1. Welcome back! Thank you for being a part of this Traders Community. Let's discuss and share :)
    Selamat datang kembali! Trimakasih telah menjadi bagian dari Komunitas Trader ini. Mari berdiskusi dan berbagi :)
    Dismiss Notice

Question Pilihan server pada Metatrader

Discussion in 'Metatrader' started by Demoel, 28 Apr 2015.

  1. Demoel

    Demoel Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Pada salah satu metatrader suatu broker kita sudah diarahkan pada suatu lokasi server tertentu seperti hongkong, USA dsb itu maksud dan tujuannya untuk apa ya.., apakah ada dampak atau pengaruhnya untuk trader dari perbedaan lokasi server tersebut. Mengapa juga trader tidak bisa menentukan sendiri.
    Terimakasih sebelumnya buat siapa saja yang dapat memberi penjelasan.
     
  2. Rudin

    Rudin Member Credit Hunter

    Equity
    Credit
    Ref Point
    1. Untuk mempercepat waktu transaksi data antara komputer kita dan servernya broker.
    2. Mengurangi kepadatan pada server broker di lokasi tertentu.
     
  3. Demoel

    Demoel Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Apakah dengan demikian berarti trader menjadi terlokalisasi, artinya trader hanya bertanding sesama trader pada server yang sama
     
  4. Rudin

    Rudin Member Credit Hunter

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Tidak, bro. Intinya begini:

    Transaksi di Interbank Market, pasar uang yang sebenarnya, itu tidak pakai margin atau, lebih gampangnya, pakai leverage 1:1. Dengan kata lain, untuk transaksi sebesar 1 lot standar yang kalau pakai leverage 1:100 nilainya cuma $1,000 + margin, di Interbank Market nilainya $100,000 bulat se-bulat2-nya. Jadi, di Interbank Market, kalau anda mau transaksi 1 lot, anda harus punya equity sedikitnya $100,000 plus cadangan untuk menahan floating loss (yang besarannya sama seperti kalau pakai margin, yaitu $10/pip). Dengan kata lain, kalau misalnya anda pakai sistem dengan Stop Loss 50 pip, anda harus punya equity sebesar $100,000 + ($10 x 50) atau $100,500.

    Untuk prosesnya, terbagi dua jalur: (1) data harga, (2) transaksi.

    Untuk data harga, setahu saya cuma ada dua, hotspotfx dan currenex (mungkin ada yang lain lagi tapi saya tidak tahu). Dua perusahaan ini mengumpulkan data transaksi forex dari seluruh server di dunia dan pengaruhnya pada harga, terus mengirimkan data harga terbaru ke para pelanggannya.

    Untuk transaksi masih terbagi lagi menjadi beberapa tingkatan. Karena tidak ada pusat pasar uang, tingkat utama transaksi berlangsung dari server ke server antara bank-bank raksasa di dunia (seperti Bank of Japan, Deutsche Bank) mau pun institusi keuangan (seperti JP Morgan, Soros, dan lainnya). Di tingkat ini, ngomong transaksi 10-20 lot itu dibilang uang receh, bro. Nilai transaksinya bukan cuma jutaan tapi milyaran dolar.

    Di bawah ini ada bank-bank besar (kelasnya BCA, BRI, Permata) atau institusi keuangan kelas menengah, atau trader individual kelas kakap. Para pemain valas di tingkat utama tidak mau berhubungan langsung dengan para pemain di tingkat ini, bro. Ibarat distributor utama TV Samsung gak bakalan ngelayani pemilik toko TV yang mau beli TV Samsung model terbaru cuma 20 biji. Di tingkatan ini baru ada yang namanya broker, yaitu penyedia yang mempertemukan antara pembeli dan penjual valas. Kalau dulu, mereka juga gak melayani transaksi pakai margin. Tapi gak masalah biar pun kita cuma mau transaksi 1 lot saja. Sekarang mungkin mereka mau pakai margin sekali pun terbatas (mungkin sekitar 1:33 atau 1:50). Di sini para trader masih beneran terjun di Interbank Market biar pun cuma dalam hal data harga. Setiap transaksi bener2 berlangsung antar trader, broker cuma menyediakan "tempat" (dalam bentuk software) buat para penjual dan pembeli valas biar bisa transaksi. Broker dapat keuntungan dari komisi per transaksi.

    Di dua tingkatan ini, tidak ada jaminan setiap order yang anda masukkan pasti terpenuhi. Semisal anda pasang Buy Stop GBPUSD di 1.55976, tapi karena tidak ada trader lain yang pasang Sell di 1.55976, biar pun harga sudah 1.60000 order anda statusnya tetap pending. Atau semisal anda pasang Buy Stop sebesar 10 lot tapi open Sell order di harga 1.55976 cuma 5 lot, begitu harga itu tercapai ya cuma 5 lot saja yang statusnya jadi filled. 5 lot sisanya tetap pending.

    Di tingkat paling bawah ya rata-rata broker yang menawarkan transaksi pakai margin, termasuk semua yang pakai program MT4. Di sini, kalau pakai sistem yang sama seperti dua tingkatan di atasnya, brokernya bakal mati kelaparan karena kebanyakan gak bakal terjadi transaksi. Bayangkan saja anda yang biasanya transaksi 100 lot tanpa margin terus ditawari 0.01 lot pake margin 1:500, bagaimana pembukuan anda mencatat transaksi yang nyeleneh begitu? Apalagi rata-rata broker di tingkatan ini tidak menarik komisi, dan (lebih parah lagi) akun sen? Selisih spread 8.0 pip untuk transaksi akun sen sebesar 0.01 lot berapa nilainya? 1 sen saja gak nyampe. Jadi, satu-satunya cara untuk memastikan kelancaran sumber pendapatan broker hanyalah dengan menjadi "lawan tanding" tradernya. Dengan begitu broker bukan cuma dapat keuntungan dari spread tapi kalau tradernya kalah otomatis kekalahannya masuk ke kantung broker bukan? Dan karena jauh lebih banyak trader yang kalah daripada yang menang, posisi broker jadi seperti bandar judi -- alias pada akhirnya selalu menang dan gak pernah kalah.

    Nah, bro, karena anda pakai MT4, jangan khawatir soal lokalisasi trader per server. Toh yang jadi lawan tanding anda adalah broker anda sendiri. Kalau mau bingung soal lokalisasi bingungi saja lokalisasi Dolly yang ditutup bu Risma.......hehehehehehehe
     
    • Like Like x 3
  5. Demoel

    Demoel Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Pemaparan yang jelas dan transparan, terimakasih bro.. @Nurdin , sebelumnya aku berpikir Broker merupakan pintu gerbang para trader bertanding di kancah dunia bukan lokal (trader-trader dalam satu atap broker) tapi jika memperhatikan pergerakan software MT4 koq.. sensitif banget, padahal open trade nilai yg kecil yang tadi disebut nyeleneh. Mengenai pergerakan fluktuatif grafik MT4 nya sih yakin sama di semua broker, namun saya pernah menemukan adanya perbedaan waktu sekian menit mungkinkah itu peluang.
     
  6. Rudin

    Rudin Member Credit Hunter

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Ada betulnya bahwa "broker merupakan pintu gerbang para trader di kancah dunia," cuma broker yang bagaimana dulu. Ingat peribahasa, "Di mana tidak ada elang, belalang menyatakan akulah elang." Kalau istilah yang benar, broker cuma ada di tingkat dua, yang di tingkat tiga namanya bucketshop. Lha berhubung kita mampunya cuma main di tingkat tiga, di tempat di mana tidak ada elang, ya tentu saja para belalang berebut mengaku dirinya elang.

    Kalau soal sensitifnya pergerakan harga itu tidak tergantung dari brokernya, bro. Itu memang pergerakan harga aslinya. Perputaran uang untuk transaksi valas dunia, kalau tidak salah ingat, per bulan April 2014 saja sudah mencapai 6 trilyun dolar per hari. Penambahan 1 digit lagi (dari 4 jadi 5, dari 2 jadi 3) pada data harga juga dikarenakan peningkatan frekwensi transaksi secara global, bukan karena penyedia data harga terlalu iseng...hahahahahaha. Tapi apa harga yang ditampilkan di chart kita 100% sesuai dengan data dari Currenex pada saat itu, itu yang saya tidak yakin dan tidak berani menjamin. Program MT4 server memungkinkan broker untuk mengubah tampilan data harga hingga maksimal 2.0 pip dari sumbernya, dan/atau menunda tampilan harga hingga paling lama 90 detik.

    Jadi kalau ada perbedaan waktu tampilan sampai sekian menit, saya tidak berani mengatakan itu peluang atau bukan. Monggo dicoba saja, semisal kita mengklik order selama selisih waktu itu apa terpenuhi sesuai yang tampil di chart atau ada selisih. Setahu saya memang tidak semua broker memiliki performa yang sama dalam hal penampilan data harga, tapi biasanya cuma beberapa detik, bukan menit.
     
    • Like Like x 1
  7. Demoel

    Demoel Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Mantap bro, masalah pergerakan metatrader selesai nih ..., hanya masih tersimpan sedikit kepenasaran mengenai sensitivitas metatrader, tadi dikatakan transaksi trilyunan $$$ ,tampilan data sesuai Currenex. para trader yang main pun mungkin ribuan bahkan jutaan ..entahlah berapa.., dalam waktu yang bersamaan, ini aneh ..atau canggih kali ya..
    begini ceritanya saya mencoba selama dua minggu rata-rata 20 - 30 open trade perhari manual dan sembarang, kemudian dua minggu berikutnya dengan kuantitas yang sama manual namun ini agak dipikirkan dengan mengacu kalender forex juga pakai indikator ternyata hasilnya sama . pada saat klik , arah pergerakan selalu berlawanan. apakah ini hanya kebetulan atau memang system ya.., selanjutnya mengenai indikator metatrader kurang begitu terasa manfaatnya (belum tahu) kecuali sebagai aksesoris , indikator masih berjalan dibelakang tidak menuntun di depan. Sorry ya ..nyita waktunya...
     
  8. Rudin

    Rudin Member Credit Hunter

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Rasanya ini cuma masalah kecanggihan saja, bro. Secara prinsip internet dan trading kan sama, sama2 tidak terpusat di satu titik tertentu, sama-sama bukan merupakan satu lembaga yang terstruktur rapi dari atas sampai bawah tapi merupakan gabungan dari jaringan-jaringan kecil ke jaringan-jaringan yang lebih besar -- yang pada gilirannya bergabung dengan jaringan yang lebih besar lagi, terus sampai mencakup seluruh dunia.

    Belum lagi kalau dilihat struktur fisik koneksinya. Buat pemakai internet seperti kita, strukturnya kan kurang lebih begini:

    - kita ke operator lewat jalur GSM atau kabel tembaga (biar pun telkom ngakunya sudah mulai pakai kabel optik untuk jaringan ke pelanggan tapi rasanya koq sangat meragukan kerna gak pernah melihat adanya aktifitas penggantian di mana pun).
    - operator ke server regional pakai kabel optik.
    - server regional ke server regional dan ke server wilayah pakai backbone T1.
    - antar server wilayah pakai backbone T1000 (ini pun sebenarnya sudah ketinggalan jaman karena di wilayah maju seperti Amerika dan Eropa jaringan yang dipakai sudah jauh lebih canggih dari T1000, cuma saya tidak tahu namanya karena sudah lama tidak mengikuti).

    Kalau mau dibandingkan, dari kita ke operator itu seperti naik sepeda, dari operator ke server regional naik Ninja 250cc, antar server regional dan wilayah naik MotoGP, antar wilayah naik Ferrari. Hari ini biarkan sambungan dari kita ke operator sudah diganti Mio atau Vario, prestasinya tidak beda jauh karena satu Mio ditumpangi 5 sampai 10 orang ... hehehehehehe
    Sedang untuk para pemain valas di tingkat satu (dan mungkin ada juga yang dari tingkat dua), mereka sudah tidak mengandalkan jaringan yang ada tapi membangun jaringannya sendiri, menggunakan teknologi backbone terbaru. Selain secara keuangan mereka mampu, itu kan investasi juga buat mereka. Plus, mereka gak pake komputer pasaran macam kita, bro. Kalau kecepatan pengolahan data komputer kita sepersekian detik, komputer mereka mungkin sepersekian juta detik atau sepersekian milyar detik.

    Kalau ini penyakit lama, bro. Gak cuma MT4, TradeStation atau platform2 lain juga begitu. Susah untuk dibuktikan (karena kita toh mampunya cuma di tingkat tiga, jadi gak bisa membandingkan dengan tingkat yang lebih tinggi), tapi rata2 trader yang memperhatikan hal ini yakinnya kalau itu kesengajaan (bukan data asli dari Currenex). Makanya sampai banyak sistem yang tanpa stop loss salah satunya ya dikarenakan "keanehan" ini.

    Ini seperti dua sisi mata uang, ada positif ada negatifnya. Jadi saya sampaikan faktanya saja, monggo disimpulkan sendiri.

    Di satu sisi, namanya saja indikator, tentu saja fungsinya cuma untuk meng"indikasi"kan atau sekadar "menunjukkan tanda." Bagaimana kita menafsirkan tanda itu dan tindakan apa yang selanjutnya kita ambil sesuai hasil tafsiran kan kembali ke kita sendiri?

    Di sisi lain, karena datanya sudah "diotak-atik," bagaimana kita bisa memastikan kalau tanda yang ditunjukkan sudah benar? Ibarat motor yang rodanya agak menyimpang. Biar pun stang sudah lurus dengan bodi, tetap saja jalannya rada nyimpang kan?

    Tapi, kenyataan di lapangan ada saja orang-orang yang bisa mendapat profit memakai indikator yang disediakan metatrader. Biar pun yang mc malah lebih banyak lagi....hehehehehehehehehe

    Sekadar tambahan, indikator sebenarnya terbagi dua, bro: lagging (berjalan di belakang), dan leading (menuntun di depan). Secara prinsip, lagging cuma mengonfirmasi perubahan pergerakan harga sementara leading memperkirakan di mana harga kemungkinan akan mengalami perubahan pergerakan.

    Indikator seperti moving averages, RSI, Parabolic SAR, itu termasuk kelompok lagging.
    Indikator seperti Fibonacci, Pivot Point, Murrey Math Line, termasuk yang leading.
     
    • Like Like x 1
  9. Demoel

    Demoel Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Keasyikan ngobrol berdua..., yang lainnya kemana ya ?!
    gpp nih nanya-nanya mlulu..., mungkin ada petunjuk atau materi ntuk belajar dan menggunakan Fibonacci, Pivot Point, Murrey Math Line.

    Kemudian adakah indikator pada metatrader yang menunjukan berapa sih jumlah trader pada saat kita trading.
    pernyataan ini menjadi penting ketika saya mengibaratkan pasar forex ada kesamaan dengan pasar sembako walau komoditinya berbeda, relevansinya tentu kita harus cari pasar yang ramai banyak pengunjungnya, sehingga terjadi banyak transaksi disitu, rasa-rasanya maen trading hanya berdua ..., walau realitanya memang berdua dengan komputer. ketika maen game online kan ketahuan berapa member yang online.

    Pada metatrader kita hanya di hadapkan pada dua pilihan kalau gak grafik naik ya turun, kecerdasan dan financial kita menjadi percuma manakala kita gak tahu penyebab naik dan turunnya tersebut. Ketika jual beli produk pada umumnya harga akan naik ketika permintaan produk meningkat, dan akan turun ketika permintaan gak ada. logika saya kalau kita jual produk rame-rame harga akan turun, kalau beli produk rame-rame harga akan naik. nah analogi untuk forex bgmana yah.
     
  10. Rudin

    Rudin Member Credit Hunter

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Lha? Iya, ya, baru nyadar nih. Mungkin kerna kita berdua sama2 cowok, bro, jadi gak menarik. Coba kalo yg diskusi susi dan susan, mungkin berebut yang mbales.....hahahahahahahahaha

    Gak apa2, bro. Paling juga saya kirim tagihannya.....wkwkwkwkwkwkwkwkwk

    Kalo untuk materi mesti dipastikan dulu, perlu pake gambar gak? Secara kalo cuma tulisan saja kan cepet, tapi kalo minta pake gambar ya saya yang mesti minta waktu buat nyiapkan.

    Tapi pada prinsipnya tiga2nya (fibonacci, pivot, dan murrey math) merupakan indikator support-and-resistance. Jadi, garis besar atau kasarnya, level di atas harga sekarang merupakan resistance, sedang dibawahnya merupakan support. Keputusan untuk buka posisi berdasarkan pergerakan harga apakah memantul atau menembus level-level itu.

    Gak ada, bro. Indikator seperti itu cuma ada di tingkat satu dan dua, namanya Depth of Market Level II -- bukan cuma jumlah trader tapi sampai siapa beli atau jual pair apa di level berapa sebanyak apa (gila, kan?). Kalo di tingkat tiga macam kita gini gak bakalan dapet secara lawan tanding kita kan broker kita sendiri. Lha kalo kita tahu data Level II, posisi kita jadi imbang sama brokernya (berarti kemungkinan kita menang lebih tinggi lagi kan?).

    Secara umum, setahu saya pair yang paling banyak ditradingkan ya EURUSD, terus kalo gak salah diikuti USDJPY, baru GBPUSD. Tapi maaf, saya lupa sumbernya dari mana. Kalau saya sendiri cuma ngeliat dari pergerakannya saja, kalau cukup cepat ya saya ngikut, kalau sampe berjam-jam gak bergerak banyak ya saya tinggal....hehehehehehehe

    Forex juga sama persis seperti itu, bro. Gak ada analoginya lagi kerna pengertiannya sudah benar di bagian awal (harga akan naik ketika permintaan produk meningkat, dan akan turun ketika permintaan gak ada). Cuma fokus pada kalimat terakhir (jual/beli produk "rame-rame") yang bikin pengertian yang sudah benar jadi membingungkan.

    Fokusnya jangan ke "rame-rame" atau "sepi-sepi" tapi pada "jual dan beli." Seperti motor yang gak keliatan kerja mesinnya, tahunya kita cuma kalau gas ditarik lajunya bakal kenceng, kalau dikendorkan motornya bakal merayap.

    Saya ingatkan dulu, kita cuma trading di tingkat tiga yang, secara kasarnya, cuma "menumpang" pada transaksi valas yang sebenarnya. Di sisi lain, kebutuhan akan valas yang pertama-tama adalah untuk transaksi lintas negara (ekspor-impor, wisata, sekolah). Cuma seiring dengan semakin banyaknya yang trading dengan alasan spekulasi, faktor kebutuhan yang menjadi penggerak utama naik-turunnya harga menjadi tidak jelas lagi. Tapi untuk memahami kenapa harga bergerak, kita harus kembali ke kebutuhan utama ini dulu.

    Dengan dasar ini (bahwa transaksi terjadi karena kebutuhan dan bukan karena spekulasi), tidak perlu "rame-rame," cukup 1 orang trader saja. 1 orang trader pasang buy order untuk EURUSD sebesar 0.01 lot (misalnya). Tapi tidak ada trader lain yang pasang sell order di level harga trader pertama. Dengan kata lain, ada demand atau permintaan tapi tidak ada penjualan (atau supply). Karena butuh, tidak ada jalan lain bagi trader ini selain menaikkan harga -- katakanlah, kalau tadinya dia mau beli EURUSD di level 1.5000, berhubung tidak ada yang mau sell di level tersebut, dia menaikkan tawarannya menjadi 1.5010. Kalau tetap tidak ada trader lain yang mau sell pada level harga itu, dia terpaksa menaikkan lagi tawarannya. Begitu terus sampai ada trader yang mau merespon buy order-nya (pada level mana harga akan berhenti bergerak).

    Dalam skala yang lebih besar, lebih dari satu-dua orang trader, tidak harus trader terkait yang menaikkan harga. Semisal trader pertama tadi berlokasi di Amerika, dan ada trader lain di Australia yang juga membutuhkan Euro. Trader kedua melilhat bahwa tawaran harga trader pertama tidak ada yang merespon. Sementara dia sendiri juga membutuhkan dan merasa kebutuhannya mendesak, dia langsung memasang buy order pada level harga 1.5020, yang secara otomatis akan menaikkan harga. Kenaikan berikutnya bisa disebabkan karena adanya trader ketiga yang merasa lebih membutuhkan, atau bisa juga karena trader pertama yang takut kebutuhannya diserobot trader kedua (sehingga dia menaikkan tawarannya lebih tinggi lagi). Begitu seterusnya sampai ada yang merespon dan lebih lagi (sampai jumlah sell order lebih banyak dari buy order, tidak peduli seberapa besar bedanya).

    Ini, ditambah keberadaan spekulan dan spot trader (yang mentransaksikan valas secara fisik seperti di money changer) yang menyebabkan prosesnya jadi begitu cepat dan melimpah sampai tidak kelihatan lagi cara kerjanya. Kita cuma melihat hasil berupa harga yang naik turun dari waktu ke waktu.

    Kalau mau diurut sampai yang paling awal sekali, misalnya itu seperti ini:

    Trader spekulan di tingkat pertama pasang sell order dalam jumlah yang cukup besar untuk menurunkan harga. Trader lain di tingkat pertama mungkin mendapat pemikiran yang sama sekali pun dengan alasan yang berbeda, menambah jumlah sell order hingga harga semakin turun. Beberapa trader di tingkat dua melihat bahwa kemungkinan harga semakin turun lebih besar daripada sebaliknya dan ikut pasang sell order, yang menyebabkan harga semakin turun -- dan, pada gilirannya, menyebabkan trader di tingkat dua, tiga, dan spot trader mulai terlibat dengan sell order masing-masing. Pada saat kuantitas sell order dianggap sudah mencukupi, para spekulan tadi mem-buy besar-besaran di tingkat kedua dan ketiga, sekaligus memasang buy order dalam jumlah yang cukup besar di tingkat pertama. Dengan begitu harga berhenti turun dan berbalik naik, melewati level harga di mana harga mulai turun.

    Akibatnya di pasar, pada tingkat dua, trader yang semula mendapat respon untuk sell ordernya mengalami kerugian, dan berusaha menutupnya dengan memasang buy order yang mendorong harga semakin naik. Trader tingkat dua yang tadinya merespon sell order mungkin juga turut memasang buy order sehingga harga semakin naik. Spot trader, melihat harga bergerak naik, turut terlibat. Begitu terus sampai ke kelas kita. Terus sampai jumlah buy order dianggap sudah memenuhi, maka proses kebalikannya akan dimulai.

    Harus diingat, trader di tingkat pertama tidak semua merupakan spekulan, bro. Bank sentral masing-masing negara, dengan beban menjaga kestabilan nilai mata uang masing-masing, termasuk di antaranya.
     
    • Like Like x 2
  11. Demoel

    Demoel Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Ya iya lah..kalo itu sih, kalo ada hasil ..., sungkem sekalian hahaha..

    Kalau memang berkenan..., yang termudah saja, bisa dimengerti dan yang pasti telah teruji.., Ilmu dibagi-bagi gak akan habis, mudah2an jadi berkah. share di sini atau pm boleh juga, terimakasih sebelumnya.
     
  12. Rudin

    Rudin Member Credit Hunter

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Na ini kesalahan standar kebanyakan orang yang terjun ke trading -- menganggap entry-exit strategy itu sesuatu yang standar dan berlaku universal. Kerna itu banyak yang salah jalan malah termakan iklan2 palsu yang menjanjikan hasil cepat. Entry-exit strategi itu ibarat baju, bro. Tidak ada baju yang cocok bagi semua orang -- entah kebesaran atau kekecilan untuk beberapa orang, entah warna atau motifnya, entah bahannya yang tidak sesuai, modelnya. Begitu juga entry-exit strategi -- yang sulit bagi orang lain mungkin mudah bagi kita; apa yang kita sendiri sampai setengah mati gagal paham, orang lain membaca sekilas langsung memahami. Semua kembali ke kita masing2.

    Pengalaman pribadi, secara mayoritas moving averages diakui sebagai indikator yang paling mudah. Waktu saya mempelajari juga mendapat kesan yang sama, belajar sebentar langsung paham. Tapi memahami suatu indikator ternyata tidak menjadikan trading saya lancar jaya. Padahal kenyataan ada beberapa trader yang memakai indikator ini dan mereka bisa memamerkan bukti WD yang bisa mereka lakukan gara2 indikator ini. Na kalau begini di mana kesalahannya, indikatornya atau sayanya?

    Ada lagi yang namanya Market Profiler, yang katanya terbukti membantu meningkatkan trading banyak orang sampai-sampai dijadikan panduan resmi CBOT. Setengah tahun saya buang buat belajar MP, dan sesudah paham, tetap saja tidak bisa memakainya. Jangankan untuk meningkatkan hasil trading, untuk paham bagaimana cara memakainya dalam trading (biar pun saya paham cara kerjanya) saya tidak bisa koq.
     
    • Like Like x 1
  13. Rudin

    Rudin Member Credit Hunter

    Equity
    Credit
    Ref Point
  14. Rudin

    Rudin Member Credit Hunter

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Tadinya mau saya jelaskan panjang lebar soal fibonacci dan pivot point. Tapi pikir2 lagi koq rasanya bukan penjelasan seperti itu yang anda cari. Makanya saya kasih cara lain seperti post di atas.

    Strategi lain, yang mungkin juga lebih sesuai biar pun agak lebih rumit, pakai Murrey Math Lines:

    Secara prinsip, menurut Murrey, pergerakan harga itu dibagi 8 (dengan begitu ada sembilan level harga atau garis batasan harganya), dengan 2 level tambahan di atas dan di bawah:

    +2/8 Extreme Overshoot -- belum pernah terlihat harga bisa menembus level ini tanpa lebih dulu kembali ke 4/8 dan membentuk pembagian baru.
    +1/8 Overshoot -- biasanya, kalau pakai chart Candlestick, cuma sumbunya saja yang menembus level ini dan harga terus berbalik arah.
    8/8 Ultimate Resistance -- disebut paling susah ditembus, tapi harus diingat bukan berarti tidak bisa melewati (seperti karet, bisa didorong sampai 2 level di atasnya).
    7/8 Lemah, Stagnan, Balik arah -- harga terkadang sideways / ranging di sini sebelum naik sebentar menembus 8/8 lalu turun lagi jauh ke bawah.
    6/8 Pivot, balik arah -- harga bisa berbalik arah di sini
    5/8 Puncak kisaran trading -- harga biasanya mondar mandir di sekitar level ini sebelum entah lanjut ke atas atau lanjut ke bawah.
    4/8 Support/Resistance Mayor -- harga bisa berbalik arah di sini, kembali ke 0/8, atau menembus hingga ke 8/8
    3/8 kebalikan dengan 5/8
    2/8 kebalikan dengan 6/8
    1/8 kebalikan dengan 7/8
    0/8 kebalikan dengan 8/8
    -1/8 kebalikan dengan +1/8
    -2/8 kebalkan dengan +2/8

    Sekarang ini, strategi yang sedang dipraktekkan, begini:

    Tunggu harga menembus +1/8 dan berbalik arah. Begitu Candle close di bawah 8/8, kita sell dengan stop loss di +2/8 (ditambah spread) dan take profit 4/8.
    Tunggu harga menembus -1/8 dan berbalik arah. Begitu Candle close di atas 0/8, kita buy dengan stop loss di -2/8 dan take profit 4/8.

    Time Frame yang saya pakai M30.

    *Tambahan: Kalo pembagian baru terbentuk sesudah kita buka posisi, stop loss dan take profit disesuaikan dengan pembagian yang baru.
    Time Frame bisa pakai yang mana saja, monggo dicek sendiri.

    Kalau mau coba ini indikatornya:
     

    Attached Files:

    • Like Like x 1
  15. Demoel

    Demoel Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    saya langsung donlot dan install pada saat ini juga, pada saat ini saya belum lihat munculnya 0/8 juga 4/8 , apakah munculnya setelah ada pergerakan, atau ini berurutan mulai +2/8, +1/8, 8/8, 7/8, 6/8 ... -2/8, terimakasih banyak.
     
  16. Rudin

    Rudin Member Credit Hunter

    Equity
    Credit
    Ref Point
    maksudnya garis level itu gak muncul? sudah dipasang dua2nya, bro? kalau cuma 1 keluarnya cuma separoh. Atau mungkin karena jaraknya ketinggian jadi "menghilang" ke atas chart. Kalau sudah dipasang dua2nya coba arahkan kursor ke sebelah kanan chart (deretan harga), klik kiri dan tahan, terus tarik ke bawah. Chart akan menyusut, jadi kalau memang karena jaraknya ketinggian seharusnya akan terlihat kalau disusutkan begini.
     
  17. Demoel

    Demoel Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    baru satu, pasang satunya lagi skrg, tks
     
    Sekarang lengkap tampil semua..., selanjutnya praktek .. nunggu moment +1/8 ...
     
  18. Rudin

    Rudin Member Credit Hunter

    Equity
    Credit
    Ref Point
    OK.

    Sorry ini kemaren lupa saya jelaskan:

    Pada prinsipnya, hitungan Murrey Math menggunakan patokan 16, 32, atau 64 candle. Untuk indikatornya, ini diatur lewat tab "input" kolom "P" (Kolom "Step" untuk menentukan titik awal perhitungan, jadi kalau diisi "1" hitungannya dimulai dari 1 candle di sebelah kiri candle saat ini). Kalau saya lihat aturannya, standar yang dipakai untuk forex adalah 64, tapi dari pengamatan pribadi (yang tidak bisa dikatakan valid karena cuma melihat data sejauh beberapa bulan ke belakang tanpa backtest atau pemeriksaan yang lebih teliti) P=64 lebih cocok untuk Time Frame Daily atau yang lebih besar lagi. Untuk Time Frame H4 sampai M30 saya lihat P=128 lebih sesuai. Untuk M15 saya sendiri masih bingung, tidak melihat kesesuaian. Untuk M5 atau M1 P=256 yang lebih cocok. Tapi, ya, ini kembali ke kita masing-masing, jadi monggo di-coba2 sendiri.

    * indikator yang saya berikan itu yang sudah saya set ke standar P=128.

    Terus, untuk tradingnya, kalau pembagian yang sekarang jauh lebih kecil dari pembagian sebelumnya (kira2 sekitar 3/4 sampai separohnya lah) Take Profit saya pasang di 0/8 atau 8/8 (bukan di 4/8 seperti standarnya).
     
  19. Demoel

    Demoel Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Pada awal pasang saya lihat P=64, di mt4 saya tidak menemukan step adanya TextShift=0, sekarang saya edit sesuai saran menjadi P=128, TextShift=1, dari kemaren malam sampai sekarang pergerakan masih mondar-mandir di +1/8 dan 7/8

    Maksud pembagian ini adalah perbandingan antara jarak +2/8 sampai -1/8 dibagi 2 dengan tampilan layar dibagi 2 , begitukah..?
     
  20. Rudin

    Rudin Member Credit Hunter

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Ini pair apa, bro? Time Frame berapa? Saya ngawasi EURUSD, AUDUSD, USDCHF, GBPUSD, EURGBP, NZDUSD, USDJPY dan USDCAD. Seharian ini saya malah sudah trade 6-7 kali (belum ngecek utk pastinya).

    Sorry kalau ini kurang jelas soalnya saya juga gak nemu istilah yang tepat. Karena ngitungnya per sekian candle, pada saat keluar candle baru otomatis "sekian candle-nya" kan bergeser. Pergeseran ini kadang menyebabkan perbedaan jarak antara -2/8 sampai +2/8 antara "sekian candle" yang sekarang dan yang sebelumnya, membentuk semacam blok-blok begitu. Itu yang saya maksud dengan "pembagian."

    Ini saya coba sertakan gambar, tapi maaf berhubung terburu-buru bikinnya mungkin kurang jelas. Di situ jarak antara -2/8 sampai +2/8 antara kotak hijau yang kiri dan yang kanan kan tidak sama, bro. nah setiap kotak itu yang saya sebut satu "pembagian."
     

    Attached Files:

Share This Page