1. Welcome back! Thank you for being a part of this Traders Community. Let's discuss and share :)
    Selamat datang kembali! Trimakasih telah menjadi bagian dari Komunitas Trader ini. Mari berdiskusi dan berbagi :)
    Dismiss Notice

Welcome Bonus $100 tanpa Deposit dari ForexChief

Discussion in 'Iklan - Advertising' started by jakaduriat, 14 May 2018.

  1. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    3 Bias Berpengaruh Dan Berbahaya Dalam Trading

    Menurut Dr. Van K. Tharp Ph.D, seorang psikiater untuk para trader, ada 3 bias yang akan mempengaruhi trading seseorang. Bias-bias tersebut akan dibahas dalam artikel ini.

    Dr. Van K. Tharp Ph.D, seorang psikiater untuk para trader, sekaligus pendiri dan presiden Van Tharp Insititute, yang pernah menghimpun lebih dari 5000 profil trader dan investor top dunia dalam 10 tahun studinya, ada tiga bias yang akan mempengaruhi trading seseorang. Bukan hanya mempengaruhi, bias-bias tersebut juga bisa berbahaya bagi trader. Bias-bias apa saja? Ulasannya akan dibahas dalam artikel ini.

    3 Bias Berpengaruh Dan Berbahaya Dalam



    1. Kesalahan Gambler (Penjudi)


    Orang-orang cenderung percaya bahwa setelah serangkaian kerugian, kemenangan akan datang berikutnya. Ambil contoh bahwa Anda sedang bermain permainan melempar koin dengan modal $1000. Anda kehilangan taruhan tiga kali berturut-turut pada sisi "kepala" dan dikenakan biaya $100 per taruhan. Apakah Anda akan bertaruh lagi dan berapa banyak akan Anda dipertaruhkan?

    Kemungkinan Anda akan terus bertaruh pada kepala dan dengan besar taruhan yang lebih tinggi. Katakanlah $300. Anda tidak percaya bahwa hasil lembaran koin itu akan selamanya menampilkan sesisi "ekor".

    Di sinilah, trader harus memahami bedanya trading dengan melempar koin.

    Trader harus memperlakukan setiap trading secara independen dan tidak terpengaruh oleh hasil masa lalu. Kondisi pasar senantiasa berubah-ubah dari waktu ke waktu, dan Anda tak bisa hanya terus menerus bertaruh pada "bullish" saja atau "bearish" saja. Tentukan keputusan trading setelah menelaah kondisi pasar sebaik-baiknya, dan atur modal yang dipertaruhkan dalam setiap posisi trading berdasarkan tatanan Money Management tertentu.


    2. Membatasi Keuntungan Dan Memperlebar Kerugian

    Orang cenderung untuk membatasi keuntungan mereka dan memberikan lebih banyak ruang untuk kerugian.

    Tidak ada yang suka merasakan rugi. Oleh karena itu, kebanyakan investor cenderung menahan posisi rugi dan berharap tren harga di pasar akan berbalik segera sehingga setidaknya posisi trading yang awalnya rugi itu bisa ditutup dalam kondisi impas. Namun, seringkali yang terjadi justru kerugian itu makin membengkak.

    Di sisi lain, jika mereka sedang profit, sebagian besar investor cenderung untuk menutup posisi trading lebih awal karena mereka takut keuntungan itu akan hilang. Setelah itu, ternyata mereka menyesal mengapa mereka tidak menahan posisi trading lebih lama lagi (terdengar familiar?).

    Salah satu prinsip yang paling penting dalam trading adalah bertentangan dengan kedua fenomena itu. Realitanya, sebagian kesuksesan trader terletak pada kemampuannya untuk membatasi kerugian dan membiarkan profit bertambah. Dalam bahasa Inggris, dikenal dengan pepatah, "Cut losses short, let profits run".

    Kerugian merupakan bagian yang wajar dan pasti dialami oleh semua trader. Namun, perbedaan antara trader yang profit dengan trader yang merugi, terutama pada kemampuan membatasi kerugian, sedangkan trader forex yang profit mampu menyingkirkan bias berbahaya itu dan tak sungkan untuk cut loss. Agar sukses, trader harus memahami ia bisa "mundur saat ini untuk bisa berperang di lain hari".


    3. Anggapan Bahwa Saya Pasti Benar

    Secara alamiah, manusia bersifat egois dan akan melakukan apa saja untuk membuktikan bahwa dirinya benar. Oleh karena itu, seringkali karena trader beranggapan bahwa "Dolar pasti menguat" maka mempertaruhkan sebanyak-banyak modalnya untuk buy Dolar, tanpa mempedulikan kondisi pasar ataupun kapabilitas modalnya sendiri. Hal serupa bisa dialami oleh orang-orang lain, seperti "Harga emas pasti naik terus", atau lainnya.

    Pada akhirnya, mereka akan memahami bahwa akurasi tinggi tidaklah penting dalam trading. Hanya karena Anda benar, tidak berarti Anda pasti akan mendapatkan keuntungan. Umpama Dolar memang menguat, maka kapan Dolar menguat? sebelumnya akan turun dulu hingga harga berapa? Hal-hal seperti itu perlu dipertimbangkan dalam menghitung besarnya modal yang siap ditanamkan untuk "membuktikan kebenaran" anggapana Anda.

    SUMBER :www.seputarforex.com

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  2. rahmatrabani

    rahmatrabani Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Sistem trading

    Jika anda menggunakan sistem trading yang sudah jadi, pastikan anda membaca seluruh panduan dari sistem trading tersebut. Banyak diantara kita yang cenderung melewati panduan penggunaan dan cara baca dari sistem trading yang disediakan sehingga mengalami kesulitan . Selain itu, sistem trading wajib anda lakukan secara disiplin ! .

    Dalam prakteknya, saat anda menganalisa arah trend dan berdiskusi ada kemungkinan hasil analisa anda berbeda dengan hasil analisa rekan trader lain. Hal ini bisa disebabkan oleh perbedaan cara membaca trend dalam forex lewat alat bantu yang digunakan, perbedaan time frame yang dijadikan acuan analisa, atau bisa saja karena sebatas perbedaan persepsi saja.

    Hal ini tidak perlu anda ambil pusing. Jika analisa kita sudah dirasa pas, yang perlu kita lakukan cukup mengeksekusinya saja dalam chart. Benar atau tidaknya nanti akan terlihat dari jumlah equity anda; berkurang atau bertambah ?
     
  3. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Beberapa Mitos Trading Dengan Time Frame Daily

    Ada beberapa mitos trading dengan time frame daily yang tidak terbukti yaitu: time frame daily terlalu mahal, sulit memperoleh profit dengan cepat, dan seterusnya.

    Trader pemula lebih tertarik pada time frame rendah semisal 15 menit atau 1 jam dibandingkan dengan time frame yang lebih tinggi seperti daily. Hal ini wajar dan masuk akal karena tujuan utama trading adalah memperoleh profit sebanyak-banyaknya dalam waktu yang sesingkat mungkin. Dengan melihat dan membandingkan pergerakan harga pada beberapa time frame, trader pemula tentu akan lebih tertarik pada keadaan yang diperkirakan akan cepat membawa hasil, yaitu time frame rendah atau dibawah daily.

    Namun ketika hasil tradingnya tidak seperti yang diharapkan, mereka akan mencoba trading dengan time frame yang lebih tinggi, tetapi tetap saja akan terpengaruh oleh beberapa mitos bila trading dengan time frame tinggi, terutama daily. Beberapa mitos itu antara lain:

    Beberapa Mitos Trading Dengan Time Frame Daily

    1. Trading dengan time frame daily terlalu mahal.
    Banyak trader yang ketika hendak beralih ke time frame daily merasa mempunyai keterbatasan dalam hal ukuran account tradingnya yang dianggap kecil, sehingga bila menggunakan time frame daily maka kemungkinan bisa menguras dana dalam account-nya. Ide ini berasal dari kenyataan bahwa range trading pada time frame daily lebih tinggi dari time frame dibawahnya misalnya time frame 1 jam atau 15 menit, sehingga ukuran pip stop loss pada time frame daily akan lebih besar dari time frame yang lebih rendah.

    Memang benar ukuran pip stop loss Anda akan lebih besar jika Anda trading berdasarkan sinyal pada time frame daily, tetapi kerugian Anda tidak harus lebih besar dibandingkan jika Anda trading dengan time frame 1 jam atau 15 menit. Anda tetap bisa mengatur besarnya resiko seperti yang Anda inginkan terlepas dari trading dengan time frame daily atau 15 menit. Dalam hal ini Anda bisa menentukan ukuran lot trading atau volume trading berdasarkan ukuran pip dari stop loss Anda dengan perhitungan position sizing, sehingga Anda bisa menentukan besarnya resiko misalnya USD 50.00 untuk stop loss sebesar 20 pip, atau 100 pip. Dengan demikian ukuran account atau jenis account trading (regular, mini atau micro account) sama sekali tidak berpengaruh pada time frame trading yang Anda gunakan.

    2. Sulit memperoleh profit yang cepat dari time frame tinggi.
    Kebanyakan trader pemula lebih fokus pada time frame rendah dengan asumsi akan lebih mudah memperoleh profit. Hal ini disebabkan karena pada time frame rendah harga akan lebih cepat berubah sehingga menghasilkan sinyal trading yang lebih sering dibandingkan dengan time frame tinggi. Time frame rendah memang memberikan banyak sinyal tetapi dengan kualitas yang lebih rendah dibandingkan sinyal trading pada time frame yang lebih tinggi. Dengan time frame 5, 15 atau 30 menit Anda sebenarnya trading berdasarkan ‘noise’ karena banyaknya pergerakan harga yang tidak signifikan, atau kurang bisa dipercaya (reliable).


    Bandingkan sinyal-sinyal yang dihasilkan dari chart 15 menit dan chart daily diatas. Beberapa pin bar pada chart 15 menit hanya menghasilkan pergerakan beberapa pip saja dengan trend yang tidak jelas, bahkan ada yang gagal direspons. Sebaliknya pada time frame daily pergerakan trend tampak jelas dengan sinyal dari pin bar yang mengisyaratkan penerusan arah trend (trend continuation). Sinyal trading pada time frame daily lebih valid karena pada setiap bar memuat lebih banyak data dibandingkan dengan time frame 15 menit. Dalam hal frekuensi sinyal yang dihasilkan time frame daily memang jauh lebih sedikit, dalam sehari hanya menghasilkan 1 bar sementara time frame 15 menit menghasilkan 96 bar, tetapi kualitas bar yang dihasilkan time frame daily jauh lebih tinggi.

    3. Semakin lama menahan posisi akan semakin besar resikonya.
    Banyak trader yang percaya bahwa dengan sering masuk dan keluar pasar akan lebih sedikit resikonya dan lebih banyak profitnya dibandingkan dengan hanya menahan sebuah posisi trading saja. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa dengan seringnya entry dan exit trader akan terhindar dari kemungkinan terkenanya stop loss akibat volatilitas harga yang tinggi. Pada saat volatilitas mulai naik trader cepat keluar dan kembali masuk pasar ketika pasar agak tenang.

    Namun dalam kenyataannya yang terjadi adalah sebaliknya. Trader akan lebih rawan resiko akibat volatilitas jika sering entry dan exit pada time frame rendah. Dalam hal ini trader akan berhadapan dengan intra-day volatility (volatilitas intra-day) yang disebabkan oleh noise dan sulit untuk diinterpretasikan. Chart daily akan menyaring intra-day volatility itu dan memberikan data yang lebih reliable.

    4. Menahan posisi overnight adalah berbahaya.
    Menahan posisi overnight artinya menahan posisi hingga hari trading berikutnya. Mereka yang biasa trading indeks saham tentu akan riskan jika menahan posisi hingga hari trading berikutnya karena kemungkinan adanya lompatan harga (gap) pada pembukaan sesi trading. Jika gap yang terjadi melawan arah posisi trading maka stop loss akan bisa terkena. Jika Anda trading forex dengan time frame daily besar kemungkinannya Anda akan menahan posisi trading Anda hingga hari berikutnya, atau bahkan beberapa hari setelahnya.

    Tidak seperti pasar saham, pasar forex berlangsung 24 jam penuh selama 5 hari dalam seminggu, dan hanya tutup pada akhir pekan. Pada pembukaan awal pekan juga sangat jarang terjadi gap, kalaupun terjadi gap tidak begitu lebar. Jika Anda terlalu dini menutup posisi sebelum sinyal trading Anda mendapat respons dari pasar, besar kemungkinan Anda tidak mencapai target profit atau bahkan kerugian.

    Pada contoh diatas pasar berkonsolidasi selama 4 hari sebelum melanjutkan pergerakan bearish. Terlalu dini menutup posisi karena khawatir overnight gap akan menyebabkan target profit tidak tercapai.

    5. Pergerakan harga pada time frame daily sulit untuk diprediksi.
    Mitos ini berasal dari argumentasi bahwa trading dengan analisa teknikal hanya efektif untuk time frame rendah (dibawah daily) sementara time frame daily hanya cocok untuk trading yang berdasarkan analisa fundamental karena pengetahuan tentang fundamental ekonomi lebih cocok untuk jangka panjang meskipun sulit diprediksi.

    Pada kenyataannya tidaklah demikian. Analisa teknikal bisa berjalan dengan baik pada time frame daily, baik dengan pengamatan price action atau dengan penerapan indikator teknikal. Hal ini disebabkan oleh data yang dihasilkan pada time frame daily lebih reliable dibandingkan dengan time frame yang lebih rendah. Pada time frame rendah banyak terdapat noise yang akan memberikan sinyal trading yang salah.

    Contoh diatas menunjukkan rejection pin bar A adalah sinyal untuk pergerakan bearish sementara pin bar B adalah sinyal untuk pergerakan bullish. Kedua formasi price action tersebut sering dijumpai pada time frame daily dengan probabilitas yang cukup tinggi.

    Meskipun mitos time frame daily tidak terbukti, bukan berarti semua trader akan cocok dan nyaman trading dengan time frame daily, tergantung dari karakteristik pribadi masing-masing trader. Banyak juga trader yang bisa menghasilkan profit secara konsisten dengan trading pada time frame rendah. Namun time frame berapapun yang Anda gunakan dan strategi apapun yang Anda terapkan hendaknya selalu dibarengi dengan pengaturan resiko sesuai dengan yang Anda sepakati.

    SUMBER :www.seputarforex.com

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  4. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Money Management & Trading Plan

    Banyak trader yang sepertinya enggan mencermati dua hal tersebut, dan kebanyakan adalah trader pemula. Namun ada juga banyak kawan saya yang jam terbangnya 2 sampai 3 tahun, baru menyadari pentingnya Money Management (MM) dan Trading Plan, setelah mulai frustasi akibat terlalu sering menghadapi dua kata yang ditakuti oleh semua trader: Margin Call... atau MC.

    MM pada dasarnya memiliki prinsip yang mudah dipahami, yakni tentang pengaturan margin, dengan implementasi Risk & Reward yang disesuaikan dengan besarnya balance yang dimiliki. Ada banyak sumber yang menyebutkan 1 sampai dengan 10 persen total transaksi terhadap balance adalah MM yang masih bisa dikatakan moderat atau layak, terutama untuk trader harian atau intraday trader. Ada juga yang menyebutkan 20 sampai 30 persen dari balance masih dianggap layak dan kebanyakan dianut oleh intraday trader yang agresif. Sementara long-term trader umumnya menggunakan 1 sampai 5 persen total transaksinya terhadap balance.

    Di bawah ini saya akan memberikan gambaran sederhana tentang implementasi Risk & Reward, agar kita lebih memperhatikan soal MM:

    Katakanlah, kita menerapkan Risk & Reward dengan perbandingan 1:2, dengan SL 20 pips dan target 40 pips, dan kita melakukan transaksi pada hari tertentu dengan 2 entri posisi yang berhasil menyentuh target, dan 2 entri posisi yang menyentuh SL.

    • 2 entri posisi menyentuh target = 2 x 40 pips = 80 pips.
    • 2 entri posisi menyentuh SL = 2 x 20 pips = 40 pips.
    • Masih ada selisih profit = 80 pips profit - 40 pips SL = 40 pips profit.
    Dari contoh sederhana di atas, dengan rasio win/loss 2:2 kita masih bisa menghindari kerugian dan mendapatkan keuntungan dari transaksi intraday trading dengan implementasi MM yang Risk & Reward-nya terukur, bahkan jika misalnya kita menerapkan SL/Target atau Risk & Reward dengan perbandingan 1:1.

    Sekali lagi, contoh di atas adalah sebuah gambaran yang sederhana, karena penerapannya memang membutuhkan kecermatan yang harus ditopang dari dua sisi: analisa teknikal dan analisa fundamental, yang kemudian dua hal itu akan memberikan gambaran di benak kita tentang strategi apa yang harus dilakukan. Ini adalah persoalan Trading Plan, yang juga seringkali diabaikan oleh banyak trader.

    Pada dasarnya Trading Plan adalah rangkaian prosedur yang sudah harus anda tetapkan sebelum memulai entri posisi dan kemudian menjalankan prosedur tersebut ketika market memberikan kondisi-kondisi tertentu. Contoh sederhana prosedur kondisional dengan logika umum pemrograman komputer mungkin bisa dimengerti dengan mudah, misalnya: IF [kondisi A] THEN [lakukan rencana A], IF [kondisi B] THEN [lakukan rencana B]. Dengan demikian, apa yang sedang kita kerjakan dalam transaksi forex adalah sebuah pekerjaan yang terencana dan terukur dengan baik, yang tentunya akan memberikan output yang sejalan dengan prinsip-prinsip perdagangan: kerugian sekecil mungkin dan keuntungan yang maksimal.

    Ada sebuah jargon yang populer di dunia trading forex: "If you fail to plan, then you plan to fail", jika anda gagal membuat perencanaan, maka anda berencana untuk gagal.

    Semoga artikel yang singkat ini bermanfaat.

    SUMBER : http://www.forexindo.com


    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  5. rahmatrabani

    rahmatrabani Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Realistis

    Forex trading bukanlah cara cepat untuk menjadi kaya. Banyak orang yang menyebutkan dan mempromosikan bahwa forex merupakan jalan pintas untuk mendapatkan keuntungan besar, namun kenyataannya tidak begitu. Sebagian besar dari orang yang mempromosikan forex seperti ini berujung pada menjual satu jasa investasi, seminar, bahkan menjual sistem trading atau robot trading. Amat disarankan untuk bersikap selektif terhadap setiap penawaran yang anda dapatkan .

    Trading forex bukan sesuatu yang mudah dilakukan. Anda bisa belajar forex dengan waktu relatif cepat , tapi perlu waktu untuk dapat mulai menghasilkan profit secara stabil. Kabar baiknya lama waktu yang diperlukan untuk mulai bisa menghasilkan profit secara stabil tergantung pada diri anda sendiri, bukan orang lain. Jika anda bisa disiplin dan mampu mengatur waktu dengan baik, kemungkinan akan cepat ,

    Bagi anda yang sedang mencari cara bemain forex untuk pemula, bahan belajar forex di website kami bisa anda manfaatkan . Anda juga bisa mengikuti kursus forex online gratis di website kami . Semoga berguna
     
  6. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Penyebab Margin Call Paling Berbahaya

    Penyebab Margin Call paling utama bukan berasal dari sistem yang tidak akurat atau broker yang kurang mendukung. Percaya atau tidak, sumbernya berasal dari diri Anda sendiri.

    Mengalami Margin Call adalah hal yang paling dihindari oleh trader. Bagaimana tidak, Margin Call adalah tanda bahwa modal trading kita telah menipis dan terancam tidak bisa membuka posisi baru. Tidak hanya trader baru, trader yang sudah berpengalaman pun kadang tak luput dari Margin Call. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui dua penyebab Margin Call paling berbahaya dan menghindarinya.

    Sekilas Mengenai Margin Call
    Saat mulai terjun ke dunia trading forex, Anda akan akrab dengan istilah Margin Call. Ada berbagai kisah yang diceritakan oleh banyak trader mengenai "panggilan tidak mesra" ini, tetapi sangat sedikit yang membagikan tips bagaimana cara menghindari penyebab Margin Call. Sebelum berbicara lebih lanjut, sudah tahukah Anda seperti apa Margin Call yang sebenarnya?

    Kebanyakan trader salah mengira bahwa Margin Call sama dengan Stop Out, dimana posisi yang sedang dibuka dan mengalami Loss akan secara otomatis ditutup oleh broker karena modal sudah tidak mencukupi. Hal ini tidak sepenuhnya benar, tetapi tidak sepenuhnya salah. Ada broker yang memberikan level Margin Call dan Stop Out-nya pada nilai yang sama, tetapi ada juga broker yang menyediakan batasan berbeda. Kuncinya adalah membaca dengan teliti penawaran broker mengenai Margin Call dan Stop Out.

    Contohnya seperti ini:



    Namun apabila Anda mengacuhkan peringatan tersebut dan membiarkan kerugian hingga mengikis modal trading Anda hingga tersisa 20% saja (Stop Out Level), maka barulah posisi trading akan secara otomatis dihentikan. Di sinilah saat posisi trading yang terbuka secara otomatis akan tertutup.

    Nah, sekarang Anda tahu apa itu Margin Call yang benar. Margin Call bukanlah hal yang tiba-tiba terjadi, atau yang sering dikatakan oleh para trader awam sebagai "akal-akalan broker untuk menguras modal trading". Melalui perhitungan yang benar serta ketelitian, ada yang bisa dilakukan untuk menghindari penyebab Margin Call. Sebelum mengetahui cara menghindarinya, kita perlu tahu apa saja penyebab Margin Call tersebut.

    Penyebab Margin Call Berasal Dari Diri Sendiri

    Ada pepatah yang mengatakan, "Jika Anda mengenal musuh dan mengenal diri sendiri, Anda tidak perlu takut akan hasil dari seratus pertempuran. Jika Anda hanya mengenal diri sendiri tanpa mengenal musuh, pada setiap kemenangan yang Anda dapatkan, Anda juga akan mengalami kekalahan."

    Dari petikan di atas, dapat disimpulkan bahwa ketidaksadaran terhadap diri sendiri adalah hal yang sangat berbahaya. Dalam trading forex pun demikian, karena kerugian besar yang sampai bisa mendatangkan Margin Call secara umum berasal dari kurangnya kesadaran diri trader terhadap kelemahannya.

    Sekarang, tanyakanlah pada diri Anda sendiri: apakah Anda masih sering melakukan dua hal yang menjadi penyebab Margin Call ini?

    1. Over Self-Confidence Alias Terlalu Percaya Diri
    Self-Confidence (kepercayaan diri) dengan takaran yang benar memang mutlak diperlukan bagi seorang trader. Jika seorang trader tidak punya rasa percaya diri, tentu akan sulit meraih profit. Jangankan meraih profit, jika untuk membuka atau menutup posisi saja tidak memiliki kepercayaan diri, tentu trader tersebut tidak akan bergerak kemana-mana. Akan tetapi, perasaan percaya diri yang berlebihan juga berbahaya.

    Anda baru saja mendapatkan profit besar? Selamat. Namun jangan lupa untuk tetap berdisiplin dengan Money Management yang dimiliki. Kecenderungan untuk kembali membuka posisi setelah mendapatkan profit, merupakan aksi berisiko yang tanpa disadari dapat menjadi penyebab Margin Call. Beberapa trader merasa sangat beruntung saat baru saja meraih profit dan merasa pasar sedang berpihak kepadanya, lalu 'mempertaruhkan' modalnya dengan membuka posisi baru yang berukuran lebih besar.

    Over Self-Confidence bisa membuat trader menjadi terlalu berani untuk membuka posisi, bahkan di saat analisa yang dilakukannya terkadang tidak sesuai dengan kondisi pasar. Dengan berbekal keyakinan yang terlalu tinggi, biasanya trader yang terkena penyakit ini akan terus main hantam sesuai keyakinan dia, meskipun akibatnya berakhir dengan mengoleksi Floating negatif. Cepat atau lambat, Over Self-Confidence akan menjadi penyebab Margin Call datang menyapa.

    2. Overtrading Alias Melakukan Trading Di Luar Kemampuan
    Saat penyakit Over Self-Confidence melanda, maka biasanya diikuti dengan penyebab Margin Call berikutnya, yaitu Overtrading. Kalau keyakinan sudah terlalu berlebihan, maka melakukan Open Posisi akan lebih didasari oleh emosi, bukan lagi perhitungan matang. Trader jadi menganggap enteng aktivitas trading yang dia lakukan. Ketika salah meletakkan Stop Loss, bukannya rehat dan mengevaluasi diri, dia justru masuk ke pasar lagi. Jika masih salah juga, dia justru jadi semakin penasaran dan membuka posisi baru, kali ini dengan Volume yang lebih besar.

    Pernah melakukan hal seperti ilustrasi di atas? Berarti Anda telah terjangkit penyakit Overtrading. Mungkin Anda pernah mendengar strategi trading dengan metode Martingale, dimana trader terus membuka posisi ketika memperoleh kerugian sampai mendapat keuntungan yang lebih besar. Akan tetapi, cara seperti itu bukanlah hal yang bisa dilakukan oleh trader pemula dengan modal terbatas.

    Harus diingat kembali, trading forex bukanlah sebuah perjudian. Saat Anda membuka posisi, pastikan Margin yang Anda miliki kuat untuk menahan risiko kerugiannya. Hal ini terkadang susah untuk dilakukan, karena sifat penasaran manusia memang biasanya menuntut seseorang untuk selalu membuktikan bahwa hasil analisanya benar.

    Tips Untuk Menghindari Penyebab Margin Call
    Sebenarnya, tips untuk mencegah penyebab-penyebab Margin Call di atas cukup sederhana. Salah satunya adalah: Sebelum terjun ke akun riil, berlatihlah terlebih dahulu di akun demo. Jika aktivitas trading Anda pada akun demo saja sudah diwarnai dengan Over Self-Confidence dan Overtrading berkali-kali, jadikan hal itu sebagai Warning. Itu artinya, Anda harus melatih psikologi trading agar tidak mudah emosional dan menaruh posisi hanya berdasarkan perasaan. Pelajari artikel-artikel mengenai mencegah emosi trading serta belajarlah untuk mengakui kesalahan.

    Tips yang lainnya adalah terus belajar mengenai manajemen risiko dalam forex, sehingga Anda dapat menyeimbangkan modal yang dimiliki dengan Margin yang sesuai. Mulailah melihat Margin Call sebagai tantangan yang harus mampu dihindari, bukan sebagai momok yang terus diingkari keberadannya, atau dianggap sebagai vonis mati dalam dunia trading. Jika Anda telah mempersiapkan diri untuk membatasi risiko sebelum bertemu dengan MC, maka aktivitas trading Anda akan terasa lebih menyenangkan.

    Lalu bagaimana jika Anda sudah terlanjur kena Margin Call karena dua hal di atas? Apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki diri dan tidak terjerumus ke jurang penyebab Margin Call yang sama? Kunci mengatasi masalah ini terletak pada kesadaran dan pengendalian diri Anda; pertama-tama, Anda mesti sadar telah terjerumus Over Self-Confidence dan melakukan Overtrading. Kedua, Anda harus belajar mengendalikan ego dan rasa ingin selalu benar. Bagaimanapun juga, trading forex bukan tentang benar atau salah, melainkan tentang seberapa besar dan konsisten profit bersih yang telah Anda kumpulkan.

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  7. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Tiga Pertanyaan Populer Trader Pemula

    Indikator apa yang paling tepat dipakai trading? Berapa target pip yang wajar didapat trader? Dan timeframe mana yang pas untuk digunakan? Simak jawabannya di sini.

    Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman Rob Pasche, seorang instruktur trading forex, terhadap sejumlah partisipan di kelas trading-nya. Sebagian besar dari mereka adalah trader pemula yang sudah siap membuka account live. Pasche mengajarkan penggunaan platform trading dan beberapa strategi trading sederhana, namun kebanyakan dari mereka mengajukan tiga pertanyaan yang sama. Tidak hanya di kelas itu, di kelas lainnya yang sebagian besar pengikutnya para trader pemula, Pasche juga menerima pertanyaan yang sama.

    Sebagai instruktur trading forex, Pasche memahami bahwa seorang trader belum tentu bisa menghasilkan profit kontinyu. Namun, ia pribadi teringat akan tiga pertanyaan populer yang juga pernah ia tanyakan ketika baru memulai trading di account live.

    Pertanyaan pertama: Indikator apa yang paling tepat digunakan dalam trading forex?
    Jawaban singkatnya adalah "tidak ada". Tidak ada satu indikator yang lebih akurat dari indikator lainnya, dan tak ada indikator yang bisa menjamin trader pasti benar dan profitable.

    Setiap indikator teknikal dibuat dengan tujuan identifikasi dan prediksi, dan akan profitable bila digunakan dengan tepat. Penggunaan jenis indikator teknikal tergantung pada kondisi pasar, dan trader hendaknya mempelajari tiap-tiap indikator pada beberapa kondisi pasar hingga bisa diperoleh gambaran hingga seberapa jauh akurasi-nya.

    Satu hal yang penting diketahui adalah beberapa indikator dihitung dengan rumus berbeda, tetapi penampilannya bisa sangat mirip. Oleh karena itu, trader forex harus memahami jenis-jenis indikator, misalnya ada beberapa jenis indikator oscillator, indikator untuk mengukur kekuatan trend, indikator volatilitas dan sebagainya. Trader hendaknya tahu bagaimana menggunakannya dan kapan waktu yang tepat untuk menggunakan setiap indikator tersebut.

    Pertanyaan kedua: Berapa pip yang secara wajar bisa diperoleh dalam sehari atau seminggu?
    Pertanyaan ini sangat sering dilontarkan, dan kerap kali diulang. "Apakah profit 50 pip seminggu cukup bagi seorang trader full time?", atau "Apakah 250 pip per bulan terlalu tinggi?", atau "Bisakah saya pasang target profit 100 pip setiap kali open posisi?"

    Pertanyaan-pertanyaan tersebut sebenarnya sia-sia. Dalam trading forex, menentukan target berdasarkan pip yang diperoleh adalah tidak benar dan bisa merusak kinerja trading.

    Pasar forex tidak konsisten dan Anda tidak bisa mengatur perolehan Anda selama periode waktu tertentu. Bahkan dengan strategi trading yang sangat canggih pun, Anda bisa mengalami kerugian jika memang kondisi pasar tidak menguntungkan. Anda seharusnya fokus pada apa yang bisa Anda kendalikan. Hasil trading Anda akan sangat bergantung pada rencana trading yang telah Anda buat, dan bukan pada keputusan untuk membuka atau menutup posisi trading berdasarkan emosi.

    Pertanyaan ketiga: Time frame mana yang paling pas untuk trading?
    Penggunaan time frame trading bisa disesuaikan dengan jadwal dan kesibukan Anda sehari-hari. Ada trader full time yang bisa profit dengan menggunakan semua time frame trading.

    Untuk trader dengan metode scalping, time frame yang digunakan biasanya 5-menit dan 15-menit. Untuk swing trader biasa menggunakan 1-hour hingga daily. Sedangkan trader jangka panjang biasanya menggunakan time frame daily dan weekly.

    Pada dasarnya, Anda bisa trading menggunakan time frame berapa saja. Hanya saja sebelum membuka posisi trading, sebaiknya Anda konfirmasikan arah trend dengan kondisi pada time frame yang lebih tinggi. Kenapa? karena pergerakan harga pada time frame rendah, apalagi dalam hitungan menit, akan sangat banyak terganggu oleh noise. Agar tak tertipu oleh pergerakan harga yang hanya sementara, tengoklah timeframe yang lebih besar.

    SUMBER : seputarforex.com

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  8. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Deposit dan Withdraw melalui Bank lokal

    Kini anda dapat melakukan Deposit dan Withdraw melalui Bank lokal : BCA, MANDIRI, BRI, BNI

    Klien yang terhormat!

    Untuk mempermudah klien kami yang berada di Indonesia, dengan gembira kami mengabarkan kepada semua klien ForexChief, bahwa saat ini kami menyediakan Deposit dan Withdraw melalui Bank Lokal Indonesia.

    [​IMG]

    Bank yang bisa anda gunakan untuk melakukan Deposit dan Withdraw adalah Bank BCA, Bank MANDIRI, Bank BRI dan Bank BNI.

    Hormat kami,
    ForexChief

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  9. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Faktor yang Memengaruhi Pasar Cryptocurrency Saat Ini

    Cryptocurrency mengacu kepada mata uang digital yang dlindungi teknologi cryptographic. Saat ini, cryptocurrency adalah salah satu kelas aset trading yang tumbuh paling cepat, mewakili kemungkinan-kemungkinan yang bagus untuk menghasilkan profit.

    Cryptocurrency dicirikan oleh pertumbuhan dan penurunan harga bertahap, dan juga perubahan yang tiba-tiba. Seperti aset lain, harga cryptocurrency didorong oleh berbagai faktor. Harga tergantung pada suplai dan permintaan di pasar. Namun terdapat juga faktor-faktor lain yang memengaruhi pergerakan harga cryptocurrency.

    Apa saja yang memengaruhi harga cryptocurrency?

    1. Suplai dan permintaan. Pertama-tama, harga cryptocurrency tergantung pada keseimbangan suplai dan permintaan – ini adalah hukum pasar. Ketika cryptocurrency populer dan banyak permintaan, harganya akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika penawaran tinggi sedangkan permintaan rendah, harga akan turun. Perubahan cepat dalam keseimbangan suplai dan permintaan mengakibatkan harga naik dan turun. Lompatan di grafik mendorong trader untuk membeli atau menjual.

    Mata uang digital tunduk pada volatilitas tinggi, yang menjadikannya alat yang cocok untuk trading. Nilai tukar berfluktuasi secara konstan. Dalam waktu hanya sehari, mata uang digital apa pun dapat naik sebanyak 10-15% atau bahkan harganya menjadi dua kali lipat.

    Baik investor besar maupun trader kecil yang ingin menghasilkan uang dari fluktuasi harga memperdagangkan crypto. Salah satu cara termudah untuk mulai mengenal cryptocurrency adalah dengan membuka akun trading di pialang forex. Kebanyakan pialang menawarkan nasabahnya untuk trading dengan mata uang digital. JustForex menawarkan kepada nasabahnya untuk berdagang 13 pasang cryptocurrency dengan spread bersaing dari 0, dan leverage hingga 1:3.

    2. Regulasi cryptocurrency. Salah satu faktor terpenting saat ini yang dapat memengaruhi situasi secara serius di pasar cryptocurrency. Berita tentang pelarangan mata uang digital tertentu atau industri secara keseluruhan serta diakuinya Bitcoin sebagai alat pembayaran memengaruhi harga.

    3. Berita infrastruktur. Semua yang membuat Bitcoin lebih dekat dan penggunaan yang lebih mudah memengaruhi harga pasar dengan mudah. Kemunculan ATM crypto, kolaborasi dengan sistem pembayaran terbesar, dukungan pembayaran bitcoin oleh perusahaan retail terbesar atau kafe dan restoran – informasi jenis ini memiliki efek besar pada dinamika pasar dan kenaikan harga.

    4. Serangan peretas/hacker. Tidak ada hal bagus yang dapat diharapkan dari berita seperti ini. Laporan tentang peretasan seringkali mendorong penurunan harga. Pasar merespons secara instan dan intensitasnya tergantung pada otoritas situs yang diserang.

    5. Listing koin di bursa teratas. Listing cryptocurrency, dan juga delisting, adalah penyebab perubahan harga yang tidak dapat dihindari. Informasi bahwa ada cryptocurrency baru akan ditambahkan di bursa meningkatkan minat pada mata uang itu. Dalam sebagian besar kasus, menambahkan cryptocurrency ke bursa menyebabkan peningkatan popularitas, dan selanjutnya likuiditas cryptocurrency. Listing adalah peristiwa positif yang dapat membawa kenaikan harga. Delisting hampir selalu sebuah tanda penurunan signifikan.

    Sering dapat diketahui bahwa begitu ada koin baru muncul di pasar cryptocurrency, koin ini menarik banyak investor yang ingin menghasilkan uang dari kenaikan tajam harga. Perlu diingat bahwa kenaikan ini hanya singkat.

    6. Berita di media. Volatilias harga cryptocurrency sebagian besar berdasarkan hype yang seringnya menjaga minat tetap tinggi. Penurunan harga tajam dapat dipengaruhi oleh sebuah postingan di media sosial dan ujaran orang terkenal di dunia cryptocurrency yang disengaja. Di bidang cryptocurrency, berita benar-benar punya pengaruh signifikan pada situasi di pasar.

    Namun, berita bisa jadi palsu. Dalam keadaan demikian, investor akan menjadi minus. Untuk mencegah ini, pialang JustForex menyarankan untuk hanya menggunakan sumber berita yang diverifikasi, serta analisis berita pada beberapa sumber karena bisa saja Anda menemukan pernyataan yang tidak didukung.

    SUMBER : forexindonesia.org


    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  10. rahmatrabani

    rahmatrabani Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Memang sebaiknya sebelum melakukan trading trader harus mengetahui basicnya. Dengan memahami basivnya terlebih dahulu, maka trading akan lebih mudah. Sambil belajar sambil berlatih trading untuk meningkatkan skill trading, semakin banyak berlatih maka akan semakin baik. Menganalisa market dengan teapat, menggunakan strategi yang sesuai serta penerapan RM dan MM serta penggunaan SL dan TP dalam trading akan sangat membantu meminimalisir kerugian dan bisa mendatangkan profit.
    semua akan berjalan dengan baik saat trading berlangsung jika trader sudah memiliki dan mengetahui apa saja yang ada di dalam trading, dengan mengetahui maka kita akan lebih hati hati dengan apa yang kita lakukan serta di siplin didalam menjalankan apa yang sudah kia persiapkan dalam trading.
     
  11. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Money Management & Trading Plan

    Banyak trader yang sepertinya enggan mencermati dua hal tersebut, dan kebanyakan adalah trader pemula. Namun ada juga banyak kawan saya yang jam terbangnya 2 sampai 3 tahun, baru menyadari pentingnya Money Management (MM) dan Trading Plan, setelah mulai frustasi akibat terlalu sering menghadapi dua kata yang ditakuti oleh semua trader: Margin Call... atau MC.

    MM pada dasarnya memiliki prinsip yang mudah dipahami, yakni tentang pengaturan margin, dengan implementasi Risk & Reward yang disesuaikan dengan besarnya balance yang dimiliki. Ada banyak sumber yang menyebutkan 1 sampai dengan 10 persen total transaksi terhadap balance adalah MM yang masih bisa dikatakan moderat atau layak, terutama untuk trader harian atau intraday trader. Ada juga yang menyebutkan 20 sampai 30 persen dari balance masih dianggap layak dan kebanyakan dianut oleh intraday trader yang agresif. Sementara long-term trader umumnya menggunakan 1 sampai 5 persen total transaksinya terhadap balance.

    Di bawah ini saya akan memberikan gambaran sederhana tentang implementasi Risk & Reward, agar kita lebih memperhatikan soal MM:

    Katakanlah, kita menerapkan Risk & Reward dengan perbandingan 1:2, dengan SL 20 pips dan target 40 pips, dan kita melakukan transaksi pada hari tertentu dengan 2 entri posisi yang berhasil menyentuh target, dan 2 entri posisi yang menyentuh SL.

    • 2 entri posisi menyentuh target = 2 x 40 pips = 80 pips.
    • 2 entri posisi menyentuh SL = 2 x 20 pips = 40 pips.
    • Masih ada selisih profit = 80 pips profit - 40 pips SL = 40 pips profit.
    Dari contoh sederhana di atas, dengan rasio win/loss 2:2 kita masih bisa menghindari kerugian dan mendapatkan keuntungan dari transaksi intraday trading dengan implementasi MM yang Risk & Reward-nya terukur, bahkan jika misalnya kita menerapkan SL/Target atau Risk & Reward dengan perbandingan 1:1.

    Sekali lagi, contoh di atas adalah sebuah gambaran yang sederhana, karena penerapannya memang membutuhkan kecermatan yang harus ditopang dari dua sisi: analisa teknikal dan analisa fundamental, yang kemudian dua hal itu akan memberikan gambaran di benak kita tentang strategi apa yang harus dilakukan. Ini adalah persoalan Trading Plan, yang juga seringkali diabaikan oleh banyak trader.

    Pada dasarnya Trading Plan adalah rangkaian prosedur yang sudah harus anda tetapkan sebelum memulai entri posisi dan kemudian menjalankan prosedur tersebut ketika market memberikan kondisi-kondisi tertentu. Contoh sederhana prosedur kondisional dengan logika umum pemrograman komputer mungkin bisa dimengerti dengan mudah, misalnya: IF [kondisi A] THEN [lakukan rencana A], IF [kondisi B] THEN [lakukan rencana B]. Dengan demikian, apa yang sedang kita kerjakan dalam transaksi forex adalah sebuah pekerjaan yang terencana dan terukur dengan baik, yang tentunya akan memberikan output yang sejalan dengan prinsip-prinsip perdagangan: kerugian sekecil mungkin dan keuntungan yang maksimal.

    Ada sebuah jargon yang populer di dunia trading forex: "If you fail to plan, then you plan to fail", jika anda gagal membuat perencanaan, maka anda berencana untuk gagal.

    Semoga artikel yang singkat ini bermanfaat.

    SUMBER : http://www.forexindo.com

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  12. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    2 Cara Menghadapi Ketidakpastian Pasar

    Jika Anda seorang trader forex tetapi tidak mampu menghadapi ketidakpastian pasar, maka akibatnya akan fatal, taruhannya seluruh modal trading Anda.
    Seperti menerbangkan pesawat, trading forex adalah pekerjaan serius. Keadaan cuaca saat penerbangan berlangsung bisa diprediksi, tetapi tidak bisa dipastikan. Prediksi bukan hal yang pasti, dan seorang pilot harus bisa menghadapi ketidakpastian cuaca. Taruhannya tentu saja nyawa seluruh awak dan penumpang pesawat. Demikian pula dalam trading forex, keadaan pasar bisa diprediksi, tetapi tidak bisa dipastikan. Jika Anda seorang trader forex, tetapi tidak mampu menghadapi ketidakpastian pasar, maka akibatnya akan fatal. Taruhannya seluruh modal trading Anda atau klien Anda.

    Pasar forex sungguh sangat menantang dan membuat trader penasaran untuk menaklukkannya. Bak binatang buas yang selalu berjaga selama 24 jam, pasar forex agak irrasional dan ‘mudah tersinggung’. Dengan sedikit agitasi, pasar bisa dengan tak terduga berubah dari jinak menjadi buas atau volatilitas-nya meninggi, kemudian dengan cepat berbalik lagi. Tak seorangpun bisa menduga apa yang akan terjadi kemudian. Menurut para trader yang telah berpengalaman, untuk menghadapi rasa takut akibat ketidakpastian pasar tersebut hanya dibutuhkan 2 hal yang sederhana, yaitu menerima keadaan pasar seperti apa adanya, dan melakukan persiapan yang sebaik-baiknya.

    1. Menerima keadaan pasar seperti apa adanya
    Ray Dalio, hedge fund manager terkenal dan pendiri perusahaan hedge fund ranking pertama dunia saat ini, Bridgewater Associates, pernah menulis bahwa "tidak peduli betapa kerasnya Anda bekerja, Anda masih akan bisa berbuat kesalahan." Dengan pengalaman trading lebih dari 35 tahun serta pengalaman bekerja sama dengan para investor terkemuka plus trading tools yang paling mutakhir, Ray Dalio membuktikan dan mengakui bahwa tidak ada strategi yang sempurna atau ‘holy grail’ dalam trading.

    Jika Anda mengira memiliki kemampuan analisa pasar yang begitu mumpuni, baik secara teknikal maupun fundamental, sehingga hasil trading Anda akan seperti yang diinginkan, cobalah untuk berpikir lagi. Pada kenyataannya Anda tidak akan bisa memperkirakan setiap pergerakan harga, dan sistem trading Anda tidak akan selalu tepat dalam merespon variabel pasar kecuali Anda bisa melihat ke "waktu yang akan datang". Anda tetap akan bisa loss, dan jika tidak bisa menerima keadaan pasar yang memang tidak pasti, Anda akan sulit beradaptasi dengan keadaan yang selalu berubah. Sayangnya, banyak trader menyadari hal ini setelah lama trading dengan jumlah transaksi yang cukup banyak.

    2. Persiapan sebaik mungkin
    Cara kedua untuk mengurangi risiko akibat ketidakpastian adalah dengan melakukan persiapan sebaik mungkin. Bisnis serius memerlukan persiapan yang serius. Seorang profesional seperti dokter bedah akan melakukan persiapan yang serius dengan membentuk team yang terdiri atas dokter-dokter yang telah teruji sebelum melakukan bedah jantung. Jika terjadi hal-hal yang tidak terduga, akibat fatal dari ketidak-pastian tersebut bisa dikurangi dengan persiapan yang matang.

    Untuk membuat persiapan yang matang dalam trading forex, Anda harus memahami pengetahuan pasar dan pengendalian risiko, seperti arah sentimen akibat rilis suatu data fundamental, serta cara mengatur level stop dan menentukan target profit. Hal tersebut akan mengurangi risiko, karena Anda telah membuat skenario bila sesuatu yang paling buruk terjadi. Jika Anda telah mengetahui apa yang akan terjadi jika harga naik, turun ataupun sideways, lalu apa yang Anda takutkan?

    Menerima keadaan pasar seperti apa adanya dan persiapan yang sebaik mungkin memang tampak sederhana tetapi tidak mudah dilakukan. Jika Anda bisa bertahan lama dalam trading forex, maka ketidak-pastian pasar akan bisa Anda atasi dengan sendirinya lewat pengalaman. Sejalan dengan waktu, Anda akan bisa mengembangkan cara trading yang baik yang tidak hanya berorientasi

    SUMBER :www.seputarforex.com

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  13. rahmatrabani

    rahmatrabani Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    KONDISI FRACTAL DIGUNAKAN DALAM TRADING FOREX

    Munculnya dua multi fraktal saling berdekatan (kadang-kadang dalam satu candle) disebut awal fraktal: selanjutnya pasar diasumsikan untuk membuat keputusan untuk kepentingan salah satu arah.
    Ketika melaksanakan analisa fractal kita memperhatikan faktor-faktor standar:

    1. Semakin lama periode pembentukan struktur fraktal, maka sinyal trading yang lebih handal akan diberikan olehnya.
    2. Semakin sedikit jangka waktunya, semakin banyak fraktal 'palsu' dan breakdown akan muncul. Kadang-kadang harapan ketika saat fraktal 'benar' dibuat, mengakibatkan kita menjadi lalai pada saat mendapatkan titik yang bagus untuk masuk.
    3. Dalam kasus munculnya beberapa arah multi fraktal pada level tertentu dengan breakdown selanjutnya dari level adalah mungkin untuk mengharapkan tren yang kuat dan panjang ke arah breakdown.
    4. fraktal merupakan awal (atau akhir) dari beberapa gerakan penting dan, oleh karena itu, dapat cukup dianggap sebagai struktur gelombang. Hal ini dimungkinkan untuk menerapkan fraktal dalam gelombang analisa hanya pada periode dari D dan di atas. Dalam kasus menentukan 'berlakukanya' breakthrough dari fraktal adalah penting untuk memperhatikan dengan benar struktur analisa candle yang di dibentuk oleh fraktal.
    5. Jika breakthrough penutupan candle terjadi jauh melampaui level akumulasi, maka dimungkinkan untuk membuka ke arah breakthrough pada timeframe yang lebih kecil.
    6. Jika desain candle menunjukkan model pivot, maka dengan probabilitas tinggi ada kemungkinan akan terjadi munculnya fraktal kembali dan peralihan dari flat.
     
  14. rahmatrabani

    rahmatrabani Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Mengontrol faktor emosi adalah merupakan tantangan terbesar untuk semua trader dalam membentuk kedisiplinan dalam trading, padahal kedisiplinan ini sangat dibutuhkan apabila kita sudah trading dengan menggunakan dana yang besar. Fokuslah terhadap jumlah pips yang kita dapatkan daripada berfokus kepada jumlah dollar yang kita dapatkan. Konsistensi jumlah pips yang berhasil kita dapatkan akan lebih mencerminkan suatu trading system yang profitable, sekaligus melatih kedisiplinan kita apabila kita memutuskan untuk trading dengan dana yang jauh lebih besar.
     
  15. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Money Management & Trading Plan

    Banyak trader yang sepertinya enggan mencermati dua hal tersebut, dan kebanyakan adalah trader pemula. Namun ada juga banyak kawan saya yang jam terbangnya 2 sampai 3 tahun, baru menyadari pentingnya Money Management (MM) dan Trading Plan, setelah mulai frustasi akibat terlalu sering menghadapi dua kata yang ditakuti oleh semua trader: Margin Call... atau MC.

    MM pada dasarnya memiliki prinsip yang mudah dipahami, yakni tentang pengaturan margin, dengan implementasi Risk & Reward yang disesuaikan dengan besarnya balance yang dimiliki. Ada banyak sumber yang menyebutkan 1 sampai dengan 10 persen total transaksi terhadap balance adalah MM yang masih bisa dikatakan moderat atau layak, terutama untuk trader harian atau intraday trader. Ada juga yang menyebutkan 20 sampai 30 persen dari balance masih dianggap layak dan kebanyakan dianut oleh intraday trader yang agresif. Sementara long-term trader umumnya menggunakan 1 sampai 5 persen total transaksinya terhadap balance.

    Di bawah ini saya akan memberikan gambaran sederhana tentang implementasi Risk & Reward, agar kita lebih memperhatikan soal MM:

    Katakanlah, kita menerapkan Risk & Reward dengan perbandingan 1:2, dengan SL 20 pips dan target 40 pips, dan kita melakukan transaksi pada hari tertentu dengan 2 entri posisi yang berhasil menyentuh target, dan 2 entri posisi yang menyentuh SL.

    • 2 entri posisi menyentuh target = 2 x 40 pips = 80 pips.
    • 2 entri posisi menyentuh SL = 2 x 20 pips = 40 pips.
    • Masih ada selisih profit = 80 pips profit - 40 pips SL = 40 pips profit.
    Dari contoh sederhana di atas, dengan rasio win/loss 2:2 kita masih bisa menghindari kerugian dan mendapatkan keuntungan dari transaksi intraday trading dengan implementasi MM yang Risk & Reward-nya terukur, bahkan jika misalnya kita menerapkan SL/Target atau Risk & Reward dengan perbandingan 1:1.

    Sekali lagi, contoh di atas adalah sebuah gambaran yang sederhana, karena penerapannya memang membutuhkan kecermatan yang harus ditopang dari dua sisi: analisa teknikal dan analisa fundamental, yang kemudian dua hal itu akan memberikan gambaran di benak kita tentang strategi apa yang harus dilakukan. Ini adalah persoalan Trading Plan, yang juga seringkali diabaikan oleh banyak trader.

    Pada dasarnya Trading Plan adalah rangkaian prosedur yang sudah harus anda tetapkan sebelum memulai entri posisi dan kemudian menjalankan prosedur tersebut ketika market memberikan kondisi-kondisi tertentu. Contoh sederhana prosedur kondisional dengan logika umum pemrograman komputer mungkin bisa dimengerti dengan mudah, misalnya: IF [kondisi A] THEN [lakukan rencana A], IF [kondisi B] THEN [lakukan rencana B]. Dengan demikian, apa yang sedang kita kerjakan dalam transaksi forex adalah sebuah pekerjaan yang terencana dan terukur dengan baik, yang tentunya akan memberikan output yang sejalan dengan prinsip-prinsip perdagangan: kerugian sekecil mungkin dan keuntungan yang maksimal.

    Ada sebuah jargon yang populer di dunia trading forex: "If you fail to plan, then you plan to fail", jika anda gagal membuat perencanaan, maka anda berencana untuk gagal.

    Semoga artikel yang singkat ini bermanfaat.

    SUMBER : http://www.forexindo.com

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  16. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Deposit dan Penarikan via OKPAY

    OKPAY - pilihan metode baru untuk melakukan deposit dan penarikan dana

    Klien yang terhormat!

    Di Personal Area tersedia pilihan metode baru untuk melakukan deposit dan penarikan dana - OKPAY.

    [​IMG]

    OKPAY adalah penyedia layanan transfer dan pembayaran eWallet internasional. Hal ini memungkinkan pengguna dan pedagang untuk deposit dan menarik dana dengan menggunakan berbagai pilihan yang tersedia, termasuk Visa/MasterCard, transfer bank, transfer uang ke internasional, mata uang elektronik, pembayaran Mobile, toko ritel dan kios. Mata uang yang didukung: USD, EUR, GBP, RUB, CHF, CZK, AUD, CAD, JPY, NOK, SEK, DKK, HRK, HUF, NZD, PLN, RON, TRY, ZAR, HKD, CNY


    Hormat kami,
    ForexChief

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  17. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Tiga Tipe Trader Forex

    Cara menentukan momen yang tepat untuk masuk pasar serta lamanya menahan sebuah posisi trading, akan menentukan tipe trader forex apakah Anda.

    Pada dasarnya, ada tiga tipe trader forex, yaitu tipe Trader Harian (Day Trader), Swing Trader, dan tipe Trader Jangka Panjang (Long-Term Position Trader). Masing-masing tipe trader forex mengundang pro dan kontra. Namun, bisa saja seorang trader mengkombinasikan cara-cara tersebut atau merubah cara tradingnya dari waktu ke waktu. Ini merupakan pandangan Sam Seiden, seorang trader dan fund manager terkemuka, berdasarkan pengalamannya.

    Selama bertahun-tahun dalam karirnya sebagai seorang trader, Sam Seiden pernah menjadi Trader Harian, Swing Trader, dan Trader Jangka Panjang. Walaupun strategi tradingnya tidak berubah, tetapi cara menentukan momen yang tepat untuk masuk pasar dan lamanya menahan posisi berubah seiring dengan waktu dan pengalaman tradingnya. Ia juga mengamati para trader sukses, baik mereka yang termasuk tipe Trader Harian, Swing Trader, maupun Trader Jangka Panjang. Berikut dijelaskan perbedaan ketiga tipe trader forex tersebut serta pendapat dari pro dan kontra mengenai masing-masing tipe.

    Trader Harian (Day Trader)
    Seorang Day Trader biasanya masuk pasar (entry) dengan tujuan untuk keluar atau menutup posisi trading (exit) sebelum sesi waktu trading hari itu berakhir. Tipe trader forex ini membutuhkan koneksi internet yang cepat dan stabil, komputer yang powerful dengan beberapa layar monitor serta sistem backup yang cukup, kuotasi harga real-time dan eksekusi order yang bagus (tidak sering re-quote).

    Pendapat Pro
    Bagi trader dengan energi tinggi, disiplin dan mengutamakan action; menjadi Day Trader adalah pilihan tepat. Mereka yang sangat piawai mengambil keputusan krusial dengan cepat, maka akan mencapai kesuksesan. Tipe trader forex ini mengambil keuntungan dari ketidakseimbangan permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang jelas nampak pada timeframe rendah dan selalu terjadi setiap hari.

    Pada umumnya, trader harian yang bisa profit dengan konsisten bukanlah mereka yang membuka posisi 10 kali sehari atau bahkan lebih (Scalper), melainkan hanya 1 sampai 3 posisi trading yang berkualitas. Selain itu, biasanya mereka masuk pasar menjelang waktu buka sesi perdagangan tertentu.

    Pendapat Kontra
    Trader Harian melakukan aktivitas trading dengan cara pikir ingin kaya dengan cepat. Memang beberapa bisa sukses dengan profit yang konsisten, tetapi banyak yang babak belur dengan kerugian yang sangat besar. Emosi cenderung berperan saat trading, sehingga tipe trader forex ini acapkali mengabaikan rencana bahkan strategi trading yang telah ditetapkan karena mesti mengambil keputusan dalam waktu singkat. Apalagi jika brokernya nakal atau tergolong Market Maker alias bandar, maka bisa ludes dana kita.

    Pada prinsipnya, mereka yang tidak mampu membuat keputusan penting dengan cepat, maka tidak akan sukses sebagai Trader Harian.

    Swing Trader

    Trading dengan cara swing pada dasarnya adalah menahan posisi trading dalam tempo antara sehari sampai seminggu, atau kadang-kadang lebih dari itu. Seorang Swing Trader tidak memerlukan data real time ataupun eksekusi order berkualitas super.

    Pendapat Pro
    Sebagian besar trader yang diamati Sam Seiden bertipe Swing Trader. Mereka adalah para trader dengan keinginan kuat untuk sukses. Swing Trader bisa menganalisa pasar dengan leluasa dan tidak terburu-buru. Setiap keputusan trading yang diambil telah direncanakan sebelumnya. Tipe trader forex ini tidak harus piawai dalam mengambil sebuah keputusan dalam waktu singkat.

    Timeframe yang digunakan oleh Swing Trader lebih tinggi dibanding Day Trader, tetapi lebih rendah dibanding trader jangka panjang. Jika tidak trading dalam beberapa pasangan mata uang, maka seorang Swing Trader cukup melakukan analisa pasar dua atau tiga kali dalam seminggu, karena tidak harus setiap hari masuk pasar.

    Swing Trader memanfaatkan keuntungan teknologi dengan cara "set and forget" (buka posisi trading, lalu tinggalkan), sehingga tidak harus selalu berada di depan layar monitor; hal mana cepat atau lambat akan memancing keterlibatan emosi dalam trading. Dari pengamatan, para Swing Trader masuk pasar menjelang waktu penutupan sesi perdagangan.

    Pendapat Kontra
    Bagi seorang trader aktif, Swing Trading boleh jadi membosankan, karena peluang masuk pasar tidak selalu ada setiap hari. Tidak seperti Trader Harian, Swing Trader memperhitungkan resiko dengan cermat dan menunggu momen yang tepat untuk entry. Ini bukanlah aktivitas membuang waktu atau pekerjaan yang sia-sia, tetapi pekerjaan menunggu itu sendiri kadang membosankan dan tidak menarik bagi kebanyakan trader.

    Trader Jangka Panjang (Long-Term Position Trader)

    Setelah membuka posisi trading, seorang trader jangka panjang akan menahan posisinya hingga beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan. Dengan demikian, tipe trader forex ini tidak begitu membutuhkan koneksi internet super cepat ataupun data real time.

    Pendapat Pro

    Pada umumnya, persepsi kebanyakan orang trading jangka panjang adalah "buy and hold" (beli dan tahan). Mungkin ini cara terbaik dalam trading, asalkan dilakukan pada waktu yang tepat. Para trader jangka panjang telah merencanakan dan mempertimbangkan semua aspek trading yang dilakukannya jauh hari sebelumnya.

    Rata-rata mereka telah banyak makan asam garam dalam trading dan tahu apa yang harus dilakukan pada keadaan pasar tertentu. Mereka adalah tipe trader forex yang paling jarang berinteraksi dengan pasar, walau selalu mengikuti perkembangan berita perekonomian global.

    Pendapat Kontra
    Trader jangka panjang menggunakan analisa fundamental dan berita perekonomian global serta opini para profesional yang sering terlalu rumit dan membosankan untuk diikuti. Gaya trading mereka pada umumnya menunggu momen breakout dan menahan posisi trading dalam tempo cukup lama untuk memperoleh hasilnya; kadang berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

    Kembali lagi, pekerjaan menunggu adalah membosankan dan tidak menarik bagi kebanyakan trader. Di samping itu, sifat kebanyakan orang menginginkan hasil dan kepuasan secara instan.

    Nah, setelah membaca uraian di atas, sudahkah mengetahui Anda termasuk tipe trader forex mana? Setiap tipe memiliki keunggulan dan kelemahannya sendiri, sehingga tipe yang tepat bagi seseorang boleh jadi tidak cocok bagi orang lain. Putuskan sesuai dengan metode dan strategi trading Anda saja.

    Anda dapat mencoba gaya tipe trader lainnya jika merasa kurang nyaman pada status quo. Namun, apapun tipe Anda, hendaknya tetap menerapkan metode dan strategi trading yang telah diuji coba. Bagi Sam Seiden pribadi, tipe yang paling cocok dan profitable adalah Swing Trading, walaupun ia pernah mencoba gaya trader harian dan jangka panjang.

    SUMBER :www.seputarforex.com

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  18. rahmatrabani

    rahmatrabani Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Swing trading merupakan salah satu gaya trading paling populer di kalangan investor dan day-trader global. Gaya trading ini dilandaskan pada variasi-variasi pergerakan jangka pendek yang terjadi di pasar forex, sehingga membuat trader harus cepat bereaksi pada perubahan-perubahan yang terjadi. Model swing trading lebih menekankan pada kemampuan untuk membaca pola harga dibanding nilai aktual pergerakan
     
  19. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Money Management & Trading Plan

    Banyak trader yang sepertinya enggan mencermati dua hal tersebut, dan kebanyakan adalah trader pemula. Namun ada juga banyak kawan saya yang jam terbangnya 2 sampai 3 tahun, baru menyadari pentingnya Money Management (MM) dan Trading Plan, setelah mulai frustasi akibat terlalu sering menghadapi dua kata yang ditakuti oleh semua trader: Margin Call... atau MC.

    MM pada dasarnya memiliki prinsip yang mudah dipahami, yakni tentang pengaturan margin, dengan implementasi Risk & Reward yang disesuaikan dengan besarnya balance yang dimiliki. Ada banyak sumber yang menyebutkan 1 sampai dengan 10 persen total transaksi terhadap balance adalah MM yang masih bisa dikatakan moderat atau layak, terutama untuk trader harian atau intraday trader. Ada juga yang menyebutkan 20 sampai 30 persen dari balance masih dianggap layak dan kebanyakan dianut oleh intraday trader yang agresif. Sementara long-term trader umumnya menggunakan 1 sampai 5 persen total transaksinya terhadap balance.

    Di bawah ini saya akan memberikan gambaran sederhana tentang implementasi Risk & Reward, agar kita lebih memperhatikan soal MM:

    Katakanlah, kita menerapkan Risk & Reward dengan perbandingan 1:2, dengan SL 20 pips dan target 40 pips, dan kita melakukan transaksi pada hari tertentu dengan 2 entri posisi yang berhasil menyentuh target, dan 2 entri posisi yang menyentuh SL.

    • 2 entri posisi menyentuh target = 2 x 40 pips = 80 pips.
    • 2 entri posisi menyentuh SL = 2 x 20 pips = 40 pips.
    • Masih ada selisih profit = 80 pips profit - 40 pips SL = 40 pips profit.
    Dari contoh sederhana di atas, dengan rasio win/loss 2:2 kita masih bisa menghindari kerugian dan mendapatkan keuntungan dari transaksi intraday trading dengan implementasi MM yang Risk & Reward-nya terukur, bahkan jika misalnya kita menerapkan SL/Target atau Risk & Reward dengan perbandingan 1:1.

    Sekali lagi, contoh di atas adalah sebuah gambaran yang sederhana, karena penerapannya memang membutuhkan kecermatan yang harus ditopang dari dua sisi: analisa teknikal dan analisa fundamental, yang kemudian dua hal itu akan memberikan gambaran di benak kita tentang strategi apa yang harus dilakukan. Ini adalah persoalan Trading Plan, yang juga seringkali diabaikan oleh banyak trader.

    Pada dasarnya Trading Plan adalah rangkaian prosedur yang sudah harus anda tetapkan sebelum memulai entri posisi dan kemudian menjalankan prosedur tersebut ketika market memberikan kondisi-kondisi tertentu. Contoh sederhana prosedur kondisional dengan logika umum pemrograman komputer mungkin bisa dimengerti dengan mudah, misalnya: IF [kondisi A] THEN [lakukan rencana A], IF [kondisi B] THEN [lakukan rencana B]. Dengan demikian, apa yang sedang kita kerjakan dalam transaksi forex adalah sebuah pekerjaan yang terencana dan terukur dengan baik, yang tentunya akan memberikan output yang sejalan dengan prinsip-prinsip perdagangan: kerugian sekecil mungkin dan keuntungan yang maksimal.

    Ada sebuah jargon yang populer di dunia trading forex: "If you fail to plan, then you plan to fail", jika anda gagal membuat perencanaan, maka anda berencana untuk gagal.

    Semoga artikel yang singkat ini bermanfaat.

    SUMBER : http://www.forexindo.com

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  20. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Pengalaman Menjadi Trader Forex

    Sebelum benar-benar terjun ke dalam dunia trading forex, membaca pengalaman trader lain akan menambah wawasan Anda. Kira-kira, apa saja yang perlu untuk diperhatikan?

    Pepatah bilang, pengalaman adalah guru terbaik. Karena itu, banyak pelajaran yang dapat dipetik dari pengalaman seseorang, tidak terkecuali dalam dunia trading forex. Melalui situs pribadinya, seorang trader bernama Dragos Ruoa membagikan pengalaman menjadi trader yang ia miliki.

    Menurutnya, banyak hal yang terjadi selama 6 bulan pertama petualangannya bertrading forex. Ia bahkan menyebutnya sebagai salah satu episode kehidupan yang seru, menguras emosi, menyenangkan, sekaligus memberinya sebuah pelajaran hidup. Apa sajakah pelajaran trading forex itu?

    10 Hal Yang Didapat Dari Pengalaman Menjadi Trader
    1. Memahami Bahwa Pasar Forex Tidak Dapat Dikuasai


    Saat mulai terjun ke dunia trading forex, persiapkanlah diri Anda untuk menghadapi persaingan yang sengit. Ada kalanya Anda merasa sangat percaya diri dan peluang profit sudah d idepan mata, tapi peluang itu berbalik menjadi kegagalan.

    Besarnya nilai uang yang diputar dalam bisnis ini, membuat kendali penuh terhadap pasar forex adalah sebuah kemustahilan. Hanya karena semua berjalan sesuai dengan prediksi Anda, bukan berarti pasar telah tunduk. Perasaan sombong inilah yang sering membuat para trader pemula berhenti belajar trading. Akibatnya, mereka mengalami krisis saat terjadi gagal profit. Pengalaman menjadi trader jadi terasa tidak mengenakkan jika hal ini terjadi.

    Satu hal yang harus dipahami, trading forex bukanlah soal menguasai pasar, melainkan terus melatih diri untuk mengantisipasi apapun yang terjadi. Jika Anda telah memiliki rencana trading yang jelas, maka Anda tidak akan tersesat dan "mati gaya" saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

    2. Berani Menghadapi Kegagalan Dengan Stop Loss

    Dalam trading forex, semua orang ingin mendapatkan keuntungan. Pertanyaannya: Siapkah Anda menghadapi kegagalan? Dari sekian banyak orang yang membagikan pengalaman menjadi trader, kesiapan menghadapi kegagalan adalah sesuatu yang jarang dimiliki.

    Secara teknikal, kita sering mendengar manfaat penggunaan Stop Loss. Jika dilihat sekilas, Stop Loss adalah fitur yang bisa membatasi jumlah kerugian, sesuai dengan yang siap Anda risikokan dalam trading forex. Hal ini menyebabkan banyak trader pemula yang tidak memasang Stop Loss, karena tidak mau dianggap pesimis. Padahal, Stop Loss berfungsi untuk melindungi modal agar tidak hilang sepenuhnya saat pasar bergerak di arah yang tidak menguntungkan.

    3. Bertanggung Jawab Dengan Take Profit Yang Diambil

    Selain tidak memasang Stop Loss, banyak juga trader pemula yang tidak memasang titik Take Profit. Wajar saja, sifat dasar manusia yang serakah membuat kita ingin meraih keuntungan sebesar-besarnya. Tetapi, Anda tidak dapat berlaku seperti itu saat melakukan trading forex.

    Karena itu, tentukanlah titik Take Profit dan bertindaklah realistis. Jika dikaitkan dengan praktek pengembangan diri, menentukan titik Take Profit berarti menumbuhkan pikiran bahwa pelajaran di tahap 1 telah selesai. Setelah itu, kita bisa mempelajari tahap selanjutnya, yaitu memperoleh profit konsisten.

    4. Trading Forex Melatih Kontrol Emosi Anda

    Dari sekian banyak pengalaman menjadi trader yang dibagikan, permasalahan mengenai kontrol emosi seringkali disebut. Meskipun pada permukaan hanya terlihat seperti duduk di depan layar dan memelototi chart, trading forex adalah sesuatu yang sangat menguras pikiran.

    Banyaknya candlestick yang harus dianalisa, berita-berita yang harus diikuti, perhitungan manajemen risiko yang ketat, serta sentimen pasar yang berubah dengan cepa,; membuat banyak trader merasakan stress, ketakutan, sekaligus menaruh harapan besar pada apa yang akan terjadi di masa depan.

    Pelajaran yang bisa didapatkan dari dunia trading forex adalah: keseimbangan kondisi psikologis sangat berperan penting. Jangan pernah melakukan tindakan saat emosi Anda tidak stabil, karena risiko kerugian yang ditanggung justru akan memperburuk keadaan.

    5. Keserakahan Menghancurkan Anda


    Berkaitan erat dengan aturan memasang Take Profit, pengalaman trading forex yang berharga adalah soal melawan keserakahan. Tidak ada satupun trader forex yang bisa bertahan dalam pasar dengan mengandalkan keserakahan. Seperti yang telah disebutkan pada poin pertama, pasar forex tidak dapat dikuasai secara absolut.

    Setelah mendapat profit, trader cenderung akan membuka posisi lagi, dengan harapan bisa mengulang kesuksesan yang sama. Itulah keserakahan. Anda tidak pernah bersyukur dengan apa yang telah didapatkan, dan terus memaksa keadaan agar mendapatkan hasil yang lebih. Jangan lupa, kerugian dan keuntungan adalah dua sisi mata uang. Ketahuilah kapan waktunya untuk berhenti, agar tidak terbebani risiko besar saat mengejar profit.

    6. Belajar Mengendalikan Ketakutan

    Dari sekian banyak pengalaman menjadi trader, ketakutan adalah hal yang sering menjangkiti. Merupakan hal wajar jika saat menjadi pemula, banyak faktor membuat trader merasa tidak yakin dengan keputusan yang diambil. Meskipun sudah menentukan titik Take Profit, melihat chart terus-menerus bisa menimbulkan keraguan, sehingga akhirnya mendorong trader untuk melakukan Close posisi terlalu cepat.

    Butuh waktu yang panjang untuk menyeimbangkan perasaan serakah dan ketakutan. Pelajaran dari trading forex yang bisa diterapkan pada dunia nyata adalah, bangunlah keberanian dalam diri Anda untuk menghadapi keadaan sekitar. Jangan mau kalah dengan ketakutan yang sementara, dan teruslah asah kemampuan analisa Anda. Dengan begitu, perasaan percaya diri dalam membaca sentimen pasar akan muncul.

    7. Jadi Semakin Menghargai Waktu

    Waktu adalah uang, bukanlah sekadar isapan jempol belaka. Anda akan melihat banyak volatilitas dari waktu ke waktu. Amatilah pergerakan pasar yang terjadi, tanpa perlu terlalu memburu-buru atau menunda-nunda saat melakukan aksi.

    Hal yang sama juga dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Kadang kita menunggu hal baik untuk datang, ada kalanya juga kita merasa waktu belum tepat sehingga melewatkannya. Yang terpenting adalah, hargai waktu yang Anda miliki dengan sesuatu yang bermanfaat. Jangan hanya diam.

    8. Berani Mengambil Risiko

    Albert Einstein, seorang ilmuwan jenius di dunia, pernah berkata: "orang yang tidak pernah berbuat kesalahan adalah mereka yang tidak pernah mencoba"

    Dalam melakukan trading forex, satu-satunya keadaan dimana Anda tidak meresikokan modal yang dimiliki adalah ketika tidak membuka posisi apapun. Tapi, kalau Anda tidak membuka posisi, lalu darimana bisa mendapatkan profit?

    Pengalaman menjadi trader membuat Anda semakin berani dalam menjalani hidup. Karena menyadari bahwa yang terjadi dalam keseharian kita bukanlah hidup tanpa hambatan, melainkan bagaimana cara mengantisipasi risiko yang terjadi.

    9. Perubahan Suasana Itu Perlu

    Alokasikan waktu yang cukup untuk trading, tetapi jangan menghabiskan seluruh waktu yang Anda punya. Saat Anda terlalu mencurahkan semua yang dimiliki pada satu hal, keseimbangan yang dibutuhkan dalam hidup akan terganggu.

    10. Jangan Memaksakan Diri

    Pada beberapa orang, kegagalan adalah hal yang sangat memalukan dan mereka mati-matian menutupinya. Mereka tidak pernah berhenti dan terus melakukan "balas dendam" tanpa menganalisa kesalahan trading. Jika pola pikir seperti ini diterapkan dalam melakukan trading forex, maka kehancuranlah yang akan terjadi. Ada saatnya mengakui kekalahan yang terjadi dan keluar dari pasar.

    Trading forex adalah aktivitas yang sangat sulit, apalagi jika Anda memaksakan diri. Namun, percayalah bahwa kegagalan kecil yang terjadi pada awal trading, akan lebih baik daripada kehilangan seluruh modal hanya karena mengejar gengsi.

    Di balik semua tekanan dan ketidakpastian pasar yang dihadapi, pengalaman menjadi trader membawa kesan tersendiri bagi orang-orang yang pernah melakukannya. Jika Anda mempersiapkan diri dengan baik dan menguasai pengendalian emosi, trading forex dapat menjadi ladang kesuksesan.

    SUMBER :www.seputarforex.com

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     

Share This Page