Berita Fundamental Harian

Earnings Meragukan, Wall St. Ditutup Mixed

Wall street ditutup mixed pada hari Selasa, dengan indeks Dow industrial di seret turun oleh segelintir laporan earnings yang membosankan, sementara itu Nasdaq terdorong lebih tinggi oleh merger biotek. Saham Travelers, DuPont dan IMB membebani indeks Dow. DuPont melaporkan penjualan yang lebih rendah dalam semua lini bisnisnya dan mengatakan bahwa penguatan dollar telah melukai earnings mereka untuk setahun penuh. IBM juga menyebutkan dampak dari mata uang ketika mereka melaporkan penurunan pendapatan pada akhir hari Senin. Dollar telah menguat hampir 9% sejak awal tahun ini terhadap serangkaian mata uang utama, melukai perusahaan yang sebagian operasionalnya di luar negeri. Pada penutupan pasar, indeks Dow Jones Industrial Average turun 85.34 poin, atau 0.47%, menjadi 17949.59, S&P 599 melemah 2.83 poin, atau 0.13%, menjadi 2,097.48 dan Nasdaq komposit menguat 19.50 poin, atau 0.69%, menjadi 5,014.102.

 

Harga Minyak Tertekan Menjelang Data Persediaan AS

Harga minyak mentah merosot pada hari Selasa seiring pelaku pasar mengatisipasi potensi kenaikan mingguan stok minyak AS. Penyesuaian posisi menjelang berakhirnya kontrak bulan depan minyak mentah AS turut mempengaruhi sebagian besar aktivitas perdagangan, menurut para trader dan analis. Hasil survey awal Reuters menunjukkan stok minyak mentah AS kemungkinan akan mencatat kenaikan 15 pekan beruntun, dengan bertambah sebanyak 2,4 juta barrel pada pekan lalu, American Petroleum Institute (API) dijadwalkan merilis data persediaan minyak AS setelah bel penutupan perdagangan hari Selasa, sebelum data resmi persediaan mingguan AS dirilis Energy Information Administration pada hari Rabu. Terlepas dari penurunan hari Selasa, harga minyak mentah AS tercatat telah naik lebih dari 15% di sepanjang bulan April.

 

Emas Rebound, Kembali Ditutup di Atas $1.200/oz

Harga emas rebound dan memangkas sebagian besar kerugian di awal pekan, untuk kembali ditutup di atas level $1.200 seiring eskalasi ketegangan di Timur Tengah dan kekhawatiran atas hutang Yunani membantu memulihkan permintaan untuk logam safe haven. Di Timur Tengah, kapal perang AS dilaporkan telah bergerak menuju ke pantai Yaman untuk mengawasi kapal dari Iran yang dicurigai membawa senjata untuk pemberontak Houthi. Sementara kekhawatiran atas masalah Yunani kembali meningkat setelah European Central Bank diberitakan tengah mempelajari langkah-langkah untuk mengendalikan dana bantuan darurat bagi perbankan Yunani, sebuah langkah yang bisa mendorong Yunani kian mendekati default dan potensi keluar dari blok Euro. Di luar itu semua, sentimen terhadap emas juga terbantu oleh perayaan Akshay Tritiya di India pada hari Selasa, yang biasanya mendatangkan kenaikan permintaan emas fisik hingga 20%.

 

Euro Stabil, Aussie Melejit Pasca Data Inflasi

Mata uang Euro pulih terhadap Dollar di hari Rabu seiring minimnya news terbaru terkait Yunani, sedangkan Aussie Dollar melambung pasca data inflasi menurunkan peluang pemangkasan bunga RBA dalam waktu dekat. Ancaman keluarnya Yunani dari Uni Eropa jika tidak tercapai kesepakatan mendapatkan dana bantuan dari kreditur internasional belum berimbas terlalu banyak pada mata uang tunggal Euro. Sebagian besar analis memprediksi event keluarnya Yunani dari Euro yang dipicu oleh kehabisan dana yunani pada bulan Mei atau Juni dapat menghantam nilai tukar Euro dibawah paritas terhadap Dollar. Namun pada fase ini, para pelaku pasar masih meyakini kemampuan pejabat Uni Eropa menghindari skenario tersebut. Sementara mata uang Aussie menunjukkan pergerakan terbesar, kemarin menguat lebih dari 1 persen ke level 0.7794 setelah data inflasi inti naik 0.6% di Q1, melampaui perkiraan 0.5% mengindikasikan bahwa peluang pemangkasan suku bunga semakin kecil

 

Sterling Tembus Level Psikologis 1.5000 Pasca BoE Minutes

Stering tembus diatas 1.5000 dan menyentuh level tertinggi sesi terhadap Dollar di hari Rabu, setelah minutes rapat moneter Bank sentral Inggris mengindikasikan bahwa para pemangku kebijakan bank sentral condong terfokus pada resiko inflasi yang terakselerasi. Selain itu Pound juga tertopang oleh berkembangnya pandangan dari 9 anggota dewan MPC
bahwa langkah moneter BoE berikutnya adalah menaikkan suku bunga acuan. Minutes dari rapat 8-9 April lalu menunjukkan MPC meraih suara bulat untuk tetap mempertahankan suku bunga di level rekor rendah 0.5%, sementara 2 member pada keputusan tersebut masih merasa level suku bunga cukup sesuai.

 

Langkah SNB Kembali Melukai Swissie

Nilai tukar franc Swiss melemah terhadap dollar setelah Swiss National Bank (SNB) mengatakan akan menghilangkan pengeculian kebijakan suku bunga deposito negatif yang sebelumnya tidak berlaku terhadap beberapa akun publik termasuk dana pensiun bank sentral. Peter Rosenstreich, kepala strategi pasar di Swissquote mengatakan langkah tersebut menjadi tanda kebijakan suku bunga negatif belum efektif untuk mendorong arus modal keluar dari franc seperti harapan SNB. SNB menurunkan suku bunga deposito negatif ke rekor terendah -1,25% pada rapat kebijakan moneter 15 Januari lalu, ketika mengejutkan pasar dan memicu volatilitas yang tidak biasa pada nilai tukar franc dengan menghilangkan kebijakan batas nilai tukar 1,2 franc per euro.

 

Penjualan Rumah Second AS Naik ke Level Puncak 18 Bulan

Penjualan rumah second AS berhasil rebound dari penurunan akibat musim dingin yang buruk. National Association of Realtors (NAR) melaporkan penjualan naik 6,1% di bulan Maret dari bulan Februari, menjadi 5,19 juta unit, dan merupakan kenaikan terbesar dalam 18 bulan terakhir. Ekonom yang disurvei MarketWatch memperkirakan kenaikan menjadi 5,08
juta unit, dibandingkan dengan bulan Februari sebesar 4,88 juta unit. NAR merevisi naik data di bulan Februari tersebut menjadi 4,89 juta unit. Dibandingkan tahun sebelumnya penjualan naik 10,4%. Rata-rata harga rumah mencapai $212.100 di bulan Maret, naik 7,8% dari tahun sebelumnya.

 

Bursa Shanghai, Tokyo Raih Rekor Tinggi Baru

Sebagian besar bursa Asia menguat pada hari Rabu, menyusul penutupan yang mix pada Wall Street semalam, dengan bursa saham Jepang dan Shanghai ditutup pada level tinggi dalam beberapa tahun. Indeks Nikkei 225 Jepang naik sebanyak 1.13%, berhasil menembus level psikologis penting 20,000 untuk mencapai level tinggi 15-tahun yang baru pada hari Rabu. Indeks saham gabungan Shanghai China ditutup menguat 2.5% untuk mencapai level tertinggi sejak Februari 2008 berkat dukungan stimulus terkini. Sementara indeks Hang Seng di Hong Kong menguat 0.4% untuk menyentuh level tinggi dalam lebih dari sepekan. Indeks bursa saham Korea Selatan, Kospi, memangkas gain pada awal sesi untuk ditutup flat, terkoreksi cukup tajam dari level tinggi 3-1/2 tahun pada awal sesi pagi hari.

 

Earnings Bervariasi, Bursa Eropa Ditutup Mixed

Pasar saham Eropa ditutup mixed pada hari Rabu seiring investor mencerna sejumlah laporan earnings perusahaan-perusahaan Eropa. Saham produsen mobil Swedia, Volvo, menunjukkan kinerja terkuat dengan melonjak hampir 15% pasca membukukan laba kuartalan yang melampaui perkiraan dan memperkenalkan CEO baru. Saham Roche juga terapresiasi 1,75% setelah melaporkan kenaikan 3% dalam penjualan kuartalan. Sementara saham Tesco anjlok lebih dari 5% menyusul laporan yang menunjukkan jaringan supermarket Inggris itu mencatat kerugian tahunan sebelum pajak sebesar £6,38 milyar ($9,5 milyar). Bagaimanapun, Yunani masih menjadi fokus sebagian besar pelaku pasar. Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis pada hari Selasa menyatakan keyakinannya bahwa kesepakatan dengan kreditur internasional akan dapat tercapai, meskipun hal itu tidak mungkin terjadi dalam pertemuan menteri keuangan blok Euro pada 24 April mendatang. DAX Jerman dan FTSE London ditutup melemah, dengan masing-masing kehilangan 0,6% dan 0,5%. Sementara CAC Perancis ditutup 0,35% lebih tinggi.

 

Wall St Menghijau, Sambut Data & Earnings Yang Positif

Bursa saham AS ditutup setengah persen lebih tinggi pada hari Rabu, seiring investor mempertimbangkan earnings dan tanda-tanda penguatan pasar perumahan. Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Rockwell Global Capital berpendapat jika pasar ekuitas AS bergerak berdasarkan kombinasi dari data perumahan yang lebih baik dari perkiraan dan earnings yang lebih baik dari ekspektasi. Indeks S&P 500 ditutup 10.66 poin lebih tinggi, atau 0.5% di 2,107.95. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 88.35 poin, atau 0.5%, menjadi 18,038.07. Indeks Nasdaq komposite ditutup dengan penguatan untuk sesi ketiga beruntun. Indeks saham teknologi tersebut menguat 21 poin, atau 0.4%, menjadi 5,035.17, itu adalah level penutupan tertinggi dalam 15 tahun dan berada sedikit di bawah rekor tertinggi sepanjang masa.

 

Harga Minyak Tergelincir Pasca Laporan EIA

Harga minyak melemah pada hari Rabu pasca sebuah laporan menunjukkan pasokan minyak mentah AS meningkat untuk 15 pekan beruntun. Namun penurunan output domestik dan stok bensin masih membatasi pelemahan 'emas hitam'. Energy Information Administration melaporkan stok minyak mentah AS naik 5,3 juta barrel dalam pekan yang berakhir 17 April, sekitar 2 kali lipat lebih tinggi dari estimasi. Namun angka tersebut masih lebih dibandingkan kenaikan 5,5 juta barrel yang dilaporkan Amercan Petroleum Institute hari Selasa. Sementara produksi minyak mentah dalam negeri dilaporkan turun sekitar 18.000 barrel, dengan output tahunan masih bertengger di kisaran 13,5%. Bagaimanapun, penurunan output telah mendorong ekspektasi pasar bahwa pengurangan jumlah rig pengeboran aktif di AS baru-baru ini mulai berdampak terhadap tingkat produksi.

 

Emas Mencatat Harga Penutupan Terendah Bulan April

Emas mengakhiri perdagangan hari Rabu pada level terendah bulan April pasca beberapa data AS yang positif dan penguatan pasar saham meredupkan daya tarik investasi logam mulia. Tekanan jual juga menghampiri bullion seiring Dollar AS memangkas kerugian terhadap Euro pasca data blok 18-negara yang mengecewakan. Di pasar fisik, konsumen papan atas India telah memulai perayaan festival pembelian emas Akshaya Tritiya pada hari Selasa. Namun pembelian tidak menunjukkan kenaikan signifikan, kendati harga emas lokal turun. Kesulitan ekonomi yang tengah melanda daerah pedesaan telah memukul permintaan, sementara proyeksi penurunan harga lebih lanjut telah mendorong konsumen menahan diri untuk membeli.

 

Euro Rebound Ditengah Potensi Kesepakatan Bailout Yunani

Serangkaian data ekonomi global yang mengecewakan sempat membalikkan sentimen anti-dollar sehari sebelumnya seiring aksi jual para pelaku pasar pada nilai tukar Aussie, Euro dan Poundsterling untuk kembali menuju Dollar ditengah suramnya prospek pertumbuhan global. Di Asia, indeks manufaktur PMI telah melemah dibawah estimasi untuk 2 bulan
berturut-turut jatuh dibawah acuan ekspansi di level 50, sekaligus merupakan pertumbuhan manufaktur terendahnya dalam 12 bulan terakhir. Data ini mengindikasikan pelambatan aktivitas manufaktur China. Sementara di Eropa, laju flash PMI zona Euro juga menunjukkan kejutan penurunan pada sektor manufaktur dan sektor jasa. Alhasil nilai tukar Euro anjlok ke level low 1.0670 paska data PMI tersebut dirilis, namun berhasil terpantul menguat ditengah laporan terbaru bahwa Yunani hampir meraih kesepakatan dengan otoritas zona Euro. Resolusi krisis Yunani kemungkinan akan disambut positif oleh mata uang tunggal, namun reli bersifat sementara jika data ekonomi terus menunjukkan hasil yang mengecewakan.

 

Sterling Tertekan Oleh Laporan Penjualan Ritel Yang Mengecewaka

Poundsterling melorot tajam dari level tertinggi 5-pekan terhadap Dollar di hari Kamis setelah laporan ekonomi menunjukkan laju retail sales melemah di bulan Maret, berkebalikan dengan harapan kenaikan penjualan ritel dengan angka yang solid oleh para pelaku pasar. Laju retail sales anjlok 0.5% di bulan Maret, dibawah estimasi -0.4%, dan hanya
tumbuh 4.2 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, dibawah perkiraan analis 5.4%.

 

Sterling Tertekan Oleh Laporan Penjualan Ritel Yang Mengecewaka

Poundsterling melorot tajam dari level tertinggi 5-pekan terhadap Dollar di hari Kamis setelah laporan ekonomi menunjukkan laju retail sales melemah di bulan Maret, berkebalikan dengan harapan kenaikan penjualan ritel dengan angka yang solid oleh para pelaku pasar. Laju retail sales anjlok 0.5% di bulan Maret, dibawah estimasi -0.4%, dan hanya
tumbuh 4.2 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, dibawah perkiraan analis 5.4%.

 

Klaim Awal Pengangguran AS Naik, Namun Masih Relatif Rendah

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan jumlah warga yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran naik 1.000 klaim menjadi 295.000 dalam sepekan yang berakhir 18 April. Pada awal tahun ini, klaim pengangguran sempat menyetuh di bawah 270.000, menjadi level terendah dalam 15 tahun terakhir. Ekonom yang disurvei MarketWatch sebelumnya
memperkirakan jumlah klaim sebanyak 288.000. Rata-rata klaim baru selama bulan lalu, yang lebih stabil dari data mingguan, naik 1.750 menjadi 284.500. Sementara itu klaim lanjutan, yang menunjukkan jumlah warga yang telah menerima tunjangan, naik 50.000 menjadi 2,33 juta pada pekan yang berakhir 11 April.

 

Abaikan Data PMI China, Bursa Asia Menguat

Sebagian bursa saham Asia menguat pada hari Rabu, dengan bursa Tokyo dan Seoul ditutup pada level tinggi beberapa tahun, kendati survey swasta menunjukkan aktivitas sektor manufaktur China berada pada level rendah 1-tahun. Data manufaktur negatif itu memicu volatilitas bursa saham China, indeks Shanghai ditutup naik 0.4% pasca sempat berfluktuasi naik turun, sementara indeks Hang Seng di Hong Kong diperdagangkan flat setelah sempat menguat sebanyak 280 poin pada sesi pagi hari. Nikkei 225 Jepang menguat sekitar 0.3% dan melanjutkan rally di atas level 20,000, ditutup pada level tinggi 15-tahun untuk sesi ke-2 berturut-turut. Sementara indeks Kospi Korea Selatan menguat 1.4% untuk ditutup pada level tinggi 3-1/2-tahun baru, berkat sejumlah hasil earnings korporat yang positif

 

Data PMI Mengecewakan Pasar Eropa

Mayoritas saham Eropa ditutup lebih rendah seiring investor mencerna beberapa laporan earnings dan data ekonomi. Saham perusahaan telekomunikasi Ericsson anjlok hampir 10% setelah membukukan laba operasional kuartal pertama yang lebih buruk dari perkiraan, sementara saham Michelin melonjak hampir 6,5% pasca produsen ban itu melaporkan angka penjualan kuartal pertama. Sedangkan data hari Kamis menunjukkan pertumbuhan aktivitas bisnis zona Euro melambat pada bulan April. Survey awal Markit memperlihatkan PMI komposit turun menjadi 53,5 pada bulan April dari 54,0 pada bulan Maret, gagal memenuhi ekspektasi analis. PMI komposit Jerman juga mengecewakan, turun menjadi 54,2
setelah menyentuh level puncak 8-bulan di 55,4 pada bulan Maret. Sebagai dampaknya, DAX Jerman ditutup merosot sebesar 1,2%. CAC Perancis membuntuti dengan turun 0,6%. Kinerja solid dipertontonkan FTSE London, menguat sekitar 0,35% kendati penjualan ritel Inggris turun 0,5% antara bulan Februari dan Maret

 

Wall St Melesat, Nasdaq Cetak Rekor Tertinggi 15 Tahun

Bursa saham AS ditutup di dekat level tertinggi pada hari Kamis, dengan Nasdaq berada di rekor tertinggi, seiring investor menyambut baik laporan keuangan perusahaan. Indeks Nasdaq komposit mengungguli indeks utama AS lainnya untuk mencetak rekor penutupan tertinggi baru, melampaui level sebelumnya di 5,048.62 yang dicapai pada bulan Maret 2000. Indeks patokan S&P 500 sebelumnya sempat menyentuh rekor tertinggi harian baru, namun kemudian mengurangi penguatannya untuk berakhir beberapa poin di bawah rekor penutupan sebelumnya. Kepercayaan investor di Wall Street didorong oleh melonjaknya harga minyak serta rendahnya volatilitas yang tersirat, ucap beberapa analis. Nasdaq Composite ditutup menguat 0.4%, S&P berakhir 0.2% lebih tinggi. Sedangkan Dow Jones Industrial Average naik 0.1%.

 

Pelemahan Data AS Menguntungkan Emas

Emas rebound pada hari Kamis dan memangkas sebagian dari penurunan terbesar dalam lebih dari sebulan yang dicetak hari Rabu, pasca data AS yang lemah meredam harapan kenaikan suku bunga Federal Reserve yang lebih awal. Klaim awal pengangguran AS menunjukkan kenaikan yang melampaui perkiraan, sementara penjualan rumah baru bulan Maret turun 11,4%. Survey awal Markit juga menunjukkan PMI manufaktur bulan April merosot ke 54,2. Dollar AS pun terdepresiasi sebagai dampaknya, membuat daya tarik komoditas berdenominasi mata uang AS kembali meningkat. Sementara di pasar fisik, permintaan di Asia diprediksi akan kembali melemah seiring berakhirnya festival pembelian emas di India. Untuk selanjutnya, faktor geopolitik di Yaman dan masalah hutang Yunani masih akan menyediakan support bagi harga emas. Para trader juga akan menantikan hasil dari rapat FOMC pada 28-29 April mendatang