Berita Fundamental Harian

Euro Melambung Ke Level Tertinggi 2-Pekan Pasca Data IFO Jerman

Mata uang Euro melambung ke level tertinggi dalam 2 pekan terakhir terhadap Dollar di hari Jumat, ditopang laporan sentimen bisnis IFO Jerman yang positif, disertai progress negosiasi Yunani yang menunjukkan kemajuan untuk mengamankan dana bantuan. Katalis positif lainnya antara lain komentar Kanselir Jerman, Angela Merkel di hari Kamis yang menegaskan bahwa semua langkah perlu diambil untuk mencegah Yunani kehabisan uang. Bagaimanapun ekspektasi masih cukup rendah jika hasil rapat Eurogroup hari Jumat dapat meraih deal untuk resolusi Yunani.

 

Sterling Menyentuh Level Tertinggi 5-Pekan

Meski ketidakpastian pemilihan umum di Inggris semakin meningkat, namun nilai tukar pound sterling berhasil naik ke level tertinggi 5 pekan terhadap dollar pada hari Jumat, mengikuti mata uang utama lainnya yang menekan pergerakan dollar. Data ekonomi yang dirilis dari Inggris pada pekan lalu variatif, penjualan ritel secara tidak terduga turun di bulan Maret, namun notulen rapat kebijakan moneter terakhir Bank of England menunjukkan anggota dewan bank sentral tersebut melihat kemungkinan inflasi naik lebih cepat dari perkiraan

 

Sentimen Bisnis Jerman Melonjak ke Level Tertinggi Sejak Juni

Sentimen bisnis Jerman naik di bulan April, memberikan indikasi ekonomi terbesar di Eropa tersebut masih mengumpulkan momentum penguatan yang dimulai sejak akhir tahun lalu. Indeks sentimen bisnis dari Ifo naik menjadi 108,6 di bulan April, dari bulan Maret sebesar 107,9, dan menjadi yang tertinggi sejak bulan Juni 2014. Para ekonom yang disurvei Wall Street Journal sebelumnya memperkirakan sebesar 108,4. Meski kenaikan sentimen di 2015 lebih tinggi dari tahun lalu, namun kenaikan tersebut terlihat terbatas. Data yang dirilis sebelumnya menunjukkan aktivitas bisnis Jerman melambat di bulan April dari bulan sebelumnya, sementara survei terpisah dari ZEW terhadap analis dan investor juga menunjukkan menurunnya optimisme terhadap perekonomian Jerman enam bulan kedepan

 

Profit-Taking, Hasil Earnings Warnai Bursa Asia

Bursa saham Asia ditutup mixed pada hari Jumat seiring aksi profit taking investor pasca rally belakangan ini dan seiring dimulainya musim earnings di sejumlah bursa. Ketidakpastian mengenai Grexit juga kembali menjadi fokus seiring Yunani bersiap untuk bertemu dengan Eurogroup. Kemungkinan adanya lebih banyak initial public offerings (IPOs) menekan indeks
gabungan Shanghai China pada sesi perdagangan terakhir pekan ini, dan harus ditutup ditutup melemah sekitar 0.5%. Setelah sempat anjlok 236 poin pada awal sesi, indeks Hang Seng mampu bangkit untuk ditutup 0.5% lebih tinggi. Indeks Nikkei 225 Jepang mematahkan rally selama 3 hari, untuk melemah sebanyak 0.8%, seiring aksi profit taking pasca melejit ke level tinggi 15-tahun dalam 2 sesi terakhir kemarin. Kendati ditutup di area negatif, bursa Tokyo masih ditutup menguat sebesar 1.9% untuk level mingguan.

 

Earnings Kembali Menopang Sentimen Bursa Eropa

Mayoritas saham Eropa ditutup lebih tinggi pada hari Jumat seiring investor merespon sejumlah laporan earnings perusahaan. Sementara seperti yang telah diperkirakan sebelumnya, pertemuan antara menteri keuangan Yunani dan rekan-rekannya dari zona Euro hanya menghasilkan sedikit kemajuan. DAX Jerman mencatat kinerja tersolid, terapresiasi 0,75%, pasca survey IFO menunjukkan sentimen bisnis Jerman meningkat sedikit di atas ekspektasi pada bulan April. Saham Electrolux melonjak lebih dari 9% setelah produsen peralatan listrik itu melaporkan penurunan laba kuartal pertama yang lebih kecil dari perkiraan. Saham Banco Sabadell juga melesat 6% pasca menorehkan lonjakan 75% dalam laba kuartal pertama. Sedangkan saham AstraZeneca harus kehilangan 1,6% menyusul penurunan penjualan obat di kuartal pertama. CAC Perancis ditutup sekitar 0,45% lebih tinggi, dibuntuti FTSE London yang mengumpulkan 0,25%.

 

Indeks Nasdaq Dan S&P 500 Ditutup di Rekor Tertinggi Baru

Bursa saham AS akhiri pekan dengan kenaikan yang solid karena laporan earnings yang lebih baik dari perkiraan telah mendorong indeks Nasdaq komposit dan S&P 500 berakhir di level tertinggi sepanjang masa. Indeks Nasdaq komposit menguat untuk sesi kelima beruntun, membukukan kenaikan mingguan terbesar sejak Oktober 2013. Indeks saham teknologi tersebut akhiri sesi dengan naik 36.02 poin, atau 0.7%, di 5,092.08, dan menguat 3.3% untuk pekan ini. Indeks S&P 500 berakhir 4.77 poin lebih tinggi, atau 0.2% di 2,117.70, memperkecil level atas dari rekor tertinggi sebelumnya yang dicapai pada tanggal 2 Maret. Indeks patokan mencatat kenaikan 1.8% untuk pekan ini. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 21. 45 poin, atau 0.1%, menjadi 18,080.14 dan menguat 1.4% untuk pekan ini

 

Cemaskan Pertumbuhan Persediaan AS, Minyak Tergelincir 1%

Minyak mentah ditutup turun lebih dari 1% pada hari Jumat di tengah kekhawatiran bahwa stok AS akan menyentuh rekor tertinggi baru, bahkan dengan total permintaan untuk minyak dan produk bahan bakar, terutama bensin, mulai meningkat menjelang puncak musim berkendara. Namun Dollar AS yang lemah dan penurunan lebih lanjut jumlah rig di
AS masih membatasi penurunan. Tercatat 31 rig minyak kembali dinon-aktifkan pada pekan lalu, menyisaka hanya 703 rig aktif di AS, menurut laporan Baker Hughes Inc. hari Jumat. Saat ini, jumlah rig pengeboran aktif berada di level terendah sejak 2010 setelah turun dalam 20 pekan beruntun. Sementara pertempuran antara pemberontak di Yaman dan Arab Saudi beserta koalisinya masih terus berlanjut, menambah kekhawatiran tentang keamanan pasokan minyak mentah di Timur Tengah.

 

Performa Solid Saham Global Menggerus Emas

Emas merosot pada hari Jumat dan membukukankerugian mingguan ke-3 berturut-turut, di tengah penguatan saham global dan ketidakpastian tentang waktu kenaikan suku bunga AS. Saham global menyentuh level tertinggi sepanjang masa pada hari Jumat seiring laporan pendapatan perusahaan yang positif di Eropa dan keberhasilan Nasdaq AS mempertajam rekor tertinggi memicu optimisme investor. Untuk selanjutnya fokus investor akan bergeser ke rapat kebijakan Federal Reserve pada 28-29 April mendatang, yang diharapkan dapat memberikan tentang kapan bank sentral AS akan mulai menaikkan suku bunga. Hal itu bisa menggerus daya tarik aset non-yield seperti emas, dan sebaliknya mendongkrak Dollar AS.

 

Yen Melemah Terhadap Dollar Sebelum Rapat Bank Sentral

Dollar AS menguat terhadap Yen sebelum rapat kebijakan moneter bank sentral di Amerika Serikat dan di Jepang pertengahan pekan, serta pemangkasan peringkat kredit Jepang oleh Fitch Ratings. Pertemuan Bank of Japan (BoJ) dijadwalkan pada hari Kamis, setelah Federal Reserve mempublikasikan pernyataannya. Pasar memprediksi tidak ada perubahan untuk kebijakan moneter yang berjalan di Jepang. Namun, proyeksi inflasi yang dibahas saat pertemuan akan beri pengaruh besar pada kebijakan gubernur Haruhiko Kuroda. BoJ diprediksi akan melonggarkan kebijakan moneternya tahun ini jika pemangkasan untuk prediksi inflasi untuk tahun 2015 lebih besar dari prediksi. Fitch memangkas peringkat obligasi Jepang dari A plus menjadi A, berdasarkan kegagalan negara perekonomian terbesar keempat dunia tersebut dalam menutup dampak kerugian dari kebijakan kenaikan pajak konsumsi tahun lalu.

 

Euro Sambut Baik Langkah Yunani

Euro menguat ke level tinggi 3-pekan terhadap dollar pada hari Senin, dalam optimisme mengenai prospek kesepakatan Yunani pasca pemerintahnya merombak tim negosiasi
bailout miliknya untuk mencapai kesepakatan dengan pihak kreditur mengenai tambahan bantuan guna menghindari default. Yunani nampak akan kehabisan uang pekan depan. Pada hari Senin, Perdana Menteri Alexis Tsipras menunjuk Wakil Menteri Luar Negeri Euclid Tsakalotos, ekonom yang disukai oleh pejabat representatif dari kreditur, memberikannya peran aktif dalam negosiasi. hal tersebut akan mengesampingkan Menteri Keuangan Yanis Varoufakis yang selama ini sangat aktif pada tim negosiasi Yunani. Tim di bawah pimpinan Varoufakis tidak dapat membuahkan hasil dari pertemuan Eurogroup di Riga hari Jumat.

 

Laju Aktivitas Sektor Jasa AS Melambat di Bulan April

Eskpansi sektor jasa AS sedikit melambat di bulan April dari level tinggi 7-bulan pada bulan Maret lalu akibat penurunan pada pertumbuhan usaha baru, namun laju perekrutan pada sektor jasa berakselarasi ke level tertinggi tertingi sejak Juni tahun lalu, menurut hasil laporan industri pada hari Rabu. Markit mengatakan PMI sektor jasa turun menjadi 57.8 di bulan April dari 59.2 di bulan Maret, yang merupakan level tertinggi sejak Agustus. Angka di atas 50 mensinyalkan ekspansi pada aktivitas perekonomian. Indeks pekerjaan pada perusahaan jasa naik ke level tinggi 10-bulan pada 55.4 dari 54.0 di bulan Maret.

 

Asia Mixed, Indeks Shanghai Menyentuh Level Puncak 7-Tahun

Bursa China melonjak ke level tertinggi beberapa tahun pada hari Senin seiring kewaspadaan menjelang rapat kebijakan 2 bank sentral utama membebani sentimen di sebagian besar pasar Asia. Federal Reserve AS akan memulai pertemuan kebijakan 2- hari pada hari Selasa, sedangkan Bank of Japan dijadwalkan mengumumkan keputusan kebijakan terbaru pada
hari Kamis. Shanghai Composite melesat lebih dari 2% ke level puncak 7-tahun. Sementara indeks Hang Seng melonjak lebih dari 1,5% ke level tertinggi sejak Desember 2007, didorong oleh lonjakan 5% saham HSBC. Indeks Nikkei Jepang tergelincir sekitar 0,2% untuk ditutup di bawah level krusial 20.000 seiring investor menantikan laporan laba kuartal pertama dari perusahaan-perusahaan besar seperti Canon dan Fanuc. Sementara indeks KOSPI Korea Selatan memupus penguatan di awal sesi dan ditutup 0,1% lebih rendah,
terseret oleh penurunan 1% saham Samsung Electronics.

 

Yunani Reshuffle Negosiator Utang, Bursa Eropa Menguat

Bursa saham Eropa ditutup menguat pada hari Senin, sentimen investor terdorong oleh berita PM Yunani, Alexis Tsipras, melakukan reshuffle tim negosiator untuk merundingkan masalah utang dengan krediturnya. Wall Street Journal melaporkan langkah tersebut dapat mengurangi pengaruh Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis dalam dalam negosiasi, yang selama ini dikritik terlalu lambat. Euclid Tsakalotos, Menteri Luar Negeri Yunani untuk hubungan ekonomi internasional, akan memimpin tim negosiasi yang baru. Indeks DAX 30 Jerman yang di awal perdagangan melemah berbalik rally 1,9% menjadi 12.039,16. Begitu juga dengan indeks CAC Perancis yang berhasil menguat 1,3% menjadi 5.268,91. Dan indeks FTSE 100 Inggris ditutup pada rekor tertimnggi setelah naik 0,5% menjadi 7.103,98.

 

Wall Street Berbalik Lemah Dibebani Saham Sektor Farmasi

Bursa saham AS berbalik melemah pada sesi perdagangan hari Senin dimotori kejatuhan saham Amgen yang menyeret ketiga indeks utama. Saham bioteknologi telah meroket tajam semenjak pelemahannya di pertengahan Maret, namun ETF berbasis bioteknologi kini anjlok hampir 7% dari level tinggi hari Jumat dengan volume transaksi yang besar seiring para pelaku pasar bersikap wait & see menjelang laporan earnings perusahaan healthcare. Selain itu para investor juga akan menunggu rapat moneter Federal Reserve minggu ini, yang akan dimulai pada hari Selasa besok, yang diharapkan dapat memberikan petunjuk kapan bank sentral mulai menaikkan suku bunga. Data ekonomi yang dirilis hari Senin menunjukkan bahwa ekspansi sektor jasa AS sedikit melambat di bulan April dari level tertinggi 7-bulan yang diraih pada bulan Maret lalu, penurunan sebagian besar dipicu oleh lambannya
pertumbuhan bisnis baru. Indeks S&P 500 melemah 8,76 poin atau 0,4% menjadi 2108,93. Nasdaq berakhir 31,84 poin lebih rendah atau 0, menjadi 5060,25. Dan Dow Jones turun 42,17 poin atau 0,2% menjadi 18037,97.

 

Emas Catat Penguatan Harian Terbesar Sejak Januari

Aksi short covering para pelaku pasar pada hari Senin membuat emas mencatat penguatan harian terbesar sejak bulan Januari. Namun investor juga menanti pernyataan kebijakan moneter pada rapat Federal Reserve yang berakhir pada hari Rabu waktu setempat. Banyak investor memperkirakan The Fed akan menunggu lebih lama untuk menaikkan suku bunga, dari pada menaikkan di bulan Juni seperti perkiraan sebelumnya. Namun jika ada sinyal The Fed akan menaikkan suku bunga di bulan Juni, emas dapat kembali tertekan.

 

Minyak Berakhir Melemah

Minyak mentah WTI berakhir melemah pada hari Senin setelah bergerak volatile akibat konflik yang terjadi di Yaman dan penurunan jumlah rig yang beroperasi mampu menahan
penurunan, sementara kenaikan pasokan minyak global membuat pelaku pasar berhati-hati setelah harga minyak menyentuh level tertinggi 2015. Arab Saudi kembali memimpin serangan udara terhadap pemberontak Houthi di Yaman pada hari Senin. Sementara data dari Baker Huges menunjukkan jumlah rig AS yang beroperasi turun dalam 20 bulan beruntun, dan berada pada jumlah terendah sejak tahun 2010. Sinyal berlebihnya pasokan minyak global datang dari kabar yang menyebutkan Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali
al-Naimi mengatakan siap menambah pasokan minyak ke China jika diperlukan.

 

Pound Cetak Reli Terpanjang Dalam Setahun

Poundsterling melanjutkan reli terhadap Dollar mengabaikan laporan yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi Inggris si kuartal pertama tumbuh lebih lambat dari yang diprediksi analis. Sterling menghapus pelemahan sesi sebelumnya terhadap Dollar AS seiring menurunkan risiko GDP menjelang pemilu pekan depan. Volatilitas dua-pekan Pound terhadap Dollar AS naik ke level tertinggi sejak bulan September, pengukuran tiga bulan fluktuasi harga telah turun ke level terendah tujuh pekan, menunjukkan investor lebih mencemaskan dampak langsung seusai pemilu dibandingkan stabilitas jangka panjang Inggris. Analis juga menunjukkan data GDP juga dianggap sebagai peninjauan dibandingkan proyeksi.

 

Lonjakan Aussie Tertopang Pernyataan RBA Stevens

Dollar Australia menguat terhadap Greenback setelah pernyataan Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Glenn Stevens dan seiring sentimen pada Greenback masih semakin rapuh setelah data kepercayaan konsumen AS yang secara tidak terduga mengecewakan. Gubernur RBA mengatakan tidak ada komentar terkait kebijakan moneter mengingat pertemuan dewan RBA hanya tinggal sepekan. Namun Stevens mensinyalkan bahwa RBA menilai terdapat risiko suku bunga yang rendah terhadap perekonomian. Keraguan tumbuh dalam partisipan pasar mengenai peluang pemangkasan suku bunga saat pertemuan bank sentral pekan depan. Pulihnya Aussie juga mengikuti rebound harga bijih besi dari harga terendah dalam beberapa pekan belakangan

 

Isu Kapal Maersk Tigris Lemahkan Dollar

Dollar diperdagangkan melemah pada hari Selasa pasca laporan bahwa Maersk Tigris, kapal kargo dari Marshall Island dimasuki oleh tentara Iran. Kapal tersebut tengah berada dalam wilayah perairan Iran, bersiap untuk memasuki Selat Hormuz saat kapal patroli Iranian Revolutionary Guard memerintahkan kapal untuk berhenti, lalu kemudian menembak ke arah busur kapal memaksa kapal untuk berhenti, menurut laporan NBC News. Lalu mereka naik ke atas kapal dan mengendalikannya, tidak mengizinkan kapal tersebut untuk terus jalan. Sebuah kapal destroyer milik angkatan laut AS, Farragut sedang menuju ke arah tersebut dan saat ini sudah berada di area tersebut, menurut NBC News. Pesawat perang milik angkatan laut AS juga terbang di sekitar area tersebut untuk memantau situasi. Departemen Pertahanan AS mengatakan tidak ada warga negara AS di atas kapal tersebut.

 

Mengecewakan, Laju GDP Inggris Berada di Bawah Estimasi

Gross domestic product (GDP) Inggris bertumbuh dengan laju yang lebih lambat dari ekspektasi di kuartal pertama pada 0.3%, menjadi indikator ekonomi penting terakhir menjelang pemilu 9 hari lagi. Estimasi awal dari Office of National Statistics (ONS), menunjukkan GDP bertumbuh sebesar 0.3% untuk tingkat kuartalan, di bawah estimasi sebesar 0.5% menurut hasil polling Reuters. Data kemungkinan tidak akan disambut baik oleh Perdana Menteri Inggris David Cameron, yang telah membuat penguatan perekonomian sebagai bagian penting dari kampanyenya menjelang pemilu tanggal 7 Mei nanti.