Berita Fundamental Harian

Data China Turunkan Prospek Permintaan, Minyak Melemah

Minyak melemah pada hari Senin akibat penurunan aktivitas manufaktur China yang membebani oulook permintaan, dan menekan harga ke bawah $59 per barel. Angka akhir indeks manufaktur China versi HSBC dirilis sebesar 48,9, menjadi level terendah sejak bulan April 2014. Lemahnya data dari salah satu importir terbesar mengganggu rally minyak yang telah naik 25% selama bulan April. Data terpisah yang dirilis hari Senin menunjukkan aktivitas manufaktur zona euro berekspansi di bulan April meski lebih rendah dari bulan sebelumnya. Sementara Departemen Perdagangan AS melaporkan pesanan pabrik naik 2,1% di bulan Maret.

 

Ketidakpastian Outlook Suku Bunga Bebani Dollar

Dollar terkoreksi dari level tinggi 3-pekan terhadap yen dan level tinggi dalam sepekan terhadap euro seiring serangkaian data ekonomi AS yang mix menambah ketidakpastian mengenai laju kenaikan suku bunga di masa mendatang. Pada awal sesi, data menunjukkan defisit perdagangan melebar ke level tertinggi dalam hampir selama 6-1/2 tahun di bulan Maret seiring rebound tajam pada tingkat impor pasca tertekan oleh pertikaian buruh pada pelabuhan West Coast. Data PMI sektor jasa yang lebih baik dari ekspektasi di bulan April diimbangi oleh defisit perdagangan yang lebih lebar dari perkiraan. Defisit perdagangan terbesar Amerika Serikat selama beberapa tahun menekan nilai tukar dollar karena dapat menyebabkan revisi turun nuntuk laju pertumbuhan ekonomi AS di kuartal pertama. Dollar sempat rally pasca data ISM sektor jasa dirilis, namun kemudian kembali melemah.

 

Penguatan Sterling Hapus Penurunan Karena Data Konstruksi

Poundsterling rebound tajam terhadap Dollar AS setelah sebelumnya jatuh merespon data konstruksi Inggris di bulan April yang secara mengejutkan turun pesat dibandingkan ekspektasi pasar. Sektor properti menjadi salah satu sektor yang banyak mendapatkan pengaruh dari pemilu. Pasar properti Inggris yang telah kesulitan memberikan hunian baru karena banyaknya ajuan izin pembangunan yang masih ditangguhkan sebelum pemilu. PMI Konstruksi Inggris di bulan April turun ke level terendah hampir dalam 2 tahun menjadi 54.2. Sebelum data dirilis, analis yang disurvei Reuters memprediksi penurunan tipis menjadi 57.5 dari laporan 57.8 di bulan Maret. Di awal sesi New York, Sterling berhasil rebound tajam seiring pelemahan Dollar terhadap pasangan mata uangnya, yang kecewa karena laporan defisit perdagangan di bulan April yang melebar ke level tertinggi sejak tahun 1996.

 

Aussie Rebound Usai Pelemahan Pendek Pasca Pemangkasan Suku Bunga

Dollar Australia menguat tajam terhadap pasangan mata uangnya dengan sesi yang fluktuatif usai Reserve Bank of Australia (RBA) memangkas suku bunga acuan untuk kedua kalinya tahun ini dan dinilai cenderung netral dalam outlook kebijakannya. RBA memangkas suku bunga sebesar 25 basuis poin ke rekor terendah 2% setelah pertemuan kebijakan moneter bulanan namun mensinyalkan akan menahan diri dalam pelonggaran moneter lebih lanjut. Bank sentral juga menandai membaiknyua tren dalam permintaan properti dan pertumbuhan pasar tenaga kerja yang solid. Gubernur RBA juga menjelaskan pentingnya pemangkasan suku bunga, terutama di tengah penurunan pesat harga komoditas yang menjadi ekspor utama Australia.

 

Laju Pertumbuhan Sektor Konstruksi Inggris Melambat Tajam

Laju pertumbuhan industri kosntruksi di Inggris melambat tajam di bulan April seiring perusahaan menunda keputusan menjelang pemilu pekan ini, namun sentimen investor masih cukup tinggi dan memperkirakan adanya kenaikan pasca pemilu, menurut hasil survey. PMI sektor manufaktur dari Markit/CIPS turun menjadi 54.2 bulan lalu, level terendah dalam 22 bulan dan turun dari 57.8 di bulan Maret, serta berada di bawah estimasi analis dan menyusul hasil serupa pada sektor manufaktur di bulan April.

 

Hang Seng Merosot Seiring Regulasi Margin Memukul Saham China

Saham China anjlok pada hari Selasa, dipimpin sektor keuangan, menyusul berita mengenai pengetatan persyaratan margin oleh beberapa broker. Yang menambah kekhawatiran tentang likuiditas pasar menjelang listing beberapa saham baru. Indeks Shanghai Composite kehilangan lebih dari 4% pasca beberapa broker China seperti CITIC Securities Co Ltd.,
Haitong Securities Co. Ltd. dan Huatai Securities Co Ltd. dikabarkan memperketat persyaratan untuk pembiayaan margin bulan ini sebagai upaya mengendalikan resiko. Sebelumnya, sentimen pasar juga telah terbebani oleh kekhawatiran tentang likuiditas jangka pendek menyusul rencana Initial Public Offerings (IPO) 9 perusahaan pada pekan ini. Sentimen negatif di pasar China daratan tersebut turut menyeret indeks Hang Seng turun sekitar 1,3%, dengan beberapa aksi profit taking menghantam saham-saham perbankan dan infrastruktur. Sementara pasar Jepang dan Korea Selatan ditutup untuk liburan publik.

 

Yunani Kembali Beri Sentimen Negatif Bursa Eropa

Bursa saham Eropa ditutup melemah tajam, investor berfokus pada berlanjutnya drama Yunani. Pemerintah Athena harus membayar utang kepada International Monetary Fund pekan depan senilai €750 juta ($832 juta), namun muncul kekhawatiran Yunani akan kehabisan dana jika tidak mencapai kesepakatan dengan krediturnya untuk pengucuran kembali dana talangan. Data yang dirilis pada hari Senin menunjukkan jumlah pengangguran Spanyol bulan April berkurang 2,7% dari bulan sebelumnya, dan defisit neraca perdagangan Perancis menipis pada akhir Maret, dari tahun sebelumnya. Indeks DAX 30 Jerman merosot 2,5% menjadi 11327.68, CAC Perancis melemah 2,1% menjadi 4974,07, CAC menembus ke bawa 5000 untuk pertama kalinya sejak 12 Maret lalu. Sementara FTSE 100 Inggris turun 0,8% menjadi 6927,58.

 

Wall Street Ambruk Lebih Dalam

Kejatuhan indeks saham AS di hari Selasa berlanjut hingga penutupan sesi Wall Street, dipimpin oleh saham sektor teknologi dan perusahaan berkapitalisasi kecil. Indeks komposit Nasdaq, yang telah menjadi market leader dalam beberapa bulan terakhir, merosot 76 point atau - 1.5% ke level 4941. Secara keseluruhan bursa saham AS masih diperdagangkan dalam range trading yang cukup sempit, mempertahankan penguatan tipis untuk tahun ini seiring kekhawatiran para pelaku pasar, antara lain pelambatan ekonomi Eropa ditengah kecemasan utang Yunani yang masih menemui kebuntuan dengan kreditur, kolapsnya bursa saham China dan ketidakpastian menjelang laporan data tenaga kerja kunci nonfarm
payrolls AS. Katalis negative lainnya pada indeks saham adalah melebarnya defisit neraca perdagangan AS, ke level gap terburuknya dalam 2 dekade terakhir, mengindikasikan situasi perdagangan internasional masih menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di awal tahun ini.

 

Penguatan Dollar Terhenti, Emas Naik Lebih Tinggi

Emas menguat sekitar 1% pada hari Selasa setelah terhentinya penguatan dollar dan melemahnya bursa saham global jelang rilis data non-farm payrolls AS pada hari Jumat, yang dapat memberikan petunjuk kapan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga. Spekulasi mengenai kenaikan suku bunga masih terus menjadi perhatian pasar. Keraguan terhadap kekuatan ekonomi AS masih muncul setelah data-data yang dirilis variatif, pelaku pasar memunculkan ekspektasi kenaikan suku bunga menjadi setelah bulan Juni. Namun, data berikutnya jika dirilis lebih baik dari perkiraan dapat mendorong The Fed untuk menaikkan suku bunga, langkah yang akan menurunkan permintaan terhadap emas yang tidak memiliki imbal hasil.

 

Untuk Pertama Kalinya Dalam 5 Bulan, Minyak Tembus $60 per Barel

Minyak mentah WTI menguat tajam pada hari Selasa, berakhir di atas level $60 per barel untuk pertama kalinya dalam lima bulan terakhir akibat adanya demonstrasi di pelabuhan Zuetina Libya yang berisiko terhadap pasokan minyak. Zuetina adalah salah satu dari beberapa pelabuhan yang masih beroperasi, sementara sebagian besar pelabuhan
lainnya ditutup akibat peperangan maupun demonstrasi di ladang minyak. Pejabat Libya mengatakan output minyak saat ini dibawah 500.000 per barel, atau sepertiga dari total produksi sebelum tahun 2010. Minyak juga tertopang berita yang menyebutkan Arab Saudi menaikkan harga jual minyak Light untuk konsumen Amerika Serikat dan Northwest Europe, menjadi sinyal tingginya perminitaan dari kawasan tersebut.

 

Data Positif Topang Rebound Dollar

Dollar rebound dari level rendah 10-pekan terhadap euro pasca data klaim pengangguran terkini menunjukkan hasil yang lebih baik dari ekspektasi dan menandakan pasar tenaga kerja masih kokoh di tenagh melambatnya sektor lain dalam perekonomian. Klaim pengangguran bertambah naik menjadi 265,000, berada dekat level rendah 15-tahun pekan lalu pada 262,000 dan lebih baik dari estimasi sebanyak 280,000. Klaim pengangguran telah berada di bawah level 300,000 selama 9 pekan berturut-turut, mensinyalkan trend penguatan pada pasar tenaga kerja. Faktor kunci bagi dollar dan outlook kenaikan suku bunga AS adalah data nonfarm payrolls hari Jumat yang mana akan memberikan gambaran besar pertama kalinya untuk perekonomian di kuartal kedua.

 

Partai Konservatif Memimpin Perolehan Kursi, Sterling Melesat

Pound sterling menguat tajam terhadap dollar setelah hasil exit poll pemilihan umum Inggris menunjukkan Partai Konservatif memimpin perolehan kursi dengan selisih yang cukup besar. Partai pimpinan David Cameron tersebut dikatakan akan memperoleh 316 kursi, atau 10 kursi lebih banyak dari pemilu tahun 2010. Sementara hasil polling sembelum
pemilu menunjukkan Partai Konservatif akan memperoleh kursi lebih sedikit dari sebelumnya. Partai Buruh diperkirakan memenangkan 239 kursi, yang berarti lebih sedkit dari tahun 2010 ketika memperoleh 258 kursi.

 

Loonie Abaikan Rebound Pasar Properti

Dollar Kanada melemah terhadap Dollar AS, seiring minyak mentah menjauh dari level tertinggi tahun ini walau biro statistik Kanada melaporkan data izin pembangunan yang rebound di bulan Maret. Izin pembangunan Kanada meningkat 11,6% di bulan Maret, mengungguli ekspektasi kenaikan 2,5%. Laporan bulan Februari direvisi naik dari penurunan 0,9% menjadi penurunan 0,3%. Izin pembangunan Kanada meningkat di bulan Maret, menandai kenaikan pertama dalam tiga bulan dan mencatatkan laju tercepat sejak akhir September lalu. Peningkatan permintaan pembangunan properti di Kanada mengikuti reli minyak mentah tahun ini, ekspor utama Kanada, yang dimulai sejak pertengahan Maret.

 

Jumlah Klaim Pengangguran AS Masih Dekat Level Rendah

Jumlah klaim pengangguran AS berkurang pekan lalu, menurunkan rata-rata bulan lalu ke level terendah dalam 15 tahun, mengindikasikan perusahaan-perusahaan masih mempertahankan para pegawainya. Klaim pengangguran naik sebanyak 3,000 menjadi 265,000 pekan lalu, menurut laporan Departemen Tenaga Kerja hari Kamis di Washington. Ekonom memperkirakan kenaikan menjadi 280,000. Klaim rata-rata empat mingguan turun menjadi 279,500 level terendah sejak bulan Mei tahun 2000

 

Terkepung Sentimen Negatif, Saham Asia Ditutup Melemah

Bursa Asia mengakhiri perdagangan hari Kamis lebih rendah, seiring sentimen tergerus oleh beberapa faktor seperti penutupan negatif di Wall Street dan keprihatinan atas pengetatan aturan margin perdagangan di China. Komentar Ketua Fed Janet Yellen tentang valuasi saham yang terlalu tinggi turut menambah kecemasan pelaku pasar. Nikkei225 Jepang, yang
kembali dibuka setelah menjalani liburan Golden Week sejak hari Senin, harus kehilangan sekitar 1,2%. Hang Seng tergelincir hampir 1,3% pasca Morgan Stanley men-downgrade MSCI China Index, yang mencakup perusahaan menengah dan besar China yang listing di Hong Kong, untuk pertama kalinya sejak tahun 2008. Mood investor juga terbebani oleh penurunan lebih lanjut di pasar China daratan, dimana saham mencatat penurunan 3 hari beruntun. Sentimen negatif pasar global juga menghantarkan indeks KOSPI turun 0,65%,
seiring saham kelas berat seperti produsen baja Posco dan Shinhan Financial kehilangan lebih dari 2%

 

FTSE Turun Ke Level Terendah Satu Bulan

Bursa saham Eropa berakhir variatif pada hari Kamis, ketidakpastian yang menyelimuti pemilihan umum Inggris menambah tidak jelasnya sentimen yang telah dipengaruhi penguatan nilai tukar euro, harga minyak, dan yield obligasi. Bursa saham Inggris melemah, investor mengamati pemilu yang dikatakan sebagai pemilu terketat dalam beberapa generasi. Hasil jajak
pendapat mengindikasikan akan adanya parlemen yang menggantung, dimana tidak ada partai mayoritas, hal tersebut oleh investor diartikan sebagai ketidakpastian akan ekonomi dan arah kebijakan negara tersebut kedepannya. Indeks FTSE 100 yang menyentuh rekor tertinggi 7.122,74 pada bulan lalu, ditutup melemah 0,7% menjadi 6.886,95, yang merupakan level terendah sejak awal April. Indeks CAC 40 Perancis turun 0,3% menjadi 4.967,22, sementara DAX 30 Jerman menguat 0,5% menjadi 11.407,97

 

Wall Street Tertopang Oleh Meredanya Kecemasan Hutang

Indeks saham AS berjangka terkerek naik di hari Kamis malam, ditunjang meroketnya saham sektor teknologi dan perbalikan arah melambungnya yield obligasi global. Laporan laba kwartalan dari Alibaba begitu juga halnya dengan spekulasi bahwa review konsumen pada situs Yelp.com dapat membantu penjualan sehingga saham sektor teknologi menguat, diikuti
reli indeks komponen teknologi S&P500 sebesar 0.87%. Jumlah penduduk AS yang mengajukan klaim tunjangan penganggur turun ke level terendah dalam 15-tahun terakhir di bulan lalu, mengindikasikan momentum positif pada perekonomian, namun tidak banyak merubah ekspektasi atas kenaikan suku bunga The Fed di bulan September. Kestabailan yield obligasi global serta terhentinya reli harga minyak juga turut memberikan katalis positif. Indeks S&P 500 menguat 0,4% menjadi 2.088,00. Dow Jones naik 0,5% menjadi 17.924,06. Nasdaq menambah 0,5% menajdi 4.945,54.

 

Emas Catat Penurunan Dua Sesi Beruntun

Data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS yang dirilis lebih baik dari ekspektasi serta naiknya yield Treasury tenor 10 tahun membawa emas turun dua hari beruntun pada hari Kamis. Naikknya yield Treasury membuat emas menjadi kurang menarik karena tidak memberikan imbal hasil, sementara data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan membuat daya tarik emas sebagai aset safe haven memudar. Investor kini fokus pada data non-farm payrolls bulan April yang akan dirilis pada hari Jumat untuk melihat gambaran ekonomi AS. Data yang apik dapat mendorong The Fed untuk segera menaikkan suku bunga, kebijakan yang akan menurunkan permintaan inivestasi emas yang tidak memberikan imbal hasil.

 

Minyak Mentah WTI Melemah Lebih Dari 3%

Minyak mentah menghapus penguatan beberapa hari terakhir setelah merosot lebih dari 3% pada hari Kamis, euforia penurunan persediaan minyak AS untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir mulai memudar, dan fokus kembali ke berlebihnya pasokan minyak mentah dan bensin. Penguatan dollar juga memberikan tekanan bagi minyak, yang harganya menjadi lebih mahal pagi pemegang mata uang lainnnya. Persediaan minyak mentah AS pada pekan lalu turun hampir 4 juta barel, menjadi penurunan mingguan pertama sejak bulan Januari. Namun persediaan minyak metah masih masih berada di rekor tertinggi 487 juta barel. Selain itu, meski permintaan akan bensin meningkat, namun diikuti juga dengan peningkatan persediaan meski telah mendekati puncak musim berpergian.

 

Sterling Melonjak, Partai Konservatif Akan Kembali Memerinta

Sterling menghilangkan kecemasan akan hasil pemilu setelah pemberitaan partai Perdana Menteri David Cameron diprediksi kuat akan melanjutkan pemerintahan. Mematahkan hasil survei prapemilu dan ekspektasi pasar, partai Konservatif dapat membentuk pemerintahan mayoritas tanpa perlu berkoalisi. Indeks harga rumah di Inggris hasil survei Halifax Bank of Scotland (HBOS) turut menjaga penguatan Sterling. Dalam laporannya, HBOS menyatakan harga rumah di Inggris naik 1,6% di bulan April, lebih baik dari prediksi kenaikan 0,3% dan laporan bulan sebelumnya yang direvisi naik dari 0,4% menjadi 0,6%. Pasar mengabaikan janji Cameron untuk melaksanakan referendum terkait keanggotaannya dalam Uni Eropa dan defisit perdagangan Inggris yang lebih besar dari ekspektasi.