Berita Fundamental Harian

Naik 6 Hari Beruntun, Emas Dekati $1.200

Sempat melemah di awal perdagangan Rabu, emas berbalik menguat dan mencatat penguatan enam hari beruntun setelah pesanan barang tahan lama AS secara mengejutkan turun di bulan Februari. Departemen Perdagangan AS mengatakan pesanan barang tahan lama turun 1,4% di bulan Februari, dibandingkan ekspektasi kenaikan 0,3%. Data ekonomi yang mengecewakan menurunkan spekulasi kenaikan suku bunga. Pada hari Selasa, emas mencatat kenaikan lima hari beruntun,
ditopang kekhawatiran terhadap Yunani dan potensi overheat pasar saham. Selama penguatan beruntun tersebut, emas telah menguat 3,7%

 

Gejolak di Timur Tengah Bawa Minyak ke Level Tertinggi 2 Pekan

Minyak naik ke level tertinggi dua pekan pada hari Rabu, kerusuhan yang terjadi di Yaman memberikan potensi terganggunya pasokan minyak dari Timur Tengah. Kabar kerusuhan tersebut mengimbangi laporan dari pemerintah AS yang menunjukkan naiknya persediaan minyak 11 pekan beruntun yang menekan harga minyak. Energy Information Administration melaporkan persediaan minyak naik 8,2 juta barel pada pekan yang berakhir 20 Maret. Pelemahan dollar pada hari Rabu juga memberikan sentimen positif bagi minyak. Dollar melemah setelah data pesanan barang tahan lama AS di bulan Februari dirilis mengecewakan

 

sundul gan,,,,
mantap fundamental nya....

 

Outlook Kebijakan Moneter Masih Memihak Pada Dollar

Dollar pulih terhadap euro pada hari Kamis dalam pandangan bahwa kebijakan moneter bank sentral akan masih lebih memihak pada greenback. Selain itu, dollar juga mendapat dorongan naik pasca data menunjukkan bahwa jumlah klaim pengangguran di AS turun ke level rendah 5-pekan pada pekan lalu. Analis mengatakan euro mendapat tekanan jual di atas level $1.10 seiring pandangan bahwa program stimulus pembelian obligasi baru dari European Central Bank akan terus melemahkan mata uang, sementara Federal Reserve sedang menuju pegetatan kebijakannya yang akomodatif.

 

Kenaikan Harga Minyak Angkat Loonie Dollar

Mata uang Kanada menjaga penguatannya terhadap Dollar di tengah kenaikan harga minyak mentah, mengabaikan baiknya data ekonomi AS yang membantu
penguatan Dollar AS terhadap mayoritas pasangan mata uangnya. Serangan udara Arab Saudi ke Yaman di awal sesi Asia membuat investor mengkhawatirkan potensi gangguan distribusi minyak dari Timur Tengah yang memenuhi hampir 35% produksi minyak global.Penguatan Dollar Kanada juga tidak bergeming
menanggapi komentar Gubernur Bank of Canada (BoC), Stephen Poloz. Poloz menjabarkan pemangkasan suku bunga di bulan Januari membantu bank sentral mengevaluasi dampak dari rendahnya harga minyak. Langkah pemangkasan ini juga dianggap Poloz sebagai perlindungan pada perekonomian Kanada yang ekspor utamanya adalah minyak mentah.

 

Kenaikan Harga Minyak Angkat Loonie Dollar

Mata uang Kanada menjaga penguatannya terhadap Dollar di tengah kenaikan harga minyak mentah, mengabaikan baiknya data ekonomi AS yang membantu
penguatan Dollar AS terhadap mayoritas pasangan mata uangnya. Serangan udara Arab Saudi ke Yaman di awal sesi Asia membuat investor mengkhawatirkan potensi gangguan distribusi minyak dari Timur Tengah yang memenuhi hampir 35% produksi minyak global.Penguatan Dollar Kanada juga tidak bergeming
menanggapi komentar Gubernur Bank of Canada (BoC), Stephen Poloz. Poloz menjabarkan pemangkasan suku bunga di bulan Januari membantu bank sentral mengevaluasi dampak dari rendahnya harga minyak. Langkah pemangkasan ini juga dianggap Poloz sebagai perlindungan pada perekonomian Kanada yang ekspor utamanya adalah minyak mentah.

 

Klaim Pengangguran AS Turun ke Level Rendah 5-Pekan

Jumlah klaim penganggran di AS turun lebih dari estimasi pekan lalu, menunjukkan pasar tenaga kerja yang sehat dan bertumbuh. Jumlah klaim pengangguran turun sebanyak 9,000 menjadi 282,000 pekan lalu, menurut data dari Dep.Tenaga Kerja pada hari Kamis. Angka tersebut merupakan level terendah sejak pertengahan Februari. Jumlah klaim pekan sebelumnya tidak direvisi, dan ekonom memperkirakan penurunan menjadi 290,000. Analis Dep.Tenaga Kerja mengatakan tidak ada keanehan pada data dari negara bagian.

 

Aksi Jual di Wall St & Gejolak di Yaman Membebani Kinerja Asia

Sebagian besar saham Asia bergerak negatif pada hari Kamis menyusul aksi jual masif di Wall Street sesi sebelumnya, serta eskalasi gejolak politik di Yaman. Sektor teknologi memimpin penurunan, terseret penurunan lebih dari 2% di Nasdaq Composite. Indeks Nikkei225 Jepang merosot 1,4% ke level terendah 9-hari, seiring Sumco dan Tokyo Electron anjlok masing-masing 5%. Indeks Shanghai Composite China sukses melawan tren pelemahan di Asia berkat rally saham-saham energi, dengan PetroChina dan Sinopec melonjak masing-masing 6% dan 3%. Sementara Hang Seng tergelincir 0,15%, setelah terus bergerak di antara teritori positif dan negatif, seiring investor mencerna beberapa laporan earnings yang mixed. Aksi jual saham-saham teknologi juga turut menekan KOSPI Korea Selatan turun 1% ke level terendah 10-hari. Kinerja terburuk diperlihatkan saham kelas berat Samsung Electronics, yang kehilangan lebih dari 4%.

 

Bursa Eropa Terseret Sell Off Global

Bursa saham Eropa melemah pada hari Kamis, kerusuhan di Timur Tengah membuat sentimen alih risiko membanjiri bursa global, bahkan saham sektor energi turut
terseret meski harga minyak mentah rally. Kabar yang menyebutkan Arab Saudi melancarkan operasi militer ke Yaman, dimana pemberontak telah menggulingkan pemerintahan, membuat minyak menguat sekitar 5%, sementara bursa saham anjlok. Indeks DAX 30 Jerman melemah 0,2% menjadi 11.843,68, dan CAC 40 Perancis turun 0,3% menjadi 5.006,35. Indeks FTSE 100 Inggris merosot 1,4%, menjadi penurunan ketiga dan yang terbesar sejak 10 Maret.

 

Bursa Saham AS Melemah 4 Hari Beruntun

Bursa saham AS ditutup melemah pada hari Kamis dan mencatat pelemahan empat hari beruntun akibat gejolak geopolitik jelang musim laporan earning. Jelang
pembukaan perdagangan laporan klaim tunjangan pengangguran AS yang lebih baik dari ekspektasi mengurangi kekhawatiran pelambatan ekonomi selama kuartal pertama tahun ini. Indeks Dow Jones sempat melemah lebih dari 100 poin pada awal perdaganagn sebelum berhasil memangkas penurunan dan ditutup kehilangan 40,31 poin atau -0,23% menjadi 17.678,23. Indeks S&P 500 melemah 4,90 poin atau -0,24% menjadi 2.056,15, dan Nasdaq turun 13,16 poin atau -0,27% menjadi 4.863,36

 

Emas Kokoh di Atas Level $1.200

Emas rally melewati level $1.200 per troy ons pada hari Kamis, dan ditutup di level tertinggi sejak awal bulan Maret, investor mengindari aset berisiko yang mengakibatkan sell off bursa global akibat peningkatan ketegangan di Timur Tengah. Emas rebound dari level terendah 4 bulan $1.142 pada 17 Maret lalu setelah bank sentral AS terlihat berhati-hati untuk menaikkan suku bunga pada rapat kebijakan moneter pekan lalu. Namun investor juga masih belum yakin akan outlook emas yang terlihat dari berlanjutnya outflow di SPDR Gold Trust, ETF berbasis emas terbesar di dunia. SDPR melaporkan penurunan aset sebesar 0,2% menjadi 743,21 pada hari Rabu.

 

Minyak Naik Lima Sesi Beruntun

Minyak mentah WTI menguat lima sesi beruntun pada hari Kamis dan menyentuh level tertinggi sejak 4 Maret setelah Arab Saudi dan sekutunya melancarkan serangan udara ke Yemen, memicu kekhwatiran meluasnya peperangan dan menganggu pasokan minyak mentah. Operasi militer terhadap pemberontak Houthi belum mempengaruhi fasilitas minyak di kawasan tersebut. Namun ketakutan akan menyebarnya konflik memicu kekhawatiran akan keamanan pengiriman minyak dari Timur Tengah, meski analis meragukan kemungkinan terjadinya perang skala besar.

 

Poundsterling Melonjak Usai Komentar Hawkish BOE Carney

Komentar pendek dari Gubernur Bank of England (BOE), Mark Carney, bantu Poundsterling meroket terhadap pasangan mata uangnya. Ekspektasi suku bunga membalikkan arah perdagangan Poundsterling terhadap Dollar merespon pemikiran terkini Carney yang menyatakan langkah selanjutnya adalah menaikkan suku bunga. Sebelummya, beberapa rekan Monetary Policy Commitee (MPC), para pejabat BOE yang menentukan suku bunga Inggris, memberikan sinyal beragam. Kepala ekonom BOE, Andy Haldane, mengejutkan pasar pada pekan lalu dengan mengatakan langkah selanjutnya untuk MPC terbagi dua antara kenaikan dan pemangkasan. Haldane juga menyatakan tingkat inflasi yang sangat rendah dapat berlangsung lebih lama dari prediksi

 

Harga Bijih Besi Dan Emas Membenamkan Aussie

Dollar Australian melemah terhadap mata uang utama seiring anjloknya harga bijih besi yang diekspor ke China dan turunya harga emas. Bijih besi melemah ke rekor terendah pekan ini dan turun lebih dari setengahnyua dalam setahun terakhir seiring kelebihan persediaan dan perlambatan ekonomi China. Kecemasan terkait harga bijih besi dan emas membebani Dollar Australia mengingat dua komoditas tersebut merupakan produk ekspor utama negeri kangguru. Aussie juga tertekan spekulasi adanya pemangkasan suku bunga lanjutan oleh Reserve Bank of Australia

 

Berhasil Pulih, Euro Masih Cemaskan Yunani

Euro berhasil menguat tipis terhadap dollar AS pada hari Jumat, pasca data GDP kuartal keempat AS yang mengecewakan menekan tingkat permintaan greenback,
meski kecemasan mengenai utang Yunani masih terus membatasi gain. Sementara itu, sentimen terhadap euro masih nampak rentan pasca Yunani pada hari Rabu lalu gagal mendapatkan kucuran bantuan dari dana bantuan zona euro untuk membantu menghindari potensi default bulan depan. Yunani dan institusi perwakilan pihak kreditur akan memulai diskusi mengenai daftar reformasi ekonomi yang diserahkan oleh pihak Athena hari Jumat malam, menurut salah satu petinggi zona euro. Petinggi tersebut juga mengatakan bahwa Pihak athena telah mengirimkan daftar proposal reformasi pada perwakilan European Central Bank, International Monetary Fund, Komisi Eropa dan dana bailout zona euro ESM.

 

Perekonomian AS Bertumbuh Sebesar 2.2% di Kuartal Keempat

Laju pertumbuhan ekonomi AS melambat pada kuartal keempat sesuai estimasi sebelumnya, dengan sektor bisnis memangkas suplai dan investasi peralatan namun tingkat belanja konsumen yang tinggi membatasi perlambatan laju aktivitas perekonomian. Gross domestic product berekspansi dengan laju tahunan sebesar 2.2%, sesuai estimasi bulan lalu, menurut Departemen Perdagangan pada hari Jumat pada estimasi GDP ketiga miliknya. Perekonomian bertumbuh dengan laju sebesar 5% pada kuartal ketiga. Pemerintah juga melaporkan bahwa laba korporat pasca pajak turun dengan laju sebesar 1.6% di kuartal keempat, seiring penguatan dollar mengikis earnings perusahaan multinasional.

 

Gejolak Yaman Membebani Asia, Nikkei Dihantam Profit Taking

Kekhawatiran atas gejolak di Yaman kembali membebani sentimen pasar Asia pada hari Jumat, dengan profit taking dan data ekonomi lemah memaksa indeks Jepang mencatat kinerja terburuk. Penutupan negatif Wall Street juga turut meredam mood investor. Data CPI Jepang bulan Februari, yang tidak memperhitungkan efek pajak penjualan 0% di bulan April, telah memicu kekhawatiran baru tentang deflasi. Sektor perbankan memimpin indeks Nikkei225 turun 0,95% untuk ditutup pada level terendah 11-hari. Indeks Hang Seng juga tergelincir 0,2% seiring penurunan sebagian besar saham perminyakan, di tengah kekhawatiran tentang terpukulnya earnings oleh kejatuhan harga minyak. Di Korea Selatan, indeks KOSPI berbalik turun untuk ditutup 0,15% lebih rendah seiring terpukulnya saham-saham blue-chips seperti Hyundai Motor dan produsen baja Posco.

 

Bursa Eropa Berakhir Variatif, DAX Catat Penurunan Mingguan Pertama Dalam 2 Bulan

Bursa saham Eropa ditutup variatif pada hari Jumat, namun mencatat pelemahan untuk pekan ini, investor masih berfokus pada konflik yang terjadi di Yaman. Bursa Eropa sendiri tahun ini telah mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, namun selama pekan ini mendapat tekanan setelah nilai tukar euro
berbalik menguat terhadap dollar. Setelah rally selama 10 pekan terkahir, DAX Jerman akhirnya melemah di pekan ini sebesar 1,4%. Pada hari Jumat DAX berhasil menguat 0,2% menjadi 11.868,33. Indeks CAC 40 Perancis naik 0,6% menjadi 5.034,06. Sementara indeks FTSE 100 melemah 0,6% menjadi 6.855,02, tertekan
penurunan saham sektor penambangan dan energi.

 

Wall Street Akhiri Pelemahan Berturut-Turut

Bursa Wall Street menguat di hari Jumat, mengakhir pelemahan selama 4 hari terakhir. Kendati menguat, bursa saham AS masih membukukan pelemahan
mingguan terburuknya sejak akhir January. Selama beberapa pekan terakhir indeks Wall Street terbebani oleh data ekonomi AS yang mengecewakan seperti durable goods order yang merosot di bulan February, kecemasan laju earnings Q1 serta ketakutan saham sektor bioteknologi yang mengalami overvalued. Saham AS menguat paska komentar Fed Yellen yang memberikan sinyal kewaspadaan terkait prospek kenaikan suku bunga dalam pidato nya hari Jumat menyatakan bahwa bank sentral mengekspektasikan suku bunga naik di tahun ini namun dilanjutkan dengan kenaikan gradual. Indeks S&P 500 menguat 4,87 poin atau 0,2% menjadi 2.061,02, namun melemah 2,2% sepanjang pekan ini. Indeks Dow Jones ditutup 34,43 poin lebih tinggi atau naik 0,2% menjadi 17712,66, dengan penurunan mingguan sebesar 2,3%. Nasdaq menambah 27,86 poin atau 0,6% menjadi 4891,22, namun mencatat penurunan 2,7% dalam sepekan.

 

Emas Turun Untuk Pertama Kalinya Dalam 8 Sesi Terakhir

Emas melemah pada hari Jumat, menghentikan penguatan dalam tujuh sesi beruntun yang membawa emas ke level tertinggi dalam lebih dari tiga pekan terakhir. Logam mulia tersebut masih mencatat penguatan dalam dua pekan beruntun. Emas menguat cukup tajam dalam dua hari sebelumnya akibat merosotnya bursa saham global dan konflik di Yaman mampu meningkatkan permintaan emas sebagai aset safe haven. Namun investor masih berhati-hati terhadap rally emas yang terlihat dari berlanjutnya outflow di SDPR Gold Trust, ETF berbasis emas terbesar di dunia. Kepemilikan aset di SPDR turun hampir 6 ton pada hari Kamis, menjadi 737,24 ton, level terendah sejak bulan Januari.