1. This site uses cookies. By continuing to use this site, you are agreeing to our use of cookies. Learn More.
  2. Welcome back! Thank you for being a part of this Traders Community. Let's discuss and share :)
    Selamat datang kembali! Trimakasih telah menjadi bagian dari Komunitas Trader ini. Mari berdiskusi dan berbagi :)
    Dismiss Notice

Welcome Bonus $100 tanpa Deposit dari ForexChief

Discussion in 'Iklan - Advertising' started by jakaduriat, 14 May 2018.

  1. rahmatrabani

    rahmatrabani Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Pengertian Leverage adalah seperti kita meminjam uang dalam jumlah tertentu dari broker, broker menyediakan jaminan disebut margin.
    Beberapa jenis leverage: 1:1 berarti uang jaminan dengan nilai kontrak 100% 1:50 berarti uang jaminan 2% dari nilai kontrak 1:100 berarti uang jaminan 1% dari nilai kontrak 1:200 berarti dana jaminan 0,50% dari nilai kontrak 1:400 berarti dana jaminan 0,25% dari nilai kontrak 1:500 berarti dana jaminan 0,20% dari nilai kontrak.
     
  2. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Hukum Syariah Transaksi Valas

    Idealnya memang, sebelum kita terjun ke dalam suatu kegiatan, kita harus yakin terlebih dahulu tentang segala aspek hukumnya, termasuk hukum syari'ah, khususnya bagi teman-teman muslim.

    Saya memberanikan diri untuk mencoba mengangkat topik kali ini yaitu tentang hukum syariah transaksi valas, karena banyak teman trader yang menanyakan tentang kejelasan masalah ini. Idealnya memang, sebelum kita terjun ke dalam suatu kegiatan, kita harus yakin terlebih dahulu tentang segala aspek hukum yang menyangkut kegiatan tersebut, termasuk hukum syari’ah, khususnya bagi temen-temen muslim.

    Hukum Syariah Transaksi Valas

    Saya akan mencoba mengetengahkan beberapa dasar hukum yang mungkin bisa menjadi pertimbangan kita untuk mengambil kesimpulan, bagaimana hukum kegiatan trading yang kita lakukan dalam pandangan syariah. Menurut prinsip mu’amalah syari’ah, jual beli mata uang yang disetarakan dengan emas (dinar) dan perak (dirham) haruslah dilakukan dengan tunai/kontan (naqdan) agar terhindar dari transaksi ribawi (riba fadhl), sebagaimana dijelaskan hadits mengenai jual beli enam macam barang yang dikategorikan berpotensi ribawi.

    Rasulullah bersabda: “Emas hendaklah dibayar dengan emas, perak dengan perak, bur dengan bur, sya’ir dengan sya’ir (jenis gandum), kurma dengan kurma, dan garam dengan garam, dalam hal sejenis dan sama haruslah secara kontan (yadan biyadin/naqdan). Maka apabila berbeda jenisnya, juallah sekehendak kalian dengan syarat secara kontan.” (HR. Muslim).

    Jadi, pada prinsip syariahnya, perdagangan valuta asing dapat dianalogikan dan dikategorikan dengan pertukaran antara emas dan perak atau dikenal dalam terminologi fiqih dengan istilah (sharf) yang disepakati para ulama tentang keabsahannya. (Ibnul Mundzir dalam Al-Ijma’:58). Emas dan perak sebagai mata uang tidak boleh ditukarkan dengan sejenisnya misalnya Rupiah kepada Rupiah (IDR) atau US Dolar (USD) kepada Dolar kecuali sama jumlahnya (contohnya; pecahan kecil ditukarkan pecahan besar asalkan jumlah nominalnya sama). Hal itu karena dapat menimbulkan Riba Fadhl seperti yang dimaksud dalam larangan hadits di atas.

    Namun bila berbeda jenisnya, seperti Rupiah kepada Dolar atau sebaliknya maka dapat ditukarkan (exchange) sesuai dengan market rate (harga pasar) dengan catatan harus efektif kontan/spot (taqabudh fi’li) atau yang dikategorikan spot (taqabudh hukmi) menurut kelaziman pasar yang berlaku sebagaimana yang dikemukakan Ibnu Qudamah (Al-Mughni, vol 4) tentang kriteria ‘tunai’ atau ‘kontan’ dalam jual beli yang dikembalikan kepada kelaziman pasar yang berlaku meskipun hal itu melewati beberapa jam penyelesaian (settelment-nya) karena proses teknis transaksi. Harga atas pertukaran itu dapat ditentukan berdasarkan kesepakatan antara penjual dan pembeli atau harga pasar (market rate).

    Nabi bersabda: “Perjualbelikanlah emas dengan perak semau kalian asalkan secara kontan” dan dalam hadits Ibnu Umar Rasulullah memberikan penjelasan bahwa ketentuan kontan tersebut fleksibel selama dalam toleransi waktu yang lazim, tidak menimbulkan persoalan dan tetap dalam harga yang sama pada hari transaksi (bisi’ri yaumiha). Dalam praktiknya, untuk menghindari penyimpangan syariah, maka kegiatan transaksi dan perdagangan valuta asing (valas) harus terbebas dari unsur riba, maysir (spekulasi gambling) dan gharar (ketidak jelasan, manipulasi dan penipuan).

    Oleh karena itu jual beli maupun bisnis valas harus dilakukan dalam secara kontan (spot) atau kategori kontan. Motif pertukaran itupun tidak boleh untuk spekulasi yang dapat menjurus kepada judi/gambling (maysir) melainkan untuk membiayai transaksi-transaksi yang dilakukan rumah tangga, perusahaan dan pemerintah guna memenuhi kebutuhan konsumsi, investasi, ekspor-impor atau komersial baik barang maupun jasa (transaction motive).

    Di samping itu, perlu dihindari jual-beli valas secara bersyarat dimana pihak penjual mensyaratkan kepada pembeli harus mau menjual kembali kepadanya pada periode tertentu di masa mendatang, serta tidak diperkenankan menjual lagi barang yang belum diterima secara definitif (Bai’ Fudhuli), sebagaimana hal itu dilarang dalam hadits riwayat imam Bukhari.

    Sekarang mari kita simak ketentuan dari Majelis Ulama Indonesia, sehubungan dengan perdagangan valuta asing. Ketentuan umum tentang seputar kegiatan transaksi jual-beli valuta asing berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 28/DSN-MUI/III/2002 tentang Sharf pada prinsipnya boleh dengan ketentuan sebagai berikut:

    • Tidak untuk spekulasi (untung-untungan)
    • Ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga (simpanan)
    • Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya harus sama dan secara tunai (at-taqabudh).
    • Apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai tukar (kurs) yang berlaku pada saat transaksi dilakukan dan secara tunai.
    Adapun ketentuan mengenai hukum Jenis-jenis Transaksi Valuta Asing, dijelaskan dalam fatwa tersebut sebagai berikut:

    • Transaksi Spot, yaitu transaksi pembelian dan pen-jualan valuta asing (valas) untuk penyerahan pada saat itu (over the counter) atau penyelesaiannya paling lambat dalam jangka waktu dua hari. Hukumnya adalah boleh, karena dianggap tunai, sedangkan waktu dua hari dianggap sebagai proses penyelesaian yang tidak bisa dihindari dan merupakan transaksi internasional.
    • Transaksi Forward, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valas yang nilainya ditetapkan pada saat sekarang dan diberlakukan untuk waktu yang akan datang, antara 2 x 24 jam sampai dengan satu tahun. Hukumnya adalah haram, karena harga yang diguna-kan adalah harga yang diperjanjikan (muwa'adah) dan penyerahannya dilakukan di kemudian hari, padahal harga pada waktu penyerahan tersebut belum tentu sama dengan nilai yang disepakati, kecuali dilakukan dalam bentuk forward agreement untuk kebutuhan yang tidak dapat dihindari (lil hajah).
    • Transaksi Swap, yaitu suatu kontrak pembelian atau penjualan valas dengan harga spot yang dikombinasi-kan dengan pembelian antara penjualan valas yang sama dengan harga forward. Hukumnya haram, karena mengandung unsur maysir (spekulasi).
    • Transaksi Option, yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada harga dan jangka waktu atau tanggal akhir tertentu. Hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir (spekulasi).
    Ok deh, apa yang saya kemukakan di atas bukanlah suatu kesimpulan. Terus terang saya tidak berani dan bukan dalam kapasitas untuk mengatakan bahwa kegiatan trading forex itu 100% halal atau haram. Silahkan anda sendiri yang mengambil kesimpulan dari uraian di atas.

    SUMBER :www.seputarforex.com

    [​IMG]

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  3. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Trading Selaras Dengan Pasar

    Banyak trader merugi karena cara tradingnya tidak selaras dengan pasar. Jadi, bagaimana agar kita bisa bertrading secara harmonis dengan pasar?

    Banyak trader yang merugi karena cara tradingnya tidak selaras dengan pasar. Setidaknya itulah kesimpulan seorang mentor trading forex Nial Fuller. Selaras berarti sesuai, atau terjadi hubungan yang harmonis. Ada banyak sebab seorang trader menderita kerugian. Untuk menunjukkan alasan yang tepat mengapa Anda merugi atau tidak menghasilkan profit sesuai yang Anda targetkan, berikut beberapa hal yang perlu Anda pahami tentang pasar forex. Dengan pemahaman tersebut diharapkan Anda bisa menyelaraskan cara trading Anda dengan karakteristik pasar.

    Memahami Pergerakan Harga Pasar Yang Acak
    Sebagai seorang trader, kita mesti memahami kenyataan bahwa kita tidak akan pernah memperoleh hasil pasti seratus persen pada setiap trade yang dilakukan. Apapun strategi trading kita, pasar didistribusikan secara acak, sehingga hasil trading yang akan kita peroleh juga akan acak. Hal ini berarti kita tidak akan tahu secara pasti hasil dari aktivitas trading yang telah atau yang akan dilakukan.

    Inilah masalah yang sering dialami para trader. Sering kali mereka merasa akan bisa profit atau akan loss pada sebuah posisi, sehingga berani untuk tidak menggunakan stop loss, memindahkan level stop loss, atau memperbesar ukuran lot trading (position size).

    Sebagai contoh, jika sistem trading kita mempunyai persentasi profit (win rate) 50%, kita tidak tahu trading mana yang akan profit dan mana yang akan loss. Hanya setelah 100 kali trading, kemungkinannya adalah 50 kali profit dan 50 kali loss. Trader yang telah berpengalaman tahu akan hal ini setiap kali trading forex. Mereka tidak terpaku pada hasil setiap trading yang dilakukan, melainkan tetap disiplin dan sabar dalam menerapkan metode dan strategi tradingnya.


    Tidak "Melawan" Pasar
    Alasan utama yang menyebabkan trader gagal memperoleh profit adalah karena mereka ‘melawan’ hasil trading forex yang akan didapatkan sesuai dengan karakteristik pasar. Mereka mencoba untuk mengendalikan pasar dengan mengatur parameter-parameter yang kadang cukup kompleks hingga menyimpang dari sistem trading yang telah teruji. Meski demikian, hal itu tidak menjamin hasil trading yang akan dilakukannya.

    Perlu diingat bahwa sebagus apapun sistem trading yang digunakan, kita tetap tidak tahu apa yang akan dilakukan pasar. Jadi seharusnya kita trading dengan memahami kenyataan ini. Pasar tidak benar-benar nyata dan pasti, dan tidak harus dilawan atau dihindari. Tradinglah sesuai dengan sistem yang telah kita uji sebelumnya, dengan harapan profit (expectancy) yang telah kita ketahui.

    Tidak Takut Masuk Pasar

    Sering kali trader takut membuka posisi trading untuk menghindari kemungkinan loss. Jika kita telah tahu bahwa pasar tidak benar-benar nyata dan pasti, maka kita tidak harus takut untuk masuk selama kita menerapkan management resiko sesuai dengan rencana dan membuka posisi hanya jika telah muncul sinyal dari sistem trading kita.

    Agar bisa trading selaras dengan pasar Anda harus mengetahui kenyataan yang tidak bisa Anda hindari, yaitu:

    1. Anda akan mengalami kerugian


    Tidak peduli strategi atau sistem trading apa yang digunakan atau besar kecilnya account, kerugian adalah bagian dari trading. Jika ingin sukses dalam trading, maka Anda harus mengetahui kenyataan bahwa frekuensi winning trade yang besar tidaklah menjamin hasil akhir bisa profit.

    Adalah sangat wajar bagi trader untuk berharap selalu benar dalam memprediksi arah pergerakan harga pasar hingga bisa mendapatkan profit. Namun, benar atau salahnya prediksi arah pergerakan pasar tidak berhubungan langsung dengan kesuksesan seseorang dalam trading forex pada jangka panjang. Yang langsung berhubungan dengan profit Anda dalam jangka panjang adalah faktor risk/reward ratio yang Anda gunakan pada setiap kali entry. Jika angka ratio-nya berubah-ubah, hasilnya juga akan berubah-ubah. Untuk memperoleh hasil akhir yang profitable, risk/reward ratio biasanya ditetapkan lebih besar dari 1, bisa 1.5, 2 atau bahkan 3.

    Jika Anda takut mengalami kerugian dan sering memindahkan level stop loss, atau menutup posisi Anda sebelum waktunya tanpa alasan yang jelas maka Anda telah mengurangi persentasi profit (win rate) Anda dan membuat sistem trading yang Anda gunakan kurang efektif.

    2. Anda tidak tahu pasti trade mana yang akan profit dan mana yang akan loss

    Jika Anda mempunyai sistem trading yang telah teruji dengan persentasi profit 70% selama periode waktu setahun, Anda tidak akan tahu trade mana yang akan profit dan mana yang akan loss, namun Anda bisa berharap bahwa dengan menggunakan sistem tersebut secara disiplin maka dalam waktu setahun Anda akan memperoleh profit setelah sekian kali trade. Perlu selalu diingat bahwa hasil trade sebelumnya tidak ada hubungannya dengan trade yang akan Anda lakukan.

    Setiap posisi yang Anda buka adalah independen karena pasar tidak bergerak dengan aturan tertentu dan tidak bisa dikendalikan. Jika Anda bisa disiplin dan selalu mengontrol diri Anda untuk trading sesuai dengan sistem trading yang telah Anda uji, maka pasar akan memberikan sinyal trading dengan probabilitas tinggi. Dalam hal ini Anda seharusnya membuka posisi hanya jika sinyal telah muncul, dan menghindari over trading.

    3. Pasar selalu bergerak tanpa aturan dan tidak bisa dilawan

    Tak peduli Anda akan tetap bertahan melawan aliran pergerakan harga pasar atau mengikuti arah pergerakannya, pasar akan tetap terus bergerak dengan membawa Anda serta. Kenapa trader mencoba menahan arah aliran pergerakan pasar? Mereka melakukan itu karena mereka cenderung bermain secara psikologi dengan pasar. Permainan yang paling umum adalah Anda merasa bisa mengendalikan aliran pergerakan pasar walaupun sebenarnya tidak pernah bisa. Anda tidak menyadari bahwa Anda sedang bersusah payah melawan pergerakan harga pasar. Sebaliknya, Anda berusaha untuk terus menerus menemukan cara agar bisa melawan pasar.

    Aliran pergerakan harga pasar jauh lebih besar dari yang Anda perkirakan. Jika Anda mencoba melawan pasar, pasar akan tampak melawan balik Anda, tetapi pasar bukanlah masalah utamanya. Masalah utamanya adalah bagaimana Anda menyikapi aliran pergerakan harga pasar tersebut dengan trading secara disiplin sesuai dengan strategi dan sistem yang telah teruji.

    Dengan memahami karakteristik pasar forex dan kenyataan tersebut ditas, Anda akan bisa trading selaras dengan pergerakan pasar.

    SUMBER :www.seputarforex.com

    [​IMG]

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  4. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Menemukan Peluang Trading Dalam Pasar Forex

    Trading di pasar forex berbeda dengan trading di jenis pasar lainnya. Diperlukan trik-trik khusus untuk menemukan celah guna mendapatkan keuntungan.

    Trading di pasar forex berbeda dengan trading di jenis pasar lainnya. Dibandingkan dengan pasar saham, misalnya, ada perbedaan signifikan dalam hal jenis aset, ragamnya, dan cara analisa yang bisa digunakan untuk mencari peluang trading dalam pasar forex.

    Perbandingan Trading Di Pasar Saham Dan Pasar Forex
    Jika trading di pasar saham, Anda bisa melakukan buy atau sell terhadap satu saham tertentu pada suatu saat. Katakanlah Anda memperkirakan saham A akan naik harganya dalam waktu dekat, maka Anda putuskan untuk membeli sekian lembar saham A tersebut. Pada saat yang sama Anda melihat saham B akan jatuh harganya dalam waktu dekat, maka Anda jual saham B yang Anda miliki, atau jika Anda tidak memilikinya Anda mungkin bisa mencari pinjaman saham tersebut dari perusahaan pialang (broker) saham untuk Anda jual, dan Anda beli kembali nanti pada harga yang lebih rendah dari harga jual Anda.

    Dalam hal ini, Anda hanya melakukan analisa pada satu jenis saham, saham A atau saham B. Jika saham A prospeknya bagus (atau strength-nya tinggi) maka beli saham A, sebaliknya jika saham A prospeknya akan jatuh (weakness-nya tinggi), maka jual saham A. Skenario trading Anda pada saham A hanya beli (buy) atau jual (sell).

    Namun jika trading di pasar forex, kasusnya akan berbeda. Asset yang diperdagangkan dalam pasar forex adalah pasangan mata uang, atau nilai tukar mata uang yang satu dengan pasangannya. Jadi ada dua sisi dari satu asset yang Anda akan perdagangkan, atau yang Anda akan beli atau jual. Setiap sisi dari asset tersebut masing-masing mempunyai kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). Ambil contoh misalnya pasangan paling populer EUR/USD, atau Euro terhadap US dollar. Mata uang Euro mempunyai strength dan weakness, demikian pula mata uang US dollar.

    Oleh karena itu, cara analisa forex tidak akan sesederhana seperti ketika Anda hendak membeli atau menjual saham A atau B. Sebenarnya, jika mau jujur Anda semestinya mengetahui strength dan weakness masing-masing mata uang, Euro dan US dollar. Tidak bisa dengan sederhana mengatakan ’’Euro kok kelihatannya sedang melemah, saya ingin sell.’’ Jika Anda sell Euro, tetapi tidak benar-benar melemah terhadap pasangannya maka Anda akan mengalami kerugian, sekalipun analisa Anda mengenai pelemahan Euro benar.

    Tidak Bisa Hanya Fokus Satu Mata Uang Saja
    Sebagai contoh, setelah Anda melakukan analisa chart pada gambar di bawah ini, Anda memutuskan untuk sell EUR/USD. Dengan posisi trading yang telah Anda lakukan tersebut, berarti Anda sell EUR dan buy US dollar. Agar memperoleh profit, pasangan tersebut harus bergerak ke harga yang lebih rendah.

    Mungkin pada awalnya pasangan EUR/USD bergerak turun, hingga ada rilis data fundamental penting dari Amerika Serikat yang membuat USD melemah. Karena data tersebut begitu penting, maka bobot pelemahan USD lebih besar dari bobot pelemahan EUR. Saat itu EUR mungkin memang sedang melemah terhadap JPY, GBP dan AUD, tetapi tidak lebih lemah terhadap USD. Jika memang demikian, Anda akan mengalami kerugian karena data fundamental penting biasanya berdampak agak lama terhadap mata uang.

    Setelah Anda tahu adanya kemungkinan akan salah jika hanya menganalisa satu mata uang, maka Anda mencoba untuk menganalisa mata uang lain untuk menemukan pasangan yang cocok. Katakan Anda telah menganalisa Euro dan saat itu sedang melemah. Kini Anda coba mencari mata uang mana yang sedang kuat, atau dalam hal ini sedang menguat terhadap hampir semua mata uang utama. Misal Yen saat itu sedang kuat. Maka Anda bisa mengambil keputusan untuk tidak sell pasangan EUR/USD, tetapi sell EUR/JPY.

    Hal itu tidak berarti Anda pasti benar dan profit. Hanya saja, kemungkinan untuk benar dan profit akan lebih besar daripada jika Anda sell pasangan EUR/USD. Jika saja keadaan berubah dan EUR tidak lagi lemah terhadap USD, GBP dan AUD, maka selama JPY masih lebih kuat, posisi Anda akan aman dan harga akan tetap bergerak turun.

    Jadi dengan fokus pada strength dan weakness kedua sisi pasangan mata uang, Anda akan bisa memperbesar kemungkinan untuk mengambil posisi yang benar. Lalu, bagaimana caranya?

    Memilah Mata Uang Yang Kuat Dan Yang Lemah
    Cara ini sering digunakan oleh para broker dan trader besar. Sering disebut dengan "strong-weak analysis", yaitu sebuah proses mengisolasi mata uang yang paling kuat dari yang paling lemah. Cara detail proses ini tidak diulas dalam artikel ini, tetapi secara garis besar adalah dengan berfokus pada USD sebagai acuan. Kita mengukur pergerakan setiap mata uang terhadap USD sehingga terlihat dasar kekuatan setiap mata uang secara individual.

    Sebagai contoh, jika EUR/USD sedang naik dengan kencang, tetapi pada saat yang sama GBP/USD bergerak turun. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat itu EUR sedang lebih kuat dibandingkan USD, dan USD sedang lebih kuat dibandingkan GBP. Dari analisa sederhana ini secara logika bisa disimpulkan bahwa buy EUR/GBP kemungkinannya akan lebih menguntungkan daripada buy EUR/USD.

    Seperti telah disebutkan, kita bisa mengukur pergerakan setiap mata uang terhadap USD sebagai acuan, dan memperbandingkannya untuk mengetahui mata uang yang paling kuat dan yang paling lemah. Berikut adalah data perbandingan yang diambil pada 13 Juli 2012:

    Tampak pada data di atas, pasangan NZD/USD unggul 92 pip terhadap USD. Harga NZD/USD saat itu adalah 0.7956. Persentasi perubahannya adalah: (0.0092/0.7956) x 100% = 1.156%. NZD unggul 1.156% terhadap USD, atau USD mengalami kerugian 1.156% terhadap NZD. Demikian juga USD mengalami kerugian 0.177% terhadap JPY. Berikut tabel urutan keunggulan (atau kekuatan) masing-masing mata uang terhadap USD:

    • Pertama: NZD
    • Kedua: AUD
    • Ketiga: GBP
    • Keempat: CAD
    • Kelima: CHF
    • Keenam: EUR
    • Ketujuh: JPY
    • Kedelapan: USD

    Tampak bahwa kedelapan mata uang tersebut menguat terhadap USD. Ini berarti USD adalah mata uang yang paling lemah pada periode waktu analisa tersebut.

    SUMBER :www.seputarforex.com

    [​IMG]

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  5. rahmatrabani

    rahmatrabani Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Kemampuan analisa yang baik yang dimiliki trader akan sangat mendukung bagi keberlangsungan trading yang kita lakukan sehingga upaya peraihan profit dalam trading bisa berjalan lebih optimal. Dengan dukungan kondisi trading yang menunjang dari broker menjadikan saya lebih nyaman dan leluasa dalam menjalankan kegiatan trading. Kemampuan utama yang akan sangat mempengaruhi keberhasilan kita dalam menjalani bisnis forex trading ini. Oleh karena itu lah, para traders sudah seharusnya bisa terus melatih kemampuannya dalam menganalisa supaya dapat menjalankan kegiatan tradingnya dengan semakin baik saja.
     
  6. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Belajar Untuk Profit Tanpa Fokus Pada Profit

    Jika ingin profit yang konsisten, trader dilarang berfokus pada profit. Mengapa demikian?

    Salah satu tantangan terbesar bagi para trader forex adalah bagaimana agar bisa profit secara konsisten. Bagaimanapun juga, apalah artinya bertrading valas, jika bukan untuk menghasilkan uang? Sayangnya, bagi kebanyakan trader, target ini begitu sukar dicapai hingga banyak diantaranya mempertanyakan apakah benar-benar mungkin untuk menghasilkan profit secara reguler. Tentu saja bisa, dan trader manapun bisa profit secara konsisten dengan bertrading valas jika mereka mengikuti teknik-teknik mudah berikut ini:

    Jika Anda ingin profit secara konsisten, maka jangan fokus pada profit. Meski ini kedengarannya paradoks dan kontradiktif, faktanya ada prinsip dasar yang kuat dibalik ide ini. Trader yang hanya berfokus pada profit justru tidak pernah profit karena mereka bertindak dengan memperturutkan gerak hati mereka saja. Mereka cenderung mengambil sudut pandang jangka pendek dan, karenanya, mereka mulai putus asa ketika sekali waktu mereka gagal mendapat profit.

    Ketimbang berpikir tentang profit, berfokuslah pada memperbaiki teknik trading Anda. Semakin baik Anda sebagai trader, semakin banyak profit yang bisa Anda dapatkan dalam jangka panjang.

    https://postimages.org/][​IMG][/CENTER[/URL]]

    Jangan bertrading hanya karena merasa harus bertrading. Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan oleh para trader pemula adalah over-trade, artinya mereka merasa mereka perlu bertrading setiap hari, seakan-akan trading adalah pekerjaan harian. Namun, para trader yang lebih berpengalaman dan bijak tahu bahwa berapa banyak Anda bertrading itu tidak penting, justru yang lebih penting untuk dipertimbangkan adalah seberapa efektif Anda dalam bertrading. Satu trading yang Anda menangkan bisa mengungguli sepuluh trading dimana Anda loss atau break even.

    Karenanya, buatlah sebuah rencana trading yang bagus dimana Anda merumuskan panduan tentang kapan akan bertrading serta aturan-aturan untuk masuk (enter) atau keluar (exit) suatu posisi trading. Selain itu, Anda juga perlu membangun disiplin diri untuk mentaati sistem trading Anda serta tidak bertindak emosional ketika situasi tidak berjalan seperti yang Anda harapkan.

    Belajarlah untuk memandang jangka panjang. Sangat penting bagi trader untuk memahami bahwa mereka tidak akan bisa profit terus menerus. Akan ada masanya mereka mengalami serangkaian trading loss. Yang penting bukanlah bisa profit di setiap trading, melainkan bagaimana agar profit dalam jangka panjang.

    Daripada panik ketika mengalami loss, lebih baik berfokus pada belajar dari kesalahan Anda dan memahami bahwa loss itu tidak terhindarkan. Yang terpenting adalah bisa mengidentifikasi trading-trading unggulan yang bisa menghasilkan profit cukup banyak untuk menutup loss Anda.

    Penting juga untuk terorganisir. Trader-trader terburuk adalah mereka yang memperlakukan trading forex layaknya judi. Ketika bertrading, mereka menggunakan insting untuk menentukan kapan akan membuka atau menutup sebuah posisi trading. Daripada bersikap begitu, ciptakanlah sebuah rencana trading (trading plan) yang menyatakan dengan jelas "aturan-aturan" yang akan menentukan kapan Anda akan bertrading serta kapan saatnya masuk dan saatnya menutup sebuah posisi trading.

    SUMBER : http://www.seputarforex.com]www.seputarforex.com[/url]


    [​IMG]

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  7. rahmatrabani

    rahmatrabani Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Dalam menganalisa pasar forex, kita harus memperhatikan segala aspek untuk memiliki kemampuan menganalisa yang baik. Jangan hanya memandang dan berat di satu aspek saja. Dalam Forex, kita kenal dengan yang namanya analisa fundamental. Keduanya harus dianalisa dan diseimbangkan. Dengan artian lain, kita tidak hanya memperhatikan aspek kualitatif, melainkan juga kuantitatif.
     
  8. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Pengaruh Bank Sentral Dalam Pasar Forex

    Bank sentral suatu negara adalah bagian dari pemerintah, bukan seperti bank komersial pada umumnya yang berorientasi pada profit dengan menginvestasikan asset-assetnya.

    Bank sentral suatu negara adalah bagian dari pemerintah, bukan seperti bank komersial pada umumnya yang berorientasi pada profit dengan menginvestasikan asset-assetnya. Bank sentral didirikan pemerintah untuk mengatur dan mengawasi bank-bank komersial dan lembaga keuangan guna mencegah akibat kinerja yang buruk. Di samping itu bank sentral juga bertugas melaksanakan fungsi pemerintah dalam melaksanakan sistem moneternya guna memenuhi target besaran ekonomi yang hendak dicapai.

    Bank sentral negara-negara yang mata uangnya banyak diperdagangkan di pasar forex antara lain adalah:

    • The Federal Reserve (The Fed) adalah bank sentral Amerika Serikat
    • Bank of England (BoE) adalah bank sentral Inggris
    • Bank of Japan (BoJ) adalah bank sentral Jepang
    • European Central Bank (ECB) adalah bank sentral negara-negara Uni Eropa yang menggunakan mata uang Euro
    • Swiss National Bank (SNB) adalah bank sentral Swiss
    • Bank of Canada (BoC) adalah bank sentral Canada
    • Reserve Bank of Australia (RBA) adalah bank sentral Australia
    • Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) adalah bank sentral Selandia Baru


    Peran Bank Sentral
    Bank sentral sangat berperan dalam menentukan arah perekonomian suatu negara. Meski statusnya independen, bank sentral bertanggung jawab terhadap kelangsungan sistem keuangan negara. Tugas utama bank sentral adalah:

    • Menjaga kestabilan sistem keuangan negara dengan fungsi pengaturan dan pengawasan terhadap lembaga keuangan.
    • Memperlancar lalu lintas pembayaran dengan menerbitkan uang kartal dan melaksanakan kliring antar bank umum / komersial.
    • Memelihara rekening pemerintah dan memberikan pinjaman kepada pemerintah jika diperlukan.
    • Sebagai agen peredaran surat berharga pemerintah.
    • Memelihara cadangan devisa negara.
    • Sebagai lender of the last resort atau pemberi bantuan darurat pada bank umum / komersial dan lembaga keuangan.
    • Menentukan kebijakan moneter guna mencapai target inflasi, tingkat pengangguran dan target pertumbuhan ekonomi dengan menyesuaikan besarnya suku bunga, menambah atau mengurangi peredaran uang dengan membeli atau menjual surat berharga atau bond.
    • Dalam pasar forex yang mengambil keuntungan dari penguatan atau pelemahan suatu mata uang, pengaruh kebijakan moneter dari bank sentral tentu sangat besar. Selain itu, bank sentral juga berkepentingan terhadap penguatan atau pelemahan mata uang.

    Ketika tingkat inflasi sedang tinggi, bank sentral cenderung akan menaikkan tingkat suku bunganya sehingga nilai mata uang negara tersebut menguat. Sebaliknya jika terjadi deflasi seperti di Jepang, dimana tingkat harga-harga di level konsumen terus turun karena mata uang Yen yang terus menguat, bank sentral berkepentingan untuk melemahkan nilai Yen dengan menurunkan suku bunga atau membeli surat berharga berupa bond (obligasi) dalam jumlah besar.

    Karena pengaruh kebijakan bank sentral cukup tinggi terhadap pergerakan harga suatu pasangan mata uang, maka trader forex harus mencermati kebijakan apa saja yang sedang diterapkan dan langkah apa saja yang akan diambil oleh bank sentral, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pernyataan, isi pidato atau kata-kata saat konperensi pers petinggi bank sentral juga penting untuk diperhatikan. Seperti beberapa kali terjadi, mata uang Euro berfluktuasi dengan signifikan saat gubernur ECB Mario Draghi memberikan konperensi pers, atau US dollar yang mendadak melemah saat kepala The Fed Ben Bernanke memberikan suatu pernyataan.

    SUMBER : www.seputarforex.com

    [​IMG]

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  9. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Penyebab Margin Call Paling Berbahaya

    Penyebab Margin Call paling utama bukan berasal dari sistem yang tidak akurat atau broker yang kurang mendukung. Percaya atau tidak, sumbernya berasal dari diri Anda sendiri.

    Mengalami Margin Call adalah hal yang paling dihindari oleh trader. Bagaimana tidak, Margin Call adalah tanda bahwa modal trading kita telah menipis dan terancam tidak bisa membuka posisi baru. Tidak hanya trader baru, trader yang sudah berpengalaman pun kadang tak luput dari Margin Call. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui dua penyebab Margin Call paling berbahaya dan menghindarinya.

    Sekilas Mengenai Margin Call
    Saat mulai terjun ke dunia trading forex, Anda akan akrab dengan istilah Margin Call. Ada berbagai kisah yang diceritakan oleh banyak trader mengenai "panggilan tidak mesra" ini, tetapi sangat sedikit yang membagikan tips bagaimana cara menghindari penyebab Margin Call. Sebelum berbicara lebih lanjut, sudah tahukah Anda seperti apa Margin Call yang sebenarnya?

    Kebanyakan trader salah mengira bahwa Margin Call sama dengan Stop Out, dimana posisi yang sedang dibuka dan mengalami Loss akan secara otomatis ditutup oleh broker karena modal sudah tidak mencukupi. Hal ini tidak sepenuhnya benar, tetapi tidak sepenuhnya salah. Ada broker yang memberikan level Margin Call dan Stop Out-nya pada nilai yang sama, tetapi ada juga broker yang menyediakan batasan berbeda. Kuncinya adalah membaca dengan teliti penawaran broker mengenai Margin Call dan Stop Out.

    Contohnya seperti ini:

    Namun apabila Anda mengacuhkan peringatan tersebut dan membiarkan kerugian hingga mengikis modal trading Anda hingga tersisa 20% saja (Stop Out Level), maka barulah posisi trading akan secara otomatis dihentikan. Di sinilah saat posisi trading yang terbuka secara otomatis akan tertutup.

    Nah, sekarang Anda tahu apa itu Margin Call yang benar. Margin Call bukanlah hal yang tiba-tiba terjadi, atau yang sering dikatakan oleh para trader awam sebagai "akal-akalan broker untuk menguras modal trading". Melalui perhitungan yang benar serta ketelitian, ada yang bisa dilakukan untuk menghindari penyebab Margin Call. Sebelum mengetahui cara menghindarinya, kita perlu tahu apa saja penyebab Margin Call tersebut.

    Penyebab Margin Call Berasal Dari Diri Sendiri

    Ada pepatah yang mengatakan, "Jika Anda mengenal musuh dan mengenal diri sendiri, Anda tidak perlu takut akan hasil dari seratus pertempuran. Jika Anda hanya mengenal diri sendiri tanpa mengenal musuh, pada setiap kemenangan yang Anda dapatkan, Anda juga akan mengalami kekalahan."

    Dari petikan di atas, dapat disimpulkan bahwa ketidaksadaran terhadap diri sendiri adalah hal yang sangat berbahaya. Dalam trading forex pun demikian, karena kerugian besar yang sampai bisa mendatangkan Margin Call secara umum berasal dari kurangnya kesadaran diri trader terhadap kelemahannya.

    Sekarang, tanyakanlah pada diri Anda sendiri: apakah Anda masih sering melakukan dua hal yang menjadi penyebab Margin Call ini?

    1. Over Self-Confidence Alias Terlalu Percaya Diri
    Self-Confidence (kepercayaan diri) dengan takaran yang benar memang mutlak diperlukan bagi seorang trader. Jika seorang trader tidak punya rasa percaya diri, tentu akan sulit meraih profit. Jangankan meraih profit, jika untuk membuka atau menutup posisi saja tidak memiliki kepercayaan diri, tentu trader tersebut tidak akan bergerak kemana-mana. Akan tetapi, perasaan percaya diri yang berlebihan juga berbahaya.

    Anda baru saja mendapatkan profit besar? Selamat. Namun jangan lupa untuk tetap berdisiplin dengan Money Management yang dimiliki. Kecenderungan untuk kembali membuka posisi setelah mendapatkan profit, merupakan aksi berisiko yang tanpa disadari dapat menjadi penyebab Margin Call. Beberapa trader merasa sangat beruntung saat baru saja meraih profit dan merasa pasar sedang berpihak kepadanya, lalu 'mempertaruhkan' modalnya dengan membuka posisi baru yang berukuran lebih besar.

    Over Self-Confidence bisa membuat trader menjadi terlalu berani untuk membuka posisi, bahkan di saat analisa yang dilakukannya terkadang tidak sesuai dengan kondisi pasar. Dengan berbekal keyakinan yang terlalu tinggi, biasanya trader yang terkena penyakit ini akan terus main hantam sesuai keyakinan dia, meskipun akibatnya berakhir dengan mengoleksi Floating negatif. Cepat atau lambat, Over Self-Confidence akan menjadi penyebab Margin Call datang menyapa.

    2. Overtrading Alias Melakukan Trading Di Luar Kemampuan
    Saat penyakit Over Self-Confidence melanda, maka biasanya diikuti dengan penyebab Margin Call berikutnya, yaitu Overtrading. Kalau keyakinan sudah terlalu berlebihan, maka melakukan Open Posisi akan lebih didasari oleh emosi, bukan lagi perhitungan matang. Trader jadi menganggap enteng aktivitas trading yang dia lakukan. Ketika salah meletakkan Stop Loss, bukannya rehat dan mengevaluasi diri, dia justru masuk ke pasar lagi. Jika masih salah juga, dia justru jadi semakin penasaran dan membuka posisi baru, kali ini dengan Volume yang lebih besar.

    Pernah melakukan hal seperti ilustrasi di atas? Berarti Anda telah terjangkit penyakit Overtrading. Mungkin Anda pernah mendengar strategi trading dengan metode Martingale, dimana trader terus membuka posisi ketika memperoleh kerugian sampai mendapat keuntungan yang lebih besar. Akan tetapi, cara seperti itu bukanlah hal yang bisa dilakukan oleh trader pemula dengan modal terbatas.

    Harus diingat kembali, trading forex bukanlah sebuah perjudian. Saat Anda membuka posisi, pastikan Margin yang Anda miliki kuat untuk menahan risiko kerugiannya. Hal ini terkadang susah untuk dilakukan, karena sifat penasaran manusia memang biasanya menuntut seseorang untuk selalu membuktikan bahwa hasil analisanya benar.

    Tips Untuk Menghindari Penyebab Margin Call
    Sebenarnya, tips untuk mencegah penyebab-penyebab Margin Call di atas cukup sederhana. Salah satunya adalah: Sebelum terjun ke akun riil, berlatihlah terlebih dahulu di akun demo. Jika aktivitas trading Anda pada akun demo saja sudah diwarnai dengan Over Self-Confidence dan Overtrading berkali-kali, jadikan hal itu sebagai Warning. Itu artinya, Anda harus melatih psikologi trading agar tidak mudah emosional dan menaruh posisi hanya berdasarkan perasaan. Pelajari artikel-artikel mengenai mencegah emosi trading serta belajarlah untuk mengakui kesalahan.

    Tips yang lainnya adalah terus belajar mengenai manajemen risiko dalam forex, sehingga Anda dapat menyeimbangkan modal yang dimiliki dengan Margin yang sesuai. Mulailah melihat Margin Call sebagai tantangan yang harus mampu dihindari, bukan sebagai momok yang terus diingkari keberadannya, atau dianggap sebagai vonis mati dalam dunia trading. Jika Anda telah mempersiapkan diri untuk membatasi risiko sebelum bertemu dengan MC, maka aktivitas trading Anda akan terasa lebih menyenangkan.

    Lalu bagaimana jika Anda sudah terlanjur kena Margin Call karena dua hal di atas? Apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki diri dan tidak terjerumus ke jurang penyebab Margin Call yang sama? Kunci mengatasi masalah ini terletak pada kesadaran dan pengendalian diri Anda; pertama-tama, Anda mesti sadar telah terjerumus Over Self-Confidence dan melakukan Overtrading. Kedua, Anda harus belajar mengendalikan ego dan rasa ingin selalu benar. Bagaimanapun juga, trading forex bukan tentang benar atau salah, melainkan tentang seberapa besar dan konsisten profit bersih yang telah Anda kumpulkan.

    [​IMG]

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  10. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    3 Bias Berpengaruh Dan Berbahaya Dalam Trading

    Menurut Dr. Van K. Tharp Ph.D, seorang psikiater untuk para trader, ada 3 bias yang akan mempengaruhi trading seseorang. Bias-bias tersebut akan dibahas dalam artikel ini.

    Dr. Van K. Tharp Ph.D, seorang psikiater untuk para trader, sekaligus pendiri dan presiden Van Tharp Insititute, yang pernah menghimpun lebih dari 5000 profil trader dan investor top dunia dalam 10 tahun studinya, ada tiga bias yang akan mempengaruhi trading seseorang. Bukan hanya mempengaruhi, bias-bias tersebut juga bisa berbahaya bagi trader. Bias-bias apa saja? Ulasannya akan dibahas dalam artikel ini.

    3 Bias Berpengaruh Dan Berbahaya Dalam



    1. Kesalahan Gambler (Penjudi)


    Orang-orang cenderung percaya bahwa setelah serangkaian kerugian, kemenangan akan datang berikutnya. Ambil contoh bahwa Anda sedang bermain permainan melempar koin dengan modal $1000. Anda kehilangan taruhan tiga kali berturut-turut pada sisi "kepala" dan dikenakan biaya $100 per taruhan. Apakah Anda akan bertaruh lagi dan berapa banyak akan Anda dipertaruhkan?

    Kemungkinan Anda akan terus bertaruh pada kepala dan dengan besar taruhan yang lebih tinggi. Katakanlah $300. Anda tidak percaya bahwa hasil lembaran koin itu akan selamanya menampilkan sesisi "ekor".

    Di sinilah, trader harus memahami bedanya trading dengan melempar koin.

    Trader harus memperlakukan setiap trading secara independen dan tidak terpengaruh oleh hasil masa lalu. Kondisi pasar senantiasa berubah-ubah dari waktu ke waktu, dan Anda tak bisa hanya terus menerus bertaruh pada "bullish" saja atau "bearish" saja. Tentukan keputusan trading setelah menelaah kondisi pasar sebaik-baiknya, dan atur modal yang dipertaruhkan dalam setiap posisi trading berdasarkan tatanan Money Management tertentu.

    2. Membatasi Keuntungan Dan Memperlebar Kerugian

    Orang cenderung untuk membatasi keuntungan mereka dan memberikan lebih banyak ruang untuk kerugian.

    Tidak ada yang suka merasakan rugi. Oleh karena itu, kebanyakan investor cenderung menahan posisi rugi dan berharap tren harga di pasar akan berbalik segera sehingga setidaknya posisi trading yang awalnya rugi itu bisa ditutup dalam kondisi impas. Namun, seringkali yang terjadi justru kerugian itu makin membengkak.

    Di sisi lain, jika mereka sedang profit, sebagian besar investor cenderung untuk menutup posisi trading lebih awal karena mereka takut keuntungan itu akan hilang. Setelah itu, ternyata mereka menyesal mengapa mereka tidak menahan posisi trading lebih lama lagi (terdengar familiar?).

    Salah satu prinsip yang paling penting dalam trading adalah bertentangan dengan kedua fenomena itu. Realitanya, sebagian kesuksesan trader terletak pada kemampuannya untuk membatasi kerugian dan membiarkan profit bertambah. Dalam bahasa Inggris, dikenal dengan pepatah, "Cut losses short, let profits run".

    Kerugian merupakan bagian yang wajar dan pasti dialami oleh semua trader. Namun, perbedaan antara trader yang profit dengan trader yang merugi, terutama pada kemampuan membatasi kerugian, sedangkan trader forex yang profit mampu menyingkirkan bias berbahaya itu dan tak sungkan untuk cut loss. Agar sukses, trader harus memahami ia bisa "mundur saat ini untuk bisa berperang di lain hari".

    3. Anggapan Bahwa Saya Pasti Benar

    Secara alamiah, manusia bersifat egois dan akan melakukan apa saja untuk membuktikan bahwa dirinya benar. Oleh karena itu, seringkali karena trader beranggapan bahwa "Dolar pasti menguat" maka mempertaruhkan sebanyak-banyak modalnya untuk buy Dolar, tanpa mempedulikan kondisi pasar ataupun kapabilitas modalnya sendiri. Hal serupa bisa dialami oleh orang-orang lain, seperti "Harga emas pasti naik terus", atau lainnya.

    Pada akhirnya, mereka akan memahami bahwa akurasi tinggi tidaklah penting dalam trading. Hanya karena Anda benar, tidak berarti Anda pasti akan mendapatkan keuntungan. Umpama Dolar memang menguat, maka kapan Dolar menguat? sebelumnya akan turun dulu hingga harga berapa? Hal-hal seperti itu perlu dipertimbangkan dalam menghitung besarnya modal yang siap ditanamkan untuk "membuktikan kebenaran" anggapana Anda.

    SUMBER :www.seputarforex.com

    [​IMG]

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  11. rahmatrabani

    rahmatrabani Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Peluang Bisnis Online Tanpa Repot !

    Perkembangan jaman sekarang terasa semakin ketat bersaingnya, membuat kita harus sedikit lebih jeli dan berhati – hati dalam melangkah dan membuat keputusan. Apalagi hal tersebut menyangkut masalah perut dan keuangan yang kita miliki.

    Karena kebutuhan hidup semakin tinggi dan cari duit semakin susah, mau tidak mau kita harus bisa lebih jeli dalam mencari peluang agar bisa dapet duit untuk kebutuhan dapur.

    Nahh, mengenai soal penghasilan tambahan, mungkin beberapa ada yang terlintas untuk berbisnis bukan? Bagaimana caranya kita bisa melakukan sesuatu dengan nilai dan hasil yang berimbang sesuai dengan usaha yang kita lakukan ?

    Trading online sebagai opsi pilihan bisnis yang layak

    Memang sudah banyak tipe-tipe bisnis sekarang, tapi gak adakan bisnis yang bisa bebas untuk melakukannya kapan aja dan dimanapun ! Pasti banyak kan yang mau kayak gini ?
    Nahh, bisnis kayak gini salah satunya adalah online trading. Dengan kemudahan akses dan fasilitas yang ada akan membuat anda lebih leluasa dalam berbisnis tanpa keterbatasan ruang dan waktu.
     
  12. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Pedoman Dasar Membaca Chart

    Pedoman dasar membaca chart memudahkan Anda untuk mengetahui detail dan isi dari chart yang menari-nari di depan Anda.

    Pedoman dasar membaca chart harus dipahami betul oleh setiap trader. Apa yang Anda bayangkan ketika melihat sebuah chart trading? Jika melihatnya sekilas, kira-kira informasi apa yang bisa Anda peroleh di dalamnya? Di sinilah kemampuan Anda untuk membaca chart diuji. Kemampuan membaca chart adalah kemampuan dasar bagi seorang trader. Sangat jarang ada trader yang bertrading hanya dengan melihat deretan angka dalam bentuk tabel. Dengan adanya chart, seorang trader akan lebih mudah melihat pola pergerakan harga yang terjadi.


    Sebelum membahas mengenai pedoman dasar membaca chart, Anda perlu memahami terlebih dahulu pair yang tersedia dalam trading forex. Di sini, mata uang diperdagangkan secara berpasangan, contohnya yakni EUR/USD. Euro melambangkan Base Currency (mata uang dasar) dan USD merupakan Quote Currency. Apabila pada chart terdapat pair EUR/USD misalnya 1.2300, berarti 1 Euro adalah seharga 1.2300 USD. Sedangkan kuantitas yang Anda perdagangkan menunjukkan jumlah Base Currency yang diperdagangkan. Semisal Anda buy EUR/USD sebanyak 1 lot standar, artinya Anda bertransaksi (membeli) 100,000 Euro.

    Lantas, apa saja pedoman dasar membaca chart yang perlu Anda pahami? Simak selengkapnya berikut ini.

    1. Ketahui Trend Yang Sedang Berlangsung

    Pedoman dasar membaca chart pertama adalah mengetahui trend yang sedang berlangsung. Umpamakan Anda melakukan open position Buy. Berarti untuk mendapatkan profit dari transaksi tersebut, Anda mengharapkan chart untuk naik, bukan? Dengan kata lain, trend yang bisa menguntungkan Anda adalah uptrend.

    Uptrend ditandai dengan nilai Base Currency yang menguat terhadap Quote Currency. Apabila Anda mengambil posisi Buy di pair EUR/USD, berarti Anda mengharapkan Euro akan menguat terhadap Dolar. Pastikan sebelum melakukan entry, Anda sudah mengidentifikasi uptrend tersebut melalui analisa fundamental atau analisa teknikal.

    Apabila menggunakan analisis fundamental, pastikan seberapa besar pengaruh news terhadap penguatan atau pelemahan nilai mata uang yang bersangkutan. Jika menggunakan analisa teknikal, gunakan indikator bawaan dari platform trading untuk mengidentifikasi penguatan atau pelemahan pair yang dipilih. Contoh indikator yang bisa Anda pakai yaitu Moving Average, Relative Strength Index, Oscillator, maupun indikator kustom lainnya yang bisa di-install sendiri.


    2. Perhatikan Time Frame Yang Digunakan
    Pengamatan terhadap pergerakan suatu pair dalam trading forex juga dipengaruhi oleh Time Frame yang Anda pakai. Time frame merupakan kurun waktu tertentu yang ditentukan sebagai masa pengamatan pergerakan harga. Di MetaTrader, satuan time frame yang bisa dipilih antara lain: 1 Menit (M1), 5 Menit (M5), 15 Menit (M15), 30 Menit (M30), 1 Jam (H1), 4 Jam (H4), 1 Hari (D1), 1 Minggu (W1), dan 1 Bulan (MN).

    Perlu diketahui bahwa masing-masing time frame tersebut bisa menimbulkan intepretasi yang berbeda terhadap pergerakan pair yang sama di waktu yang sama. Sebagai contoh, coba perhatikan perbandingan pergerakan harga pada EUR/USD di Time Frame 1 Jam (Hourly/H1/M60) dan time frame 1 Hari (Daily/D1) berikut ini:

    [​IMG]

    [​IMG]

    Pada perbandingan grafik di atas, terlihat bahwa harga di chart 1 Jam mengalami rebound dari trend penurunan yang sebelumnya terjadi. Namun pada time frame 1 Hari, harga hanya menunjukkan penguatan bertahap yang belum bisa dianggap rebound dari downtrend sebelumnya. Lantas, manakah yang lebih benar?

    Dalam hal ini, kedua chart tersebut benar. Hanya saja, chart 1 Jam terdiri dari candle-candle yang terbentuk 1 jam sekali, sedangkan chart 1 Hari terdiri dari candle-candle yang terbentuk 1 hari sekali. Dari sini, sudah bisa diamati bahwa chart 1 Jam memiliki pergerakan lebih cepat, tapi trend bersifat jangka pendek. Sementara itu, grafik 1 Hari memang berjalan lebih lambat, tapi pergerakannya lebih mampu merangkum trend yang sebenarnya terjadi di pasar.

    Untuk memilih time frame mana yang lebih baik, Anda hanya perlu menyesuaikannya dengan tipe strategi trading yang digunakan.


    3. Ketahui Biaya Spread Masing-Masing Broker
    Saat memasang posisi, Anda pasti akan dikenakan komisi antara 1 sampai puluhan pip tergantung pair yang dipilih. Biaya termasuk juga bisa disebut sebagai spread, yang sebenarnya merupakan selisih antara harga jual (bid) dan beli (ask). Sederhananya, spread merupakan nominal uang yang harus Anda keluarkan ketika membuka suatu posisi dalam platform trading.

    Di sinilah pentingnya memahami pedoman dasar membaca chart melalui harga bid dan ask dalam chart trading. Apabila Anda melakukan transaksi Buy, berarti Anda membeli dengan harga ask. Dan apabila Anda menjual, Anda akan dikenakan harga bid yang tentunya lebih rendah daripada harga ask.

    Jangan sampai Anda melakukan kesalahan kecil yang berkaitan dengan bid dan ask ini. Contohnya Anda mengira posisi sudah ter-closed karena di chart menampilkan TP yang sudah tersentuh, padahal order itu belum tereksekusi karena masih ada biaya spread yang perlu dipertimbangkan. Besaran spread dari masing-masing pair juga berbeda tergantung dari kebijakan broker forex yang digunakan. Ada yang menerapkan fixed spread, ada yang menerapkan floating spread.


    4. Sesuaikan Chart Dengan Waktu Lokal Anda

    Pedoman dasar membaca chart ini merupakan hal yang sangat penting bagi penganut News Trading. Seorang News Trader akan memperjualbelikan mata uang (forex), saham atau aset berharga lain di pasar finansial berdasarkan peluang trading yang muncul di sekitar perilisan suatu berita. Oleh karena itu, pastikan waktu yang tercantum pada chart sudah sesuai dengan waktu yang berlaku di wilayah Anda.

    Pedoman Dasar Membaca Chart

    Kesimpulan
    Itulah beberapa pedoman dasar membaca chart yang perlu Anda pahami dalam trading forex. Untuk tahap selanjutnya, silahkan pasang indikator yang sesuai dengan selera untuk memperoleh informasi tambahan dari chart yang Anda kelola.

    SUMBER :www.seputarforex.com

    [​IMG]

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  13. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Sukses Trading Terjadi Karena Kebiasaan

    Benarkah sukses trading terjadi karena kebiasaan? 10 Kebiasaan trader sukses ini membuktikannya. Selain punya jurnal dan belajar dari kesalahan, masih ada 8 kebiasaan lainnya.

    Kecuali mendapatkan rezeki nomplok atau mukjizat tak terduga, tidak ada orang yang tiba-tiba menjadi kaya raya dalam waktu sehari. Begitu juga dengan trader, tidak ada yang baru satu hari belajar lalu besok mengumpulkan profit melimpah. Sukses trading adalah hal yang diinginkan semua orang. Sayangnya, tidak semua orang menerapkan kebiasaan trader sukses dalam aktivitas trading mereka.

    Kita mengenal nama-nama tenar dalam dunia forex seperti George Soros, Bill Lipschutz, Stephen Innes dan sebagainya. Mereka mampu menjadi orang yang sukses tentu saja bukan karena sakti, selalu beruntung, tidak pernah merugi, memiliki harta yang tidak terbatas saat awal memulai, atau sebagainya. Trader yang sukses pada awalnya juga merupakan pemula, tetapi mereka memiliki kebiasaan yang tidak dimiliki oleh semua trader.

    10 Kebiasaan Trader Sukses

    Kesuksesan trader-trader yang sukses dalam dunia forex berasal dari proses pembelajaran bertahun-tahun dan sifat pantang menyerah. Meskipun terkesan sederhana, tetapi banyak trader yang tidak tahu harus melakukan apa dan bagaimana. Anda ingin jadi trader yang handal? Tanamkanlah 10 kebiasaan trader sukses ini dan rasakan manfaatnya.


    1. Manfaatkan Akun Demo

    Salah satu pintu masuk untuk mengenal dunia trading forex adalah melalui akun demo. Melalui fitur yang bebas risiko ini, trader bisa mencoba berbagai metode trading, merasakan suasana trading di broker tertentu, dan mempelajari platform trading yang berbeda-beda.

    Tetapi, perlu diingat juga bahwa terlalu lama asyik di akun demo bisa membawa kerugian, karena tidak mengajarkan skill trading dengan psikologi market sesungguhnya, juga tidak mempersiapkan Anda untuk menghadapi masalah eksekusi yang kerap terjadi saat pasar diliputi high-impact news. Sebaiknya, miliki kedisiplinan dan target apa saja yang ingin Anda pelajari di akun demo, tapi jangan pernah lupa bahwa 'medan perang' sesungguhnya ada di akun riil.

    2. Mencari Metode Yang Terbukti Ampuh

    Pepatah bilang, jangan membeli kucing di dalam karung. Artinya, jangan sembarangan memutuskan sesuatu yang belum pasti hanya berdasarkan intuisi. Hal yang sama juga berlaku pada dunia trading forex; jangan percaya begitu saja dengan sinyal trading kurang kompeten, gosip dan kabar burung, apalagi menentukan buy dan sell melalui hitungan kancing. Carilah metode yang terbukti ampuh dan sudah sesuai dengan gaya trading Anda.

    Miliki keyakinan tentang kapan menaruh Stop Loss, kapan waktunya melakukan profit-taking, dan terus pelajari manajemen risiko. Selalu ingat bahwa metode analisa dalam dunia trading forex itu beragam jumlahnya, sehingga proses mencari metode yang terbukti ampuh membutuhkan kesabaran.


    3. Perhitungkan Rasio Risiko Dan Keuntungan


    Hal yang selalu harus diingat adalah: trading forex memiliki dua sisi, yaitu keuntungan dan kerugian. Jika hanya mengharapkan keuntungan tapi tidak mau menanggung kerugian, sebaiknya urungkan niat Anda dalam bertrading. Risiko kerugian tidak bisa dihapus, hanya bisa diminimalisir.

    Karena itu, muncul istilah risk and reward ratio. Rasio dari risiko dan keuntungan ini berbeda untuk masing-masing trader, tergantung pada kemampuan modal dan keadaan pasar. Salah satu kebiasaan trader sukses adalah menentukan rasio risiko dan keuntungan yang sesuai dengan target mereka, sebelum melakukan eksekusi trading.


    4. Miliki Rencana Trading Dan Patuhilah

    Memiliki rencana trading yang jelas dan mematuhinya adalah kunci kesuksesan trader terpenting. Saat memulai trading forex, tentukan apa target dan tujuan Anda agar langkah-langkah yang Anda ambil lebih terarah. Selain itu, jangan menginvestasikan modal melebihi kemampuan Anda. Banyak kegagalan terjadi karena seorang trader tidak mematuhi rencana yang ia buat sendiri.

    Karena merasa terlalu senang dengan keberhasilan yang didapatkan, atau terlalu frustasi dengan kegagalan yang baru saja dialami, manajemen risiko jadi sering diabaikan. Kesabaran dan ketekunan adalah hal yang membedakan seorang trader gagal dengan trader sukses. Berikan target waktu yang wajar (dalam artian tidak terlalu cepat maupun terlalu lambat), dan jangan mudah menyerah.


    5. Jangan Biarkan Emosi Menguasai Keputusan Trading Anda

    Saat sedang emosi, logika sering terhambat. Hindari membuka platform trading ketika suasana hati Anda sedang tidak tenang, panik, sedih atau sebagainya. Selalu lakukan analisa secara objektif, sehingga hasil trading Anda nantinya bisa senantiasa dipertanggungjawabkan.


    6. Berpikir Jangka Panjang


    Trading forex adalah permainan jangka panjang, sehingga jangan mengharapkan hasil instan. Mendapatkan keuntungan besar dan terus-menerus jarang terjadi di dunia trading. Banyak trader sudah merasa puas karena mendapat profit besar dalam waktu singkat lalu memamerkannya. Tak lama kemudian, mereka berujung mendapat kerugian besar. Karena telanjur malu, mereka jadi kehilangan minat untuk terus menekuni trading. Akhirnya, mereka tidak mendapat apapun selain pengalaman buruk.

    Salah satu kebiasaan trader sukses adalah dengan memperoleh keuntungan wajar, konsisten, dan stabil. Hindari keinginan untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat, karena risiko menanggung kerugian yang besar juga mengintai.


    7. Miliki Jurnal Trading

    Salah satu kebiasaan trader sukses yang sering diabaikan oleh trader pemula adalah menulis jurnal trading. Beberapa orang menganggap jurnal trading adalah hal yang sepele, sedangkan beberapa yang lain menganggap jurnal trading terasa rumit dan tidak perlu dilakukan.

    Padahal, memiliki jurnal trading sangat berguna untuk mencatat aktivitas trading harian, melakukan observasi, dan sebagai bahan evaluasi. Jurnal trading memiliki peran penting untuk membantu Anda menganalisa apa saja keputusan trading yang berhasil dan yang gagal. Usaha kecil yang Anda lakukan dengan menulis jurnal setiap hari, akan membawa manfaat jangka panjang dan menata jalan kesuksesan.


    8. Bertanggung Jawab Dengan Hasil Trading Yang Didapatkan

    Memiliki mental kuat dan bertanggung jawab adalah kebiasaan trader sukses yang terbentuk dari pengalaman. Tidak peduli sehebat dan secanggih apapun konsultan trading yang Anda percayai, atau sebagus apapun sinyal trading, Anda harus tetap bertanggung jawab dengan keputusan trading sendiri. Semua aktivitas trading forex yang dilakukan harus dilandasi dengan logika, bukan sekedar emosi atau spekulasi.


    9. Belajar Dari Kesalahan Sendiri


    Setelah mencatat hasil di jurnal dan mampu bertanggung jawab dengan hasil trading, seorang trader yang sukses harus siap untuk belajar dari kesalahannya sendiri. Hasil yang buruk bukan berarti Anda tidak berbakat atau dihantui kesialan.

    Sebaliknya, jadikan hal itu sebagai motivasi untuk mengasah kemampuan dalam manajemen risiko dan ketepatan eksekusi. Dengan berkaca dari pengalaman, calon trader yang sukses memiliki bekal untuk lebih bijak mengambil keputusan di masa depan.


    10. Tidak Berhenti Melakukan Riset Dan Observasi


    Perhatikan kondisi pasar sebelum Anda membuka posisi. Selalu ingat baik-baik bahwa keahlian dalam mengenali tren adalah modal yang penting. Jangan malas untuk melakukan riset tentang apa yang terjadi di pasar serta mengobservasi pergerakan harga.

    Pengamatan ini akan memberikan Anda gambaran tentang pola pasar yang diminati. Trading forex bukanlah sebuah permainan iseng-iseng, dibutuhkan perhitungan yang cermat agar modal yang Anda punya tidak cepat habis dan bisa bertambah dengan konsisten.

    SUMBER :[URL='http://www.seputarforex.com/']www.seputarforex.com[/URL]

    [​IMG]


    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  14. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Agar tidak selalu melihat chart

    Melihat dan mengamati grafik itu diperlukan untuk melakukan analisa sebelum kita melakukan transaksi. Apalagi jika kita trading dengan cara Scalping, maka selalu mengamati grafik itu diperlukan.

    Namun jika kita termasuk trader yang cara tradingnya itu hanya 1-3 kali transaksi dalam 1 hari maka terus-menerus didepan chart forex itu perlu dihindari, karena lebih banyak mendatangkan kerugian akibat terombang-ambing gerakan grafik.

    Sekali lagi, jika kita scalper (hanya mencari profit sedikit namun berkali-kali) maka selalu mengamati grafik itu memang menjadi bagian tradingnya, Tapi jika kita trader yang membidik profit besar dari 1 kali transaksi maka mengamati grafik itu hanya diperlukan pada saat melakukan analisa, selanjutnya jika sudah membuka posisi Open buy atau Open Sell sudah tidak perlu lagi memandangi layar grafik, cukup memantaunya sesekali saja. karena jika terus memantaunya hanya akan membuat kita ragu dengan keputusan buy atau sell yang tadi dilakukan. Akibatnya lebih sering kita terburu-buru menutup posisi karena takut grafik tidak sesuai prediksi awal.

    Kesimpulan awal, bagi trader pemula selalu mengamati grafik setelah membuka posisi itu lebih banyak menimbulkan kerugian. Harus dihindari..!!

    Jadi, siapa yang boleh selalu mengamati grafik ? yaitu siapa saja yang memang mentalnya kuat untuk tidak terburu-buru buka tutup posisi, atau mereka yang sudah paham ritme gerakan grafik serta mereka yang trading dengan cara scalping.

    Scalping atau buka-tutup posisi dengan cepat untuk mendapatkan profit beberapa point akan terus didepan layar grafik karena dia harus buka posisi dan tutup posisi pada saat yang tepat. Walaupun sudah membuka posisi, Scalper masih perlu memperhatikan pergerakan chart, alasannya :

    • Scalping jarang menggunakan Stoploss dan Takeprofit
    • Jangan sampai loss dalam jumlah besar, karena saat profit pun jumlahnya sedikit

    Untuk anda yang masih pemula jangan berpikir bahwa andapun ingin menjadi scalper, karena perlu analisa secara cepat serta perlu keberanian melakukan cutloss.

    Cara trading yang cocok untuk pemula adalah day trading, yaitu hanya beberapa kali saja dalam 1 hari.

    Kembali tentang mengamati grafik,

    Misalnya kita termasuk jenis trader yang menginginkan profit lebih dari 30 pips atau 300 point dari 1 kali transaksi, anda harus sadar bahwa target profit sebesar itu tidak akan tercapai dalam hitungan menit. Perlu waktu minimal 1 jam agar profit 300 ponit tersebut tercapai, oleh karena itu kita harus membiarkan Order yang dibuka itu mencapai target keuntungan yang sudah direncanakan, kita harus menunggu. Nah, pada masa menunggu ini tidak perlu sambil melihat grafik.

    Penyebab selalu mengamati grafik setelah membuka posisi :

    Penasaran kemana arah grafik selanjutnya

    Solusi untuk yang suka penasaran, pikirkan ini: “Trading bukanlah tentang kepuasan batin karena prediksi anda benar. Anda tidak perlu pujian jika prediksi anda benar”

    Kita tidak perlu menginginkan prediksi kita benar saat ini, biarkan kita tahu apakah prediksi kita benar setelah selang waktu minimal 1 jam.

    Sambil menunggu 1 jam atau 2 jam itu silahkan lakukan kegiatan lain.

    Rasa Takut rugi kalo transaksinya ditinggalkan

    Bagaimana jika meninggalkan layar grafik ternyata hasilnya rugi ? anda harus punya prinsip ini : “Lebih baik 1 kali transaksi rugi dan jelas berapa ruginya, lalu kita berusaha menutup kerugian itu pada transaksi berikutnya dengan analisa yang lebih matang. Daripada rugi kecil terus-terusan karena terombang ambing gerakan grafik”

    Selain itu rugi karena grafik menyentuh stoploss kita adalah wajar, itu berarti memang prediksi kita salah. Yang menjadi masalah adalah rugi karena rasa ragu, sebentar-sebentar buka posisi, lalu sebentar-sebentar tutup posisi.

    selalu-mengamati-chart

    Solusi agar terhindar dari menatap chart forex sepanjang waktu :

    Analisa pada timeframe 1 jam

    Hindari analisa grafik pada timeframe 15 menit, 5 menit apalagi 1 menit. Karena jikapun prediksi anda benar pada time frame tersebut, jumlah profitnya sedikit.

    Lebih baik bertaruh untuk profit yang lebih besar pada timeframe 1 jam.

    Mengapa tidak pada TF 4 jam ? karena kebanyakan pemula merasa jenuh memantau grafik 4 jam. Padahal melihat grafik TF 4 jam ini sangat membantu untuk melihat trend dalam waktu yang lebih panjang. Salah satu caranya anda cukup memprediksi 1 buah candlestik apa yang akan terbentuk pada TF 4 jam itu.

    Pasang stoploss dan take profit

    memasang stoploss dan take profit ini hukumnya Wajib jika anda mau selamat dalam trading.

    Jika anda memasang SL dan TP pada setiap kali transaksi maka anda bisa meninggalkan layar grafik dengan tenang. Karena hasil trading anda sudah diketahui, jika rugi akan sebesar sekian, jika untung akan sebesar sekian.

    Cek setiap sekian jam

    Jika masih ada rasa penasaran ingin melihat Chart, boleh, tapi lakukan setiap sekian jam sekali. Misalnya karena kita trading di TF 1 jam, silahkan lihat chart 1 jam sekali untuk melihat candlestick apa yang terbentuk.

    Prinsip lebih baik rugi daripada terombang ambing

    Harus ditanamkan dalam pikiran bahwa lebih baik rugi karena stoploss tersentuh daripada rugi karena terombang-ambing gerakan grafik.

    Punya kesibukan lain

    Hal penting yang harus dimiliki seorang day trading adalah kesibukan lain, bisa berupa mengurus usaha atau mengerjakan hobi. Lebih bagus lagi jika kesibukan lain itu juga menghasilkan uang, ini akan membuat trading lebih nyaman.

    Jika anda memang ditakdirkan suka mengamati grafik, maka kesibukan lain yang cocok adalah trading option.

    Trading option ini hampir sama dengan trading forex, karena sama-sama menganalisa chart/ candlestik. Bedanya adalah dalam trading forex agar untung $100 itu anda harus transaksi 0,1 lot serta profit 1000 point. Sedangkan dalam trading option, untuk profit $100 itu anda harus bertaruh $100 dan cukup profit 1 point saja.

    Olehkarenanya, jika kita sudah terbiasa profit ratusan point saat trading forex, trading option menjadi begitu mudah, karena cukup profit 1 point saja dalam rentang waktu yang ditentukan. pada trading option, titik beratnya itu pada prediksi harus benar. Kalau kita memprediksi grafik akan Naik ya harus naik walau 1 point agar hasilnya profit.

    Baik trading forex dan trading option itu bisa dilakukan bersamaan. Kegiatan utamanya adalah trading forex, untuk mengisi masa menunggu itu kegiatannya trading option.

    SUMBER : siembah.com


    [​IMG]

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  15. rahmatrabani

    rahmatrabani Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Trading forex adalah permainan jangka panjang, sehingga jangan mengharapkan hasil instan. Mendapatkan keuntungan besar dan terus-menerus jarang terjadi di dunia trading. Banyak trader sudah merasa puas karena mendapat profit besar dalam waktu singkat lalu memamerkannya. Tak lama kemudian, mereka berujung mendapat kerugian besar. Karena telanjur malu, mereka jadi kehilangan minat untuk terus menekuni trading. Akhirnya, mereka tidak mendapat apapun selain pengalaman buruk.

    Salah satu kebiasaan trader sukses adalah dengan memperoleh keuntungan wajar, konsisten, dan stabil. Hindari keinginan untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat, karena risiko menanggung kerugian yang besar juga mengintai.

    trader yang sukses main forex dengan aman
     
  16. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Hedging Sebagai Pengganti Stop Loss

    Hedging di sini maksudnya kita membuka posisi Buy dan Sell secara bersamaan atau tanpa meng-close salah satu posisi.

    Di artikel sebelumnya, kita sudah membahas mengenai pentingnya Stop Loss dan pertimbangan-pertimbangan untuk menentukan berapa point sebaiknya Stop Loss ditentukan. Namun demikian, banyak juga trader yang masih juga kurang nyaman dengan Stop Loss yang bersifat “kaku”. Kebanyakan masih menganggap Stop Loss konvensional seperti ini masih terlalu kaku untuk mengantisipasi gejolak yang terjadi di market. Nah, bagi temen-temen trader yang masih menganggap Stop Loss konvensional ini terlalu kaku, saya sarankan untuk mencoba alternatif lain untuk membatasi kerugian, yaitu menggunakan Hedging.

    hedging
    Hedging di sini maksudnya kita membuka posisi Buy dan Sell secara bersamaan atau tanpa meng-close salah satu posisi. Menggunakan Hedging sebagai Stop Loss bisa dilakukan dengan dua cara.


    1. Instant Execution

    Maksudnya, kita membuka posisi baru yang berlawanan dengan posisi kita yang sedang terfloating minus di mata uang yang sama dan tanpa meng-close dahulu posisi yang minus tadi. Cara ini digunakan untuk mengunci posisi yang sedang floating minus.

    Contoh: Kita open order Buy EUR/USD di posisi 1.3000 dan kemudian ternyata kita menderita loss hingga 50 point (turun ke 1.2950) kemudian di posisi 1.2950 tersebut kita kunci (Hedging) dengan cara open order Sell baru di 1.2950 pada EUR/USD lagi. Sehingga dengan cara ini maka loss kita akan tetap floating -50 point terus, sampai nanti salah satu atau kedua posisi Hedging tersebut kita close. Jadi meskipun harganya turun terus ke arah 1.2500 pun posisi loss kita tetap -50 point.


    2. Pending Order
    Maksudnya, kita memasang pending order pada harga tertentu sebagai pelindung dari sebuah posisi yang kita ambil, sehingga kalaupun harga bergerak diluar prediksi kita pada saat kita tidak sedang memantau chart, pending order akan otomatis aktif untuk melindungi kerugian atas posisi yang telah kita ambil tadi.

    Contoh: Kita open order Buy EUR/USD di posisi 1.3000 kemudian kita memasang pending order (Sell Stop) di posisi 1.2950 pada EUR/USD juga. Dengan cara ini apabila harga ternyata bergerak turun, maka pending order akan otomatis aktif dan membatasi kerugian atas posisi pertama tadi.

    Masalahnya, bagaimana cara kita menentukan di posisi berapa kita memasang pending order? Kalau saran saya sih, karena Hedging ini kita maksudkan sebagai pengganti Stop Loss, maka pertimbangan untuk menentukan di posisi berapa kita memasang pending order ya kurang lebihnya sama dengan pertimbangan kita dalam menentukan Stop Loss konvensional. Silahkan simak di artikel terdahulu tentang Stop Loss.

    Kelemahan Hedging Sebagai Pengganti Stop Loss
    Cara hedging sebagai pengganti Stop Loss ini memang mempunyai kelemahan dari sisi psikologis, terutama untuk trader yang belum begitu berpengalaman. Biasanya kita akan ragu-ragu untuk menutup salah satu posisi yang positif, karena khawatir begitu posisi hedging kita close, ternyata trend terus berlanjut sehingga posisi yang masih terbuka semakin bertambah minusnya tanpa ada pelindung lagi. Sedangkan apabila kita meng-hold posisi yang positif, khawatir kalau-kalau trend tiba-tiba berbalik sehingga malahan kita jadi punya koleksi floating negatif deh.

    Ada saran dari salah seorang temen trader yang biasa menggunakan cara hedging sebagai pengganti Stop Loss mengenai kapan kita menutup posisi hedging tersebut: sebaiknya posisi hedging tidak usah dipasang TP. Konsekuensinya, kita harus telaten scalping untuk posisi tersebut. Maksudnya, kita pantau terus pergerakan harga, begitu kita rasa trend mulai berbalik arah, segera close posisi yang positif.

    Kalaupun ternyata trend masih berlanjut, buka posisi lagi, demikian seterusnya. Memang kita akan rugi spread, tapi masih mendinglah kita bisa mengambil manfaat dari pergerakan harga, daripada cuma harap-harap cemas melihat loss dari posisi yang “terlanjur” kita ambil. Cara hedging sebagai pengganti Stop Loss ini memang tidak disarankan untuk trader pemula, namun demikian bisa menjadi alternatif bagi trader yang tidak menginginkan Stop Loss yang sifatnya kaku.

    Alternatif manapun yang akan kita pilih, sebaiknya disesuaikan dengan “situasi dan kondisi” kita. Artinya, kita harus merasa nyaman dengan apapun keputusan yang kita ambil pada saat trading. Saran utama saya sih, enjoy your trade. Nikmati setiap proses dalam ber-trading. Jangan sampai trading hanya menghasilkan “penyakit”. Sudah menghabiskan waktu, tenaga, biaya, masih plus jantungan pula.

    SUMBER :[URL='http://www.seputarforex.com/']www.seputarforex.com[/URL]

    [​IMG]

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  17. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Penyebab Margin Call Paling Berbahaya

    Penyebab Margin Call paling utama bukan berasal dari sistem yang tidak akurat atau broker yang kurang mendukung. Percaya atau tidak, sumbernya berasal dari diri Anda sendiri.

    Mengalami Margin Call adalah hal yang paling dihindari oleh trader. Bagaimana tidak, Margin Call adalah tanda bahwa modal trading kita telah menipis dan terancam tidak bisa membuka posisi baru. Tidak hanya trader baru, trader yang sudah berpengalaman pun kadang tak luput dari Margin Call. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui dua penyebab Margin Call paling berbahaya dan menghindarinya.

    Sekilas Mengenai Margin Call
    Saat mulai terjun ke dunia trading forex, Anda akan akrab dengan istilah Margin Call. Ada berbagai kisah yang diceritakan oleh banyak trader mengenai "panggilan tidak mesra" ini, tetapi sangat sedikit yang membagikan tips bagaimana cara menghindari penyebab Margin Call. Sebelum berbicara lebih lanjut, sudah tahukah Anda seperti apa Margin Call yang sebenarnya?

    Kebanyakan trader salah mengira bahwa Margin Call sama dengan Stop Out, dimana posisi yang sedang dibuka dan mengalami Loss akan secara otomatis ditutup oleh broker karena modal sudah tidak mencukupi. Hal ini tidak sepenuhnya benar, tetapi tidak sepenuhnya salah. Ada broker yang memberikan level Margin Call dan Stop Out-nya pada nilai yang sama, tetapi ada juga broker yang menyediakan batasan berbeda. Kuncinya adalah membaca dengan teliti penawaran broker mengenai Margin Call dan Stop Out.

    Contohnya seperti ini:

    Namun apabila Anda mengacuhkan peringatan tersebut dan membiarkan kerugian hingga mengikis modal trading Anda hingga tersisa 20% saja (Stop Out Level), maka barulah posisi trading akan secara otomatis dihentikan. Di sinilah saat posisi trading yang terbuka secara otomatis akan tertutup.

    Nah, sekarang Anda tahu apa itu Margin Call yang benar. Margin Call bukanlah hal yang tiba-tiba terjadi, atau yang sering dikatakan oleh para trader awam sebagai "akal-akalan broker untuk menguras modal trading". Melalui perhitungan yang benar serta ketelitian, ada yang bisa dilakukan untuk menghindari penyebab Margin Call. Sebelum mengetahui cara menghindarinya, kita perlu tahu apa saja penyebab Margin Call tersebut.

    Penyebab Margin Call Berasal Dari Diri Sendiri

    Ada pepatah yang mengatakan, "Jika Anda mengenal musuh dan mengenal diri sendiri, Anda tidak perlu takut akan hasil dari seratus pertempuran. Jika Anda hanya mengenal diri sendiri tanpa mengenal musuh, pada setiap kemenangan yang Anda dapatkan, Anda juga akan mengalami kekalahan."

    Dari petikan di atas, dapat disimpulkan bahwa ketidaksadaran terhadap diri sendiri adalah hal yang sangat berbahaya. Dalam trading forex pun demikian, karena kerugian besar yang sampai bisa mendatangkan Margin Call secara umum berasal dari kurangnya kesadaran diri trader terhadap kelemahannya.

    Sekarang, tanyakanlah pada diri Anda sendiri: apakah Anda masih sering melakukan dua hal yang menjadi penyebab Margin Call ini?

    1. Over Self-Confidence Alias Terlalu Percaya Diri
    Self-Confidence (kepercayaan diri) dengan takaran yang benar memang mutlak diperlukan bagi seorang trader. Jika seorang trader tidak punya rasa percaya diri, tentu akan sulit meraih profit. Jangankan meraih profit, jika untuk membuka atau menutup posisi saja tidak memiliki kepercayaan diri, tentu trader tersebut tidak akan bergerak kemana-mana. Akan tetapi, perasaan percaya diri yang berlebihan juga berbahaya.

    Anda baru saja mendapatkan profit besar? Selamat. Namun jangan lupa untuk tetap berdisiplin dengan Money Management yang dimiliki. Kecenderungan untuk kembali membuka posisi setelah mendapatkan profit, merupakan aksi berisiko yang tanpa disadari dapat menjadi penyebab Margin Call. Beberapa trader merasa sangat beruntung saat baru saja meraih profit dan merasa pasar sedang berpihak kepadanya, lalu 'mempertaruhkan' modalnya dengan membuka posisi baru yang berukuran lebih besar.

    Over Self-Confidence bisa membuat trader menjadi terlalu berani untuk membuka posisi, bahkan di saat analisa yang dilakukannya terkadang tidak sesuai dengan kondisi pasar. Dengan berbekal keyakinan yang terlalu tinggi, biasanya trader yang terkena penyakit ini akan terus main hantam sesuai keyakinan dia, meskipun akibatnya berakhir dengan mengoleksi Floating negatif. Cepat atau lambat, Over Self-Confidence akan menjadi penyebab Margin Call datang menyapa.

    2. Overtrading Alias Melakukan Trading Di Luar Kemampuan
    Saat penyakit Over Self-Confidence melanda, maka biasanya diikuti dengan penyebab Margin Call berikutnya, yaitu Overtrading. Kalau keyakinan sudah terlalu berlebihan, maka melakukan Open Posisi akan lebih didasari oleh emosi, bukan lagi perhitungan matang. Trader jadi menganggap enteng aktivitas trading yang dia lakukan. Ketika salah meletakkan Stop Loss, bukannya rehat dan mengevaluasi diri, dia justru masuk ke pasar lagi. Jika masih salah juga, dia justru jadi semakin penasaran dan membuka posisi baru, kali ini dengan Volume yang lebih besar.

    Pernah melakukan hal seperti ilustrasi di atas? Berarti Anda telah terjangkit penyakit Overtrading. Mungkin Anda pernah mendengar strategi trading dengan metode Martingale, dimana trader terus membuka posisi ketika memperoleh kerugian sampai mendapat keuntungan yang lebih besar. Akan tetapi, cara seperti itu bukanlah hal yang bisa dilakukan oleh trader pemula dengan modal terbatas.

    Harus diingat kembali, trading forex bukanlah sebuah perjudian. Saat Anda membuka posisi, pastikan Margin yang Anda miliki kuat untuk menahan risiko kerugiannya. Hal ini terkadang susah untuk dilakukan, karena sifat penasaran manusia memang biasanya menuntut seseorang untuk selalu membuktikan bahwa hasil analisanya benar.

    Tips Untuk Menghindari Penyebab Margin Call
    Sebenarnya, tips untuk mencegah penyebab-penyebab Margin Call di atas cukup sederhana. Salah satunya adalah: Sebelum terjun ke akun riil, berlatihlah terlebih dahulu di akun demo. Jika aktivitas trading Anda pada akun demo saja sudah diwarnai dengan Over Self-Confidence dan Overtrading berkali-kali, jadikan hal itu sebagai Warning. Itu artinya, Anda harus melatih psikologi trading agar tidak mudah emosional dan menaruh posisi hanya berdasarkan perasaan. Pelajari artikel-artikel mengenai mencegah emosi trading serta belajarlah untuk mengakui kesalahan.

    Tips yang lainnya adalah terus belajar mengenai manajemen risiko dalam forex, sehingga Anda dapat menyeimbangkan modal yang dimiliki dengan Margin yang sesuai. Mulailah melihat Margin Call sebagai tantangan yang harus mampu dihindari, bukan sebagai momok yang terus diingkari keberadannya, atau dianggap sebagai vonis mati dalam dunia trading. Jika Anda telah mempersiapkan diri untuk membatasi risiko sebelum bertemu dengan MC, maka aktivitas trading Anda akan terasa lebih menyenangkan.

    Lalu bagaimana jika Anda sudah terlanjur kena Margin Call karena dua hal di atas? Apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki diri dan tidak terjerumus ke jurang penyebab Margin Call yang sama? Kunci mengatasi masalah ini terletak pada kesadaran dan pengendalian diri Anda; pertama-tama, Anda mesti sadar telah terjerumus Over Self-Confidence dan melakukan Overtrading. Kedua, Anda harus belajar mengendalikan ego dan rasa ingin selalu benar. Bagaimanapun juga, trading forex bukan tentang benar atau salah, melainkan tentang seberapa besar dan konsisten profit bersih yang telah Anda kumpulkan.

    [​IMG]

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  18. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Waktu Trading Forex Paling Berbahaya

    Apakah Anda tahu akan adanya waktu trading forex paling berbahaya? Pada momen-momen ini sangat riskan untuk melakukan open posisi.

    Sebagai trader, tentunya Anda tahu bahwa waktu trading forex bisa kapan saja dalam kurun waktu 24 jam, 5 hari seminggu. Trader pun dapat menentukan sendiri apakah akan bertransaksi di pagi hari, siang, ataupun malam. Namun, apakah Anda tahu akan adanya saat-saat berbahaya untuk bertrading forex? Pada momen-momen ini sangat riskan untuk melakukan open posisi, sehingga trader harus memiliki kewaspadaan tinggi.

    Menjelang Penutupan Pasar Akhir Pekan
    Detik-detik menjelang penutupan pasar pada Sabtu dini hari (waktu Indonesia Barat) menjadi momok bagi sebagian trader, sehingga banyak yang memilih untuk "tutup toko" saja di hari Jumat. Pasalnya, pergerakan harga menjelang penutupan pasar disinyalir susah dilacak.

    Lebih dari itu, open posisi yang dilakukan terlalu dekat dengan waktu penutupan pasar berpotensi floating hingga hari Senin, melewati libur akhir pekan. Padahal, dalam masa itu dimungkinkan terjadi perkembangan-perkembangan mengejutkan yang mengakibatkan munculnya gap besar di awal pekan berikutnya. Target Profit (TP) maupun Stop Loss (SL) bisa gampang ter-trigger; apalagi kalau tidak pasang SL, maka Margin Call pun di depan mata. Mengingat pergerakan ke depan susah dipetakan, maka banyak trader menghindari waktu trading forex ini.

    Namun demikian, bukan berarti tabu bertrading atau membiarkan posisi floating di masa-masa tersebut. Trader yang sengaja "pasang jebakan" untuk profit dari gap yang akan muncul di hari Senin pun ada saja. Waktu trading forex manapun pada dasarnya mengandung risiko tersendiri. Pahami saja bahwa jika Anda siap bertrading dengan risiko lebih tinggi, maka potensi profit pun semestinya lebih menggiurkan.

    Menjelang Event Terkait Situasi Politik Suatu Negeri
    Tahun 2016 dan 2017 diramaikan oleh banyak sekali event semacam ini, ditandai dengan tajuk "referendum" dan "pemilu". Karakteristik event politik adalah momennya tak bisa dipastikan, berbeda dengan rilis data ekonomi yang sudah terjadwal pada kalender forex. Dan biarpun para analis sudah memproyeksinya apa dampaknya bila kubu X mengalahkan Y, tetapi saja pergerakan harga spontan di pasar bisa berlawanan karena adanya faktor euforia.

    Ambil contoh Pemilu Presiden AS tahun 2016 lalu. Jauh-jauh hari, para analis memperingatkan bahwa apabila Donald Trump terpilih maka akan memunculkan sederetan bahaya dan ketidakpastian. Namun, segera setelah ia mengalahkan Hillary Clinton, Dolar malah melejit kuat...dan baru sekitar sebulan setelahnya pasar kembali ingat kalau Trump merupakan ancaman bagi stabilitas ekonomi AS maupun Dunia.

    Tak hanya event terkait politik. Sebagian trader pun akan menghindari waktu trading forex kapan saja yang berhubungan dengan rilis data ekonomi berpotensi dampak besar. Daripada terlindas volatilitas sesaat, lebih baik cari kesempatan di waktu trading forex lainnya.

    Akan tetapi, hanya karena banyak yang menghindarinya dan menilai momen-momen tertentu sebagai waktu trading forex paling berbahaya, tak lantas berarti mustahil untuk profit. Nyatanya, ada juga golongan berjuluk News Trader yang justru sengaja mengincar momen perilisan data ekonomi berdampak tinggi.

    Setelah Menang Besar
    Apakah Anda termasuk orang yang mengalami loss segera setelah menang besar? Anda tak sendiri. Sindrom ini diderita oleh banyak sekali trader, khususnya pemula. Akar masalahnya ada pada kepercayaan diri berlebihan dan "nafsu" untuk mengejar profit lebih besar lagi.

    Lalu, apakah sebaiknya kita stop trading setelah menang besar? Bukan begitu juga. Hanya saja, emosi diri yang hanyut terbawa kegirangan itu perlu dikendalikan jika Anda ingin menjadi trader sukses.

    Agar tak terperosok dalam perangkap emosi, sudah banyak sekali artikel di Seputarforex menekankan perlunya rencana trading (trading plan). Dengan rencana trading tersebut, Anda diharapkan sudah memiliki sistem trading tertentu dan tidak menyimpang dari aturan-aturan entry, exit, maupun risk/reward ratio di dalamnya. Tak peduli Anda akan bertransaksi di waktu trading forex paling menguntungkan ataupun paling berbahaya, rencana trading akan berperan sebagai "filter" dari mana Anda bisa menyaring apakah suatu peluang trading itu benar-benar potensial atau justru sebaiknya dilewatkan.

    SUMBER :www.seputarforex.com

    [​IMG]

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  19. rahmatrabani

    rahmatrabani Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Fitur Unggulan Askap Social Trade

    • Terhubung dengan para trader di Indonesia
    • Copy Trade
    • Traders Statistic
    • One-click execution
    • Trends
    1. Social Trading Network
    Askap Social trading platform memberikan agan akses untuk terhubung dengan trader di seluruh Indonesia dalam suatu jaringan (network), melihat langsung apa yang mereka tradingkan dan membantu agan menentukan keputusan trading dengan lebih bijak.

    2. Copy the Best Trader
    Askap Social trading platform menawarkan agan untuk melihat posisi trading trader lain secara langsung dan meniru strategi & posisi trading trader yang agan anggap sukses

    3. Traders Statistic
    Agan juga bisa menilai seberapa bagus performa para top trader di Askap Social Trade. Semua informasi mengenai sejarah transaksi, profit / loss dan ratio kesuksesan trading semuanya tersaji secara transparan.

    4. Trading Cubes
    Trading cubes adalah fitur dari Askap Social trading platform yang didesain untuk mempercepat eksekusi open / close position. Melalui trading cubes ini segala proses Buy, Sell & Close bisa dilakukan dalam 1 klik (one-click execution) dengan cepat dan tanpa requote. Karena setiap detik sangat berharga buat agan dalam mengejar momen penting di market.

    5. Trends (Sentimen Market)
    Fitur “Trends” ini disajikan dalam Askap Social trading platform sebagai referensi agan untuk melihat sejauh mana kekuatan “bullish & bearish” melalui rasio open posisi Buy dan Sell yang dilakukan oleh para trader.
     
  20. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    MENGAPA BIG SPEKULAN SELALU UNTUNG ?

    Banyak para investor maupun trader sering melupakan konsep dasar "Harga Bergerak " ( Price Moving Concept ). Mengapa harga selalu bergerak naik atau turun setiap saat ? Mengapa harga naik akan kembali turun setelah mencapai harga tertinggi ? sebaliknya mengapa harga turun akan kembali naik setelah mencapai harga terendahnya ? Mengapa harga dalam range sideways hanya bersifat sementara yang diakhiri oleh harga kembali naik atau turun ? Ada apa dengan sang " Harga " ?.

    Banyak orang melakukan pendekatan forecasting harga dengan menggunakan sistem atau indikator yang jelimet ( karena kebanyakan penggunaan indikator akan menyebabkan kebingungan dalam menentukan suatu posisi atau keluar posisi ) sering mengalami kegagalan yang berujung kekecewaan . Walaupun penggunaan suatu sistem atau indikator juga bisa bermanfaat jika digunakan dengan tepat. Namun indikator yang ada , hampir semua bersifat lagging ( terlambat dan overlaping ). Sering indikator oscilator sudah mengindikasikan overbought ( jenuh beli ) yang artinya harga akan turun , ternyata harga justru bergerak semakin tinggi. Sering indikator tren sudah mengindentifikasikan harga sedang trend naik, ternyata harga malah berbalik turun dengan tajam . Sering kali terlihat dimonitor komputer seorang trader banyak sekali indikator dan signal yang muncul dan berseliweran / tumpang tindih , sehingga justru membuat trading menjadi sangat sulit. Bukankah tujuan analisa trading hanya satu : buy atau sell menuju level profit maksimal ? , atau hanya perlu menentukan level resistance dan support saja sebagai entry point , stop loss dan target profit . Simpel kan .

    Jika kita pernah melihat monitor komputer yang berada di ruangan floor trading suatu Broker/Investment Bank besar atau Hedge Fund , ternyata tidak terlihat indikator yang jelimet berseliweran di monitor . Mereka hanya menggunakan pendekatan "Price Moving" dengan analisa yang sederhana . Mengapa ? karena mereka pada saat yang bersamaan dapat bertindak sebagai "Penjual" dan "Pembeli" . Yang mereka tentukan adalah kapan dan dimana harus menjadi "Buyer" atau "Seller". Bila sebagai "Buyer ", mereka harus mengetahui kapan dan dilevel mana posisi "Seller " berada. Sebaliknya juga demikian. Jika mereka sebagai "Seller" , mereka harus mengetahui kapan dan dimana posisi "Buyer ". Sehingga dalam kondisi pasar normal, hampir dipastikan mereka selalu dalam posisi saling menguntungkan. Lalu siapa yang hampir dipastikan selalu rugi ?

    Perlu disadari dan dimengerti bahwa filosofi "Harga " saat ini dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya yang semakin komplex , tetap sang penentu adalah "Manusia ". Manusia lah yang mempunyai dominan mutlak terhadap harga. Harga adalah pencerminan dari rekayasa yang diinginkan oleh manusia. Manusia lah yang akan menentukan level tertinggi dan terendah dari suatu harga. Manusialah yang menentukan harga akan naik atau turun . Hanya manusia yang mempunyai keinginan dan kepentingan dari object "Harga ". Instrumen investasi ( saham, obligasi, forex,properti , commodity ) hanyalah sebuah alat yang digunakan oleh manusia untuk menguasai atau mencapai kepentingannya .

    Apakah harga bisa diciptakan/direkayasa atau apakah pasar bisa dikuasai ? ternyata bisa. Bagaimana caranya ? hanya satu jawabannya . Dalam waktu yang bersamaan "Manusia " harus berperan sebagai pembeli dan penjual. Lho khok bisa ?

    Jawabannya sederhana. Karena harga dibentuk karena ada pembeli dan penjual . Tidak mungkin harga akan naik terus jika tidak ada yang menjual pada harga yang lebih tinggi ( berarti ada pembeli dan penjual ), sebaliknya tidak mungkin harga akan turun terus jika tidak ada yang membeli pada harga yang lebih rendah ( berarti ada pembeli dan penjual juga ). Pada saat posisi dan keinginan penjual dan pembeli pada level yang sama maka akan membentuk zone kesetimbangan atau sideways .

    Level sideways atau zone kesetimbangan merupakan expresi dari manusia dimana belum adanya suatu kesepakatan atau rekayasa baru untuk menggerakan harga bergerak naik lebih tinggi atau bergerak turun lebih rendah . Jika pada level ini " Manusia " menganggap kepentingannya adalah "naik " maka harga akan bergerak naik kembali menuju level naik tertentu yang sudah dapat dihitung /direkayasa sebelumnya. Sebaliknya , jika "Manusia" mempunyai kepentingan untuk menurunkan harga , maka harga akan bergerak turun menuju level turun yang sudah dapat dihitung / direkayasa sebelumnya.

    Filosofi yang diterangkan diatas sebenarnya dapat dijelaskan dengan sederhana melalui konsep "Teori Supply -Demand " sebagai mana gambar diatas. Teori ini merupakan hal mendasar dari bergeraknya harga. Demand adalah suatu permintaan terhadap object oleh manusia. Supply adalah suatu penawaran terhadap object oleh manusia. Posisi demand diindentifikasikan sebagai "BUYER " . Posisi supply diindentifikasikan sebagai " SELLER ". Dalam pengembangan teori itu hanya terdapat 3 level , yaitu : Level Kesetimbangan , Level Maksimum , Level Minimum ( . Ketiga level itu akan selalu terjadi dalam suatu horizon investasi / Periode ). Biasanya Horizon Investasi dibagi menjadi 3 period, yaitu Long Term, Medium Term, Short Term. Masing-masing jenis period mempunyai 3 level yang bisa berbeda .

    Untuk lebih jelasnya bagaimana proses pembentukan harga sebagaimana tergambar diatas dapat difahami sebagaimana dibawah ini ( contoh dalam pembentukan harga EUR/USD ):

    I. AWAL PROSES T0 (T nol ).

    Pada waktu saat T0 , ada dua peran yang akan dimainkan oleh "Spekulan" secara bersamaan. Sebagai "BUYER 1" dan Sebagai "SELLER 1". Pada saat diindikasikan harga EUR/USD sudah memasuki "LEVEL MINIMUM KESETIMBANGAN " maka para "BUYER 1" akan secara bertahap dalam jumlah sangat kecil melakukan pembelian EURO ( Pembelian EURO dapat diartikan sebagai membeli EURO melalui cross rate ). Biasanya pada level ini secara normal akan membentuk suatu area yang disebut "SISTEMATIC RISK ZONE" , yaitu suatu area sideways yang tercipta melalui mekanisme pasar secara normal dengan tingkat resiko yang normal , biasanya selalu melekat pada awal pembentukan harga. Pada area ini terjadi proses jual beli yang normal , biasanya digunakan oleh bankir dan perusahaan export/import untuk memenuhi kebutuhan bisnisnya secara wajar. Pada area ini juga "SPEKULAN" melepas posisinya untuk merealisasikan keuntungannya. Proses pada zone ini akan menghasilkan suatu konstanta "Ao" dan "sudut alpha". Maka harga EUR/USD akan bergerak membentuk " Garis Demand 1" , secara statistik matematik disebut dengan persamaan : EUR/USD = Ao +(Alpha x VED) + Eror. Ao adalah tinggi harga sideways, Alpha adalah sudut yang membentuk pergerakan awal harga, VED adalah variabel volume yang dimainkan oleh "Spekulan" untuk mempercepat pergerakan harga, Eror adalah volatiliti maksimum yang dapat menyimpang dari garis demand utama.

    Sebaliknya dari sisi "SELLER 1" , juga membentuk proses awal sebagaimana Sisi " BUYER 1" , namun yang membedakannya adalah aset yang dijual adalah USD melalui berbagai instrumen cross rate USD. Sehingga "SELLER 1" dapat membentuk "GARIS SUPPLY 1" dengan persamaan : USD = B0 + ( Alpha x VDS ) + Eror. USD adalah harga USD yang dijual, Bo adalah tinggi harga sideways atau Level Sistematic Risk , VDS adalah variabel volume yang dimainkan oleh "Spekulan" untuk mempercepat pergerakan harga , Eror adalah tingkat volatility maksimum yang dapat menyimpang dari garis supply utama.

    Dengan adanya 2 posisi yang dimainkan oleh "Spekulan " , maka harga akan semakin aktif bergerak dengan kecepatan dua kali lipat untuk mencapai "LEVEL KESETIMBANGAN" . "LEVEL KESETIMBANGAN " secara umum hampir pasti terbentuk karena kedua garis tersebut akan bertemu pada "ZONE KESETIMBANGAN 1". Pada saat harga EUR/USD bergerak naik menuju "ZONE KESETIMBANGAN lAMA" , maka secara bertahap posisi "BUYER 1" akan melepas EUR/USD untuk merealisasikan keuntungan. Demikaian Juga dengan posisi "SELLER 1" , pada saat harga USD terus melemah mendekati "LEVEL KESETIMBANGAN LAMA " maka "SELLER 1" akan secara bertahap melepas posisi jual USD , untuk merealisasikan keuntungannya.

    Dengan demikian "SPEKULAN" selalu mendapatkan keuntungan dari dua sisi sekaligus ( sebagai "BUYER 1 " dan "SELLER 1" dengan tingkat keuntungan pada level yang maksimum . "SPEKULAN" akan mempunyai keuntungan yang luar biasa melalui multiple instrument financial.

    SUMBER : http://www.forexindo.com

    [​IMG]

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     

Share This Page